Selama ini saya hanya melihat-lihat rumah besar bagi guru itu dari kejauhan, ya gurusiana sebagai rumah besar bagi guru ternyata memang luas, nyaman, hangat penuh nuansa silaturahmi dan semangat literasi. Akhirnya hari ini saya mencoba mengunjungi rumah besar itu. Sungguh saya masih malu untuk menulis karena memang penulis pemula dan bingung juga mau menulis apa. Dan setelah mencoba menulis pun ternyata hilang tidak ada bekasnya. Bu Rosalina bilang menulislah lagi dan lagi. Ibu Eko Hastuti dalam puisinya, beliau mengungkapkan tentang seorang gurusianer sejati teruslah menulis meskipun di baca atau tidak di baca, populer atau tidak populer tetaplah menulis.

Dan akhirnya saya melangkah masuk ke dalam langsung mendapatkan senyum manis Bunda Rai dengan kharisma beliau dan membawa setangkai anggrek hitamnya juga sayur kangkungnya yang dengan goresan pena beliau saya jadi tahu nama latin kangkung. Nampak pula Pak guru Syaihu yang membakar semangat para gurusianer muda, Bunda Siti yang penuh semangat dan merindukan literasi.

Menengok kesamping rumah nampak pula Bu Rini dengan senyum manisnya menatap ke arah saya sambil membawa beberapa tangkai melati yang semerbak aroma wanginya juga penanya yang tajam siap menggoreskan inspirasi bagi pemula seperti saya. Terlihat juga Bu Dyahni yang sering ngalong malam-malam dan saya pun akhirnya ikut terbawa ngalong bersama beliau juga. Sangat terasa berada ditengah semangat literasi dari sekian banyak gurusianer yang selalu saya nikmati di setiap goresan pena mereka.

Melangkah ke dalam lagi berjalan-jalan dalam rumah besar gurusiana saya pun mendapatkan bakwan hangat Pak Mulya yang disertai tips agar memasak sendiri karena akan terjaga kualitasnya, juga nikmatnya tahu campur Lamongan dari Pak Ahmad Syaihu. Ada pula kebun tomat yang ditulis Ibu Eko Hastuti dalam ‘’Nandur Tomat’’ yang pernah saya nikmati goresan pena beliau ketika awal-awal saya melihat-lihat rumah besar ini. Sungguh akan panjang jika saya tulis semua goresan pena gurusianer hebat lain di lembaran ini tentang tulisan mereka yang penuh inspirasi dan semangat literasi.

Akhirnya saya berusaha membuang rasa malu saya berada ditengah kehangatan, semangat, inspirasi para gurusianer hebat yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu. Akhirnya salam sehat dan sukses untuk seluruh penghuni rumah besar gurusiana. Saya pemula, saya mau memulai dan belajar bersama anda para gurusianer hebat dan produktif.

# tulisan ngilang diposting maning #