Firdaus

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Fenomena Konflik Guru

Fenomena Konflik Guru

Berawal dari sebuah artikel yang ciamik dari Mas Prast, panggilan akrab Pemred MediaGuru, yang membahas tentang dinamika yang terjadi di lingkungan sekolah. Tepatnya judulnya “Ketika Kita Dibenci”. Di artikel itu, ia dengan apik memaparkan bagaimana pengalamannya menghadapi masalah istrinya di sekolah. Singkatnya, meski ia sempat gusar dengan masalah itu, namun pada akhirnya ia mampu mengelola emosinya dengan baik.

Dari artikel itulah, memicu anggota grup WA untuk menanggapinya. Bak fenomena gunung es semuanya meluncur dengan deras. Beberapa orang mengungkapkan pengalaman mereka yang pernah atau sering diperlakukan tidak adil di sekolah. Ada yang di cuekin, ada yang tidak di senyumin, ada yang izin pelatihannya di persulit bahkan ada pula yang bercerita sampai di ludahin. Wow! Saya cukup tercengang membaca curhatan guru di grup WA.

Rupanya banyak dari guru yang mengalami kejadian yang tidak mengenakkan cenderung menyesakkan. Sekolah yang mestinya tempat saling mengasihi, sering disalah artikan sebagai tempat unjuk kebolehan dan kekuasaan.

Berdasarkan fakta tersebut, saya beranggapan kasus diskriminasi dan intimidasi terhadap guru kerapkali terjadi di sekolah. Alasannya bisa banyak dan bervariasi. Sebut saja, dari masalah pribadi, cara berpakaian, karakter guru, guru yang nyambi jualan dan guru yang berprestasi, serta guru yang kritis terhadap kebijakan sekolah. Masalah seperti ini seringkali berpotensi memunculkan konflik antar sesama guru bahkan kepala sekolah.

Dari semua masalah tersebut, yang kerap berpotensi memicu friksi yang tajam adalah “masalah” guru yang berprestasi dan guru yang kritis. Biasanya guru yang model seperti ini akan sangat rentan dengan serangan dari beberapa guru (bahkan kepsek) yang merasa iri atau merasa tersaingi. Sifat manusia yang iri dan dengki, seringkali memicu konflik. Celakanya, banyak dari guru yang terpedaya dengan rayuan setan ini. Akibatnya, guru yang berprestasi dianggap musuh. Mereka diintimidasi dengan cara dipinggirkan, dicuekin, diejek, tidak dilibatkan pada kegiatan sekolah, bahkan lebih ekstrim ada yang diberhentikan secara sepihak.

Ini sungguh menjadi preseden buruk bagi dunia pendidikan kita. Bagaimana tidak, sesama pendidik yang harusnya menampilkan sikap yang saling menghargai dan mengakui kemampuan seseorang malah saling jegal satu sama lain. Pendidik yang mestinya menjadi contoh bagi anak didiknya, malah memberikan contoh yang buruk dan tidak mendidik. Kita sering berkoar di depan kelas kepada anak didik untuk saling menyayangi sesama justru bertingkah sebaliknya.

Memang tidak semua sekolah terindikasi melakukan praktek ini. Masih banyak sekolah yang pandai mengelola konflik antar sesama guru maupun dengan kepsek dengan sangat baik. Dinamika dalam sebuah organisasi adalah keniscayaan. Pasti ada saja masalah yang dihadapi. Tinggal bagaimana orang yang terlibat di dalamnya mampu mengelolanya.

Dalam hal ini, kepala sekolah harus menampilkan fungsinya sebagai manajer dan supervisor di sekolah. Kepala sekolah harus mampu menampilkan dirinya sebagai orang yang adil terhadap semua pihak yang berseteru. Jangan sampai kepala sekolah malah terlibat masuk dalam konflik tersebut. Akibatnya, masalahnya tak akan pernah terselesaikan. Jika begitu, suasana tempat kerja akan tidak akan nyaman. Bisa ditebak, kinerjanya gurunya pun akan terus menurun anjlok.

Agar masalah antar guru dapat diminimalisir, baiknya sekolah mulai menerapkan manajemen yang transparan dan akuntabel. Transparan bisa diartikan adanya kemudahan akses bagi semua stake holder dan publik untuk memperoleh informasi yang berkaitan dengan semua penyelenggaraan sekolah. Ini dimaksudkan agar tidak terjadi miskomunikasi antar semua pihak yang berkecimpung di sekolah. Jangan sampai ada disfungsi manajemen. Sekolah terbuka misalnya menyampaikan kriteria guru yang berprestasi, guru yang disiplin atau sebaliknya. Ini bertujuan agar tercipta lingkungan yang kompetitif dan fair. Jika ada guru yang merasa diperlakukan tidak fair, kepala sekolah langsung menangani dan diberikan penjelasan berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan.

Manajemen sekolah yang transparan akan terhindar dari prasangka yang tidak baik dari beberapa pihak. Munculnya pertanyaan-pertanyaan yang kritis biasanya dipicu karena manajemen yang tertutup. Manajemen yang membuat keputusan sepihak tanpa melibatkan stake holder. Ini bisa memicu kritikan dari orangtua bahkan guru.

Kemudian, sekolah juga harus akuntabel. Artinya semua kegiatan yang dilakukan dapat dipertanggungjawabkan kepada semua stake holder. Semua pelaporan keuangan hendaknya dapat dilaporkan dan dipertanggungjawabkan. Jangan sampai ada kecurigaan dari beberapa pihak yang ujungnya membuat suasana kerja menjadi tidak kondusif.

Jika semua ini diaplikasikan dengan baik, diharapkan konflik yang terjadi antar guru yang berujung diskriminasi dan intimidasi, dapat diminimalisir bahkan dihilangkan.

Di zaman yang penuh keterbukaan ini, hendaknya sekolah mulai menerapkan manajemen yang memanusiakan seluruh civitasnya. Sekolah diharapkan sebagai garda terdepan sebagai tempat orang-orang yang mau berbagi dan tidak saling menjegal. Ujungnya adalah untuk menunjukkan bahwa masih ada tempat baik yang bisa dijadikan contoh bagi bangsa Indonesia yang sedang terpecah oleh kontestasi politik.

Gambar : http://assets-a2.kompasiana.com/statics/files/1408758734870958665.jpg?t=o&v=500

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Luar biasa, tulisan yang bergizi

23 Mar
Balas

Salut buat suhu saya, mas prast. Makasih.

23 Mar

Dahsyat. warbiyasyah. Oh ya, keterangan "Gambar diambil dari" lebih baik disalin di "Caption", di bawahnya gambar (Thumbnail) yang paling atas itu.

24 Mar
Balas

Ok sip. Thanks

24 Mar

artikel yang harus dibaca semua stake holder di lingkungan sekolah

23 Mar
Balas

Makasih mbak udah mampir..☺

23 Mar

share ilmu yg insyaAllah sgt bermanfaat. mengingatkan utk terus bercermin dn bergerak dg hati2&positif sehari satu tema couch.

24 Mar
Balas



search

New Post