Sungguh beruntung bila kita mempunyai teman-teman yang baik. Sebut saja di Blog Gurusiana ini. Meski baru mengenal sekalipun, dengan visi yang sama mengembangkan literasi, gurusianer bisa saling memberi inspirasi, ide, dan saling menguatkan. Forum SKSS medianya. Sweet notes di kolom komentar itu menjadi magnet untuk hadir menyapa kembali di kesempatan berikutnya.

Trus…apa yang nyebelin? Hmm… Gurusianer, apakah pernah punya teman yang tidak baik? super menyusahkan, atau toxic, beracun? Tentu saja ini tidak kutemui di blog tercinta ini. Ternyata memang tidak semua teman berkarakter baik ya. Adapula yang buruk. Nah, bila kita bertemu dengan teman yang demikian, pilihannya ada dua. Mengingatkannya hingga berubah. Tapi ini option sulit ya. Atau tinggalkan saja.

Apa saja sih ciri orang dengan sifat toxic ini?

Pertama, teman yang suka banget ngeritik. Pagi, siang, sore, kerjanya ngeritik melulu. Apa saja dikritik. Apa yang dia lihat seperti tidak ada bagusnya di matanya. Dan lucunya rata-rata tipe orang seperti ini, justru tidak memberikan solusi apa-apa. Dia malah senang dikenang sebagai orang yang pandai mengkritik. Padahal itu negatif. Ini bukan berarti kita tidak mau mendengarkan kritik lho ya. Kalau kritikannya membangun sih tidak apa-apa dan sangat baik untuk kebaikan kita. Tapi capek deh, kalau ketemu teman tipe seperti itu tadi. Apa yang kita pakai dari atas kepala sampai ujung kaki, tidak ada yang luput dari kritikannya. Ada nggak sih orang seperti ini? Ternyata ada lo. Coba deh cek di sekitar kita.

Kedua, teman yang suka complain. Ada tipikal orang yang semua hal dicomplain. Mirip dengan tipe yang pertama. Bedanya yang ini kerjanya mengeluh. Dikit-dikit mengeluh. Diucapkan berulang kali pula. Hidupnya nggak happy. Makanannya kurang enak. Pakaiannya nggak modis. Bosan di rumah terus. Semua dikeluhkan. Bahkan yang sudah bagus pun tak luput dari keluhannya. Pergi tamasya ke Puncak misalnya, masih sempat nanya kok nggak ada ACnya. Tangganya tinggi banget ya. Dan lain sebagainya. Kalau kita tiap hari dengar keluhan, jangan-jangan kita jadi ikut ngeluh juga. Bersyukurnya semakin tipis.

Ketiga, teman yang gampang banget meminjam. Minjam duit, minjem barang, atau apa aja. Mending kalau mengembalikannya masih baik. Kadang-kadang barang yang dikembalikan dalam keadaan yang sudah tidak utuh. Rusak pula. Parahnya, tidak ada beban. Bolehlah kita berteman. Sesekali saat kita butuh boleh meminjam. Pinjam sepeda, buku, atau uang. Tetap ada etikanya. Segera setelah selesai ya dikembalikan. Yang tidak disukai itu yang suka pinjam doang. Hampir semua orang pernah dipinjam barangnya. Tas pinjam si A. Jaket pinjam si B. Sepatu pinjam si C. Hadeeuuh.

Keempat, teman yang suka ingkar janji. Suka terlambat. Ada lho orang yang senang banget telat. Padahal, misalnya janjian itu rumahnya lebih dekat daripada rumah kita. Eh malah dia yang datangnya paling telat. Star syndrome juga tipe seperti ini. Senang saat semua orang sudah datang, dia datangnya paling akhir. Ngeselin banget kan? Kalau bisnis dengan orang semacam ini pasti akan banyak dirugikan.

Semoga keempat sifat toxic tersebut tidak ada pada diri kita ya. Nggak mau kan jadi orang yang nyebelin. Let’s be a good friend.

Sumber gambar : freepik