Aku seorang pegawai swasta disebuah perusahaan besar di ibu kota. Suatu kali aku pulang dari kantor, ada yang memanggil namaku. Lalu aku menoleh kebelakang ternyata mas Haris. Dia merupakan teman sekantorku. Aku sering pulang bareng sama mas Haris karena rumah kami searah. Entah mengapa perasaan ini mulai muncul, dan ternyata gayung bersambut. Mas Haris pun demikian. Akhirnya kami pun mulai merakit cinta yang mulai tumbuh didalam hati. Aku sangat senang dan bahagia karena perhatian mas Haris kepadaku begitu besar.

Kami menjalani hubungan ini cukup lama dan aku ingin mas Harris melamarku. Ketika aku pulang kantor dengan mas Haris aku memulai percakapan untuk mas Haris datang kerumah untuk bicara sama orang tuaku. Dan mas Haris menjawab jangan sekarang lah nanti aja. Kata- kata itu sudah sering terlontar dari mulutny. Tapi aku mulai gelisah, hatiku mulai bercabang. Akhirnya aku telusuri kenapa mas Haris selalu menolak kalau diajak bicara pernikahan. Akhirnya terbongkar juga apa yang disimpan selama ini. Yaitu mas Haris sudah ada jodohnya. Yaitu anak teman ibuku. Langsung air mata ini membasahi pipi. Ternyata mas Haris seorang pembohong. Beginilah air mata perpisahan yang tak kan hilang sampai kapanpun....

Payakumbuh, 04 - 11- 2020