Menghargai Karya Sahabat
Beberapa hari yang lalu saya tidak menengok rumah besar Gurusiana karena saat itu saya mudik bersama anak-anak ke Solo. Memanfaatkan waktu dengan mbah kakung dan mbah putri sangat menyenangkan dan berkualitas. Setelah beberapa hari bermalam di Solo saya dan anak-anak pulang kembali ke Cilacap. Sesampainya di rumah ternyata ada beberapa buah paketan datang dan segera saya membukanya. Teng...teengng...teeengngng...ternyata semua paket tersebut isinya buku-buku hadiah untuk saya. Senang rasanya membukanya satu persatu.
Dan akhirnya saya kebingungan mau memilih yang mana dulu yang akan di baca semua seakan ingin saya santap habis. Jadilah semalam melembur buku-buku karya sahabat Gurusiana. Ada Mawar Merah Ini Semestinya Untuk Dia dan Wanita Penjual Air Mata karya inspiratif Bapak Edi Prasetyo yang kedua buah buku itu sudah selesai saya baca, serta buku Pak Guru Menjadi Tamu Allah dan Ada Cinta di Madrasah karya menarik Bapak Ahmad Syaihu sang pegiat GILA’s yang inspiratif.
Buku karya Pak Edi Prasetyo dan Pak Ahmad Syaihu ketika datang segera saja bergabung dengan karya Bunda Rai DaRa Fathia dan Artis di Dalam Kelas yang sebelumnya sudah menghangatkan ruang keluarga saya yang sederhana. Tentu karya saya sendiri masih setia mengisi lemari tua di rumah sederhana kami. Ada juga beberapa koleksi teman guru saat pelatihan Sagusabu di Cilacap pada bulan Maret 2018 yang lalu.
Setelah menata buku-buku karya sahabat dalam lemari, ternyata saya juga menemukan koleksi buku karya sang Pemred Mediaguru Bapak Eko Prasetyo yaitu buku setebal 297 halaman berjudul Jangan Cuma Pintar Menulis dan Menulis Buku Populer. Ada juga karya editor saya Pak Adrianus Yudi Aryanto dengan judul Bahagia Jadi Guru Penulis. Ternyata memang menghangatkan ruang keluarga saya dengan adanya beberapa buku karya sahabat Gurusiana. Semoga kedepannya saya bisa mengoleksi karya-karya sahabat yang lain juga.
Saya bersyukur mendapat keberuntungan mendapat hadiah karya Pak Edi Prasetyo yang setahu saya hanya satu buku yang saya pilih, ternyata saya diberi dua karya beliau dan isi cerpen-cerpen beliau sangat bermanfaat bagi saya sebagai seorang guru. Juga cerpen tentang kesederhanaan hidup, istri yang senantiasa bersyukur, seorang guru yang terlambat dengan berbagai alasan dan banyak kisah sederhana lainnya namun menggelitik isinya untuk dinikmati. Sungguh cerpen yang membuat saya terkesan dan harus lebih mawas diri dan bersyukur. Surprise buat pemula seperti saya yang berani mengikuti lomba yang beliau adakan.
Sebuah buku berjudul Pak Guru Menjadi Tamu Allah karya sang pegiat literasi Pak Ahmad Syaihu juga merupakan hadiah keberuntungan saya dari beliau. Sungguh dengan berlinangan air mata saya membaca lembar demi lembar tulisan beliau ketika melangkahkan jejak kaki sebagai tamu Allah, membuat hati ini rindu akan panggilan haji dan umroh. Saya sangat termotivasi pada saat beliau menuliskan sejarah sa’i. Siti Hajar dan Ismail yang ditinggalkan berdua tanpa ada siapapun yang dikenal, tanpa bekal makanan, minuman yang memadai, tanpa tempat tinggal untuk berteduh di gurun pasir yang panas. Semua karena perintah Allah pada diri sang ayah, Nabi Ibrahim. Sungguh saya merasa malu karena saya memiliki sahabat, keluarga, rumah yang layak meskipun sederhana, sumur yang melimpah airnya terkadang saya masih mengeluh. Dengan membaca tulisan beliau tentang asal muasal ibadah sa’i saya merasa malu dan sudah seharusnya saya memperbanyak syukur dengan semua yang dianugerahkan kepada saya sebuah keluarga dengan suami dan anak-anak yang sehat, sahabat, tempat tinggal yang aman, air yang mengalir dari sumber mata airnya dan nikmat lain dari Allah SWT.
