Fila Ariyanti

Lulusan D2 PGSD UNS Surakarta,saat ini menjadi salah satu pengajar di kabupaten Cilacap,Jawa Tengah....

Selengkapnya
Navigasi Web
Rumah Kaos Kaki

Rumah Kaos Kaki

Saat jam pelajaran terakhir usai anak-anak berhamburan keluar kelas dengan disambut orang tua mereka. Yah, karena hujan sedari pagi tak kunjung reda hampir semua siswa kelas I sampai kelas VI banyak yang diantar orang tuanya. Sampai jam pelajaran usai gerimis dan mendung masih menggantung di langit sekolah kami.

Ihan, salah satu siswa kelas VI terlihat asyik di depan teras kelas II sambil menunggu jemputan orang tuanya yang belum datang. Anak itu melihat-lihat ke atas dahan pohon yang rimbun di setiap halaman kelas. Pohon rindang yang membuat teduh penghuni sekolah itu bila musim kemarau tiba.

Sambil berjalan-jalan di tengah rintik gerimis ia berjalan menuju teras ruang kantor guru yang terletak bersebelahan dengan ruang kelas II. Tiba-tiba anak itu melihat benda hitam bergerak-gerak sangat pelan. Anak bertubuh tinggi, besar itu berjalan semakin mendekati benda hitam yang bergerak itu.

Semakin mendekatlah anak itu dan ternyata seekor burung pipit kedinginan tergeletak sendirian di teras kantor sekolahnya. Burung pipit yang kedinginan karena hujan yang turun sejak semalam. Segera anak itu membuka kaos kaki yang dipakainya dan memasukkan burung kecil itu ke dalamnya. Anak itu menengok ke kanan dan kiri, ah, rupanya ia menemukan ide. Diambilnya gelas bekas air mineral untuk tempat burung dan rumah kaos kaki hangatnya.

Sesampainya di rumah segera burung kecil itu ia beri makan beras. Sebagian dimakan sebagian dimuntahkan burung kecil itu. Mungkin sudah kenyang, pikirnya. Setelah mendapat kehangatan rumah kaos kaki itu burung kecil itu terlihat segar tubuhnya. Namun tiba-tiba...ciiitt...ciittt...ciiittt...

‘’Aduh, mau diapain burung kecil itu?’’Tergopoh-gopoh Ihan datang mengetahui adik kecilnya yang berusia tiga tahun menenteng tubuh kecil burung itu. Dengan penuh kasih sayang dan hati berdebar –debar karena takut anak burung itu diremas oleh adiknya anak itu berkata,’’ Dik, burungnya mau belajar terbang sini’’. Semula adik kecilnya ragu untuk memberikan burung kecil itu. Namun lama kelamaan si adik mengulurkan burung kecil itu kepada kakaknya.

Akhirnya anak burung itu pun kembali ditaruh di rumah hangat kaos kaki yang nyaman. Ihan berjanji bila burung itu sudah sehat dan kuat ia akan membawanya ke sekolah agar bertemu keluarga burung kecil itu dan melepaskan agar hidup bebas di alam semesta. Ciiittt...ciiittt...ciiitttt

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

burung yang untung!

09 Nov
Balas

Bernasib baik, Pak. Mksh, Pak. Sukses utk Bapak.

09 Nov

Sulit menumbuhan rasa sayang terhadap hewan pada anak, anak tersebut sungguh luar biasa, siapa dulu gurunya. Sehat dan sukses selalu. Barakallah.

09 Nov
Balas

Terimakasih, Pak Mulya. Bunga dipetik saja tidak boleh

09 Nov

Luar biasa Ihan. Karakter menyayangi sesama mahluk sudah tumbuh dengan baik di dalam dirinya. Salam sehat dan sukses selalu. Barakallah, bunda.

09 Nov
Balas

Terimakasih, Bunda.Semoga semakin tumbuh subur karakter yg demikian mencintai hewan dan tumbuhan sesama makhlukNya. Sehat, sukses dan berkah utk bunda.

09 Nov

Cerita yang menginpirasi, menyayangi makhluk...hebat..

09 Nov
Balas

Hampir diremas si kecil, Bun. Mksh, Bun berkenan singgah. Sehat dan sukses utk ibu. Sal kenal...

09 Nov

Anak yang penyayang dan inovatif, pasti dibelakangnya ada org tua sekaligus gurunya yg hebat. Sukses selalu dan barakallah

09 Nov
Balas

Terimakasih, Bu. Ibu berkenan menengok Ihan, adik dan burungnya. Sehat, sukses dan berkah utk, Ibu.

09 Nov

So sweet...salam buat Mas Ihan..anak yang maniez dan penyayang dari Budhe Rini yang imut dan baik hati...he..he..

09 Nov
Balas

Oke, salam hangat jg dari Ihan ...

09 Nov

Anak manis anak yang mempunyai rasa sayang..Barakallah Bu.

09 Nov
Balas

Ya, Bu.Semoga tetap punya rasa seperti itu. Terimakasih, Bu Ade salam kenal, sehat, sukses dan berkah utk ibu.

10 Nov



search

New Post