Firdaus

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Dua Haikal
http://www.springforward.com.au/wp-content/uploads/2014/06/never-give-up.jpg

Dua Haikal

Dua orang Haikal membuat heboh kita minggu ini. Haikal yang pertama adalah anak ABG yang dianggap "jenius". Ia mengklaim telah berhasil membobol 4.600 situs. Karena kelihaiannya menjadi hacker ia berhasil meraup uang hingga miliaran rupiah. Namun sayangnya, semua uang itu dihasilkan dengan cara yang haram. Tak heran petualangannya berakhir di balik jeruji. Polisi berhasil membongkar sindikat peretasnya setelah mendapat laporan dari pihak yang merasa dirugikan oleh perbuatan Haikal tersebut.

Haikal dan ketiga kawannya berhasil membobol sebuah dua buah situs online yang cukup terkenal. Ia dan sindikatnya berhasil meng-hacking situs tersebut dan berhasil meraup uang tak kurang dar 4 miliar rupiah. Sebuah jumlah yang fantastis untuk pekerjaan sebagai hacker.

Yang patut disoroti dari kasus Haikal yang pertama ini adalah bahwa ia adalah hanya lulusan SMP. Ia tak punya riwayat pendidikan tentang dunia hacking. Ia belajar meretas ternyata secara otodidak. Ia belajar dari internet yang banyak beredar tutorial tentang meretas.

Menurut pakar teknologi, Ruby Alamsyah, “sekarang tak perlu pendidikan tinggi untuk menjadi seorang hacker. Siapapun bisa menjadi hacker, karena diinternet semua caranya sudah ada.” Pernyataan itu tidak sepenuhnya benar. Betul memang di internet semuanya sudah ada, namun jika seseorang ingin mempelajari sesuatu tentu perlu keahlian khusus atau setidaknya memiliki passion di bidang itu. Tidak mungkin, misalkan Haikal yang hanya lulusan SMP, namun tidak memiliki bakat alami di bidang tersebut. Minimal Haikal harus punya passion untuk berkecimpung di dunia peretasan.

Sejatinya bakat menjadi hal yang dominan yang dimiliki oleh Haikal. Jika tidak, ia hanya akan sebatas mampu, tapi bukan mahir. Saya jadi ingat dengan tokoh-tokoh hebat yang DO (drop out) dari sekolah atau universitas. Siapa yang gak kenal Albert Enstein, Thomas Alfa Edison, Mark Zukcenberg dan Bill Gates. Mereka semua adalah orang-orang yang jenius yang awalnya dianggap bodoh. Namun, setelah mereka keluar dari sekolah, bakat dan potensi yang mereka miliki tersalurkan dengan baik. sehingga mereka sekarang menjadi orang-orang yang hebat.

Senada dengan tokoh hebat tersebut, Haikal sebenarnya punya bakat dan potensi yang luar biasa. Sayangnya, bakat dan potensinya tidak tersalurkan di jalan yang baik. lingkungannya membentuknya sebagai pribadi yang ingin menghalalkan segala cara. Tanpa kontrol orangtua dan salah pergaulan membuat pribadi Haikal lebih mementingkan prilaku hidup yang hedonis. Ingin cepat mendapatkan kekayaan dengan cara-cara yang tidak baik.

Di sisi lain, ada satu Haikal lagi yang menarik perhatian saya kali ini. Ia adalah seorang disabilitas. Ia tidak memiliki dua tangan dari lahir. Ia baru berumur 3,5 tahun. Namun, ia mempunyai semangat yang luar biasa untuk tetap menjalani hidup. Ini terbukti dengan senyuman yang selalu menghiasi hari-harinya. Meski memiliki keterbatasan, Haikal mampu melaksanakan hampir seluruh kegiatannya secara mandiri tanpa bantuan orangtuanya.

Menurut orangtua Haikal, cita-cita Haikal nanti adalah menjadi seorang tentara atau dosen. Orangtuanya juga menuturkan bahwa Haikal sekarang sudah pandai berhitung satu sampai sepuluh dan sudah menghafal doa.

Semangat Haikal kecil patut di contoh oleh kita sebagai bangsa Indonesia. Walaupun ia mempunyai keterbatasan fisik, namun ia tak menyerah untuk tetap mengarungi hidupnya. Ia tetap tersenyum meskipun orang di sekitarnya menangis melihat kondisinya. Ini bisa menjadi pelajaran bagi kita semua, di tengah kasus bunuh diri semakin marak di masyarakat kita. Hidup harus dihadapi bukannya dihindari.

Saya jadi teringat dengan Nick Vujinic. Pria asal Australia yang terlahir tanpa kedua kaki dan tangan. Ia berhasil menginspirasi dunia lewat semangat dan karya-karya hebatnya. Jika ditilik lebih dalam, bagaimana seorang Nick mampu mengalahkan semua hambatan yang ada dalam dirinya menjadi sebuah kekuatan yang luar biasa dahsyat? Sampai sekarang, Nick yang seorang penginjil ini berhasil membuat karya buku yang menjadi best seller di dunia. Bukunya yang terkenal “Life without limits” berhasil menginspirasi orang sedunia bahwa nothing imposible di dunia ini. keterbatasan fisik bukanlah halangan dan alasan untuk tidak berkarya.

Haikal kecil dari Aceh pun pasti bisa melakukan apa yang dilakukan orang hebat lainnya. Jika ia memiliki mimpi. Dan berusaha untuk menjaga mimpi itu agar tetap ada. Jangan sampai padam semua wujud dan keinginan itu. Apapun bisa terjadi di dunia ini, selama kita masih mau berusaha dan berdoa. Kepada kedua orangtuanya, tetaplah terus mendampingi Haikal kecil. Jangan kalah dengan semangat besar Haikal.

Dua Haikal mengajarkan kita bahwa hidup tak cukup dengan bakat dan potensi yang besar. Haikal yang pertama mungkin memiliki bakat alami yang luar biasa. Namun, itu belumlah cukup jika itu tidak diimbangi dengan karakter yang baik. cerdas saja ternyata tidak cukup. Harus ada kecerdasan lain yang harus dimiliki. Sebut saja Cerdas secara emosional (EQ)dan juga cerdas secara spiritual (SQ). kasus yang pertama mengajarkan kita bahwa orang boleh cerdas dan jenius luar biasa, namun jika ia tidak mampu mengendalikan kecerdasannya, maka kecerdasannya akan terasa sia-sia karena digunakan untuk sesuatu yang tidak baik.

Sebaliknya, untuk kasus kedua, kita diajarkan oleh Haikal kecil yang punya kecerdasan emosional yang luar biasa. Meski umurnya masih belia dan mempunyai keterbatasan secara fisik, ia mampu mengendalikan dirinya untuk tetap bertahan hidup dan menjalaninya dengan senyuman. Ia tak pernah menyerah meski hidup itu tak mudah baginya. Kesabaran orangtuanya untuk mau menerima keadaan Haikal patut kita apresiasi. Tidak mudah bagi orangtua untuk menerima kenyataan anaknya seorang yang difabel. Kenyataan itu mengajarkan kita bahwa kecerdasan emosional dan spiritual seringkali lebih bermanfaat dibanding kecerdasan intelektual.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post