Demikian dalam karya Bunda Rai menjadi seorang artis dalam kelas sangat diperlukan agar anak didik kita selalu tertarik dengan metode pembelajaran, praktikum-praktikum yang selalu membuat siswa penasaran juga serunya games-games dan demonstrasi alat pernapasan yang saya sendiri belum juga mempraktikkannya pada materi IPA kelas lima. Juga menjadi seorang wali kelas yang menjadi ummi bagi seorang DaRa Fathia. Seorang wali kelas yang bergandengan tangan dengan seorang DaRa Fathia mengajarkan saya kepekaan menjadi seorang wali kelas yang memiliki latar belakang siswa yang tidak sama. Seorang wali kelas yang mendampingi DaRa Fathia yang berada pada cerita hidup yang kata orang salah. Sungguh berlinangan juga air mata ini membaca seorang DaRa Fathia dan peran sang wali kelas yang dipanggilnya ummi.
Tak akan habis bila saya memaparkan semua karya besar guru atau sahabat Gurusiana di sini. Hasil olah rasa, olah hati, olah pikir, olah rasa dan karsa dalam sebuah buku. Sungguh sudah seharusnya kita sesama pendidik yang semestinya menghargai karya mereka. Karena kita sama-sama seorang pendidik, seorang pembangun insan cendekia bahkan seorang pahlawan tanpa tanda jasa. Kitalah yang harus menghargai dan mensupport setiap karya sahabat-sahabat kita. Kalau bukan kita siapa lagi. Kalau tidak sekarang kapan lagi...
#Di bawah sinar rembulan dan harum semerbak kemuning di halaman rumah#
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Mudik ke Solo lagi kapan Bu? Mampir yaa
Cuma sebentar menengok bapak ibu,bun. Ahad pagi sudah kembali ke Cilacap, bun. Nggih, bun. Maturnwun.
Alhamdulillah....ikut senang Jeng Fila, semoga karya-karya mereka semakin memotivasi kita untuk terus berkarya...sugeng ndalu Bu Guru....Barakallah...
Sugeng ndalu dan sugeng ngantuk,bu Lupi. Terimakasih,kunjungannya bu Lupi. Sehat, semangat dan berkah utk kita dan sahabat kita.
aamiin..... iya nih...masih ada yang harus diselesaikan malah mati listrik, ya sudahlah...tidur lagi
Alhamdulillah, semoga buku-buku itu membawa banyak manfaat dan keberkahan baik bagi pembaca ataupun penulisnya. Sikap menghargai karya orang lain yang luar biasa, bunda. Salam sehat dan sukses selalu. Barakallah.
Semoga membawa berkah dan kemanfaatan bagi penulis dan yang berkenan membaca setiap goresan dan karya penulis sahabat Gurusiana.Mksh,bun.sehat dan berkah utk bunda dan sahabat.
Asyiknya memiliki buku penulis handal menghiasi ruangan rumah, sebagai peleoas rindu juga yah dg teman teman gurusianer. Sukses selalu dan barakallah
Setuju, bu. Melepas rindu.Makasih, bu.Sehat,semangat dan berkah utk ibu.
Semoga karya mereka.selalu abadi di hati....sukses selalu buat mbakyu yang baik hati..Semoga keberkahan selalu menyertai keluarga...
Amin ya robbalalamin... Maturnuwun diajeng. Semoga karya sahabat kita abadi dan bermanfaat untuk semua.Sehat,selamat semangat dan berkah untuk kita,kelg dan sahabat rumah besar kita.
Menghargai adalah karakter yang dahsyat, menghargai = tidak menyakiti...sekecil apapun adalah prestasi... Sukses selalu
Sukses juga utk bapak, terimakasih kunjungannya. Semoga kita senantiasa saling menghargai dan menguatkan karya kita dan sahabat.