Fithriyah

Fithriyah dilahirkan di Kediri, bulan September tahun 1977. Putra dari Bapak Dartojo dan Ibu Siti Fathonah. Pendidikan SD sampai SMA ditempuh di kota Pare-Kedir...

Selengkapnya
Navigasi Web
 Suka Duka Bersekolah di Luar Negeri dengan Fasilitas Beasiswa

Suka Duka Bersekolah di Luar Negeri dengan Fasilitas Beasiswa

Mendapatkan kesempatan untuk menempuh pendidikan di luar negeri dengan fasilitas beasiswa adalah sebuah ‘impian’ bagi sebagian orang, termasuk saya. Mimpi itu akhirnya benar-benar menjadi kenyataan ketika pada tahun 2011 saya dinyatakan lolos seleksi (administrasi maupun tes tulis) untