Firdaus

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Misuh-Misuh

Misuh-Misuh

Much khoiri, pengarang buku Rahasia Top Menulis, mengatakan dalam bukunya, untuk melatih seseorang agar terbiasa menulis, tip yang paling jitu adalah menulis bebas. Menulis bebas artinya menulis apa saja tanpa terikat oleh aturan-aturan atau kaidah-kaidah menulis yang kaku.

Ia menyatakan, dalam menulis bebas seseorang sebenarnya sedang mengoptimalkan fungsi otak kanan ketimbang otak kiri. Mengapa demikian? Otak kanan menyukai spontanitas, penuh kebebasan, penuh imajinasi dan tanpa aturan. Sedangkan otak kiri, penuh dengan pertimbangan, sistematis, runut, dan menuntut kerja yang terartur.

Dalam bukunya, Much Khoiri mencontohkan, orang yang disenggol atau tertabrak oleh orang asing secara tak sengaja saat di jalan, maka secara spontan emosinya akan naik dan timbul niat spontan untuk marah atau setidaknya membalasnya. Bahkan, secara spontan dia akan misuh-misuh (berkata kotor) atau mengumpat kepada orang yang menabraknya. Itulah cara kerja otak kanan yang secara spontan merespons setiap kejadian.

Saya mungkin termasuk orang yang sering misuh-misuh di jalan. Perjalanan dari rumah ke sekolah yang membuat saya sering mengumpat-umpat. Pasalnya, ketika di perjalanan seringkali saya menghadapi kondisi jalanan yang semrawut dan tak teratur. Kondisi ini sering diperparah prilaku pengendara yang seenaknya menyalip. Saya pun sering kena korban salip pengendara lain. Tak heran, hampir setiap hari terdengar kata-kata yang tak pantas sebenarnya diucapkan.

Jarak rumah dengan sekolah tempat saya mengajar, mengharuskan saya harus menggunakan alat transportasi. Saya lebih menyukai motor ketimbang mobil (memang belum punya) menuju sekolah saya. Hampir 30 menit saya habiskan waktu dalam perjalanan. Kondisi jalanan Jakarta sungguh tidak bisa diprediksi. Banyaknya mobil dan motor berkeliaran membuat kondisi jalanan macet dan tak beraturan. Seringkali motor dan mobil saling adu kecepatan dan saling salip. Masalahnya tidak semua orang yang pandai dan memahami kondisi jalanan. Banyak orang yang ingin menyalip tapi mengabaikan keselamatan diri sendiri dan orang lain.

Saya seringkali marah-marah (misuh-misuh) jika ada yang sembrono menyalip saya. Jika sudah begitu, maka semua kata-kata kebun binatang keluar dari mulut saya. Tak jarang saya mendoakan orang yang menyalip mendapatkan kecelakaan. Astagfirullah. Semua ucapan tersebut memang keluar secara spontan tanpa ada komando dan dipikirkan terlebih dahulu. Semua sudah alami keluar dari mulut saya.

Tapi setelah beberapa waktu saya menyadari bahwa apa yang ucapkan, sama sekali tidak pantas. Seringkali saya merasa bersalah dengan ucapan tersebut. Namun, seringakali juga saya mengulangi perkataan misuh-misuh tersebut. Kadang saya sangat geram ketika seseorang yang tidak mumpuni, mengendarai motor dan berlagak sok jagoan di jalanan. Dia tidak menyadari bahwa perbuatannya bisa merugikan dirinya bahkan bisa jadi menghilangkan nyawa orang lain.

Kita mungkin hampir sebagian besar pernah berkata misuh-misuh di jalan. Jika kata tersebut diganti dengan kata yang pantas mungkin lebih baik. Misalkan dengan kata, Astagfirullah dan mendoakan orang yang berbuat sembrono tetap selamat sampai tujuan. Dengan begitu, kita tetap mendapatkan pahala dan mengurangi resiko stress tingkat tinggi karena selalu berkata kotor.

Mungkin kita bisa mengubah cara melatih otak kanan kita dengan cara lebih elegan. Misalnya, dengan lebih sering berkunjung ke taman-taman dekat rumah. Disana kita lebih bisa mengoptimalkan otak kanan kita. Dengan melihat sesuatu yang indah, seseorang biasanya dengan spontan mengatakan “wow indahnya.” Nah, di taman-taman, ketika sore hari, banyak sekali orang yang datang untuk sekadar melepas lelah dan penat. Atau ada juga yang sekadar menikmati udara sore hari. Biasanya taman-taman ketika sore hari banyak di kunjungi oleh anak-anak dan mamahnya. Pesona Mahmud (mamah muda) kadang membuat otak kanan kita langsung merespons dengan mengatakan “wow cantiknya.” Amboi! (Ampun mama).

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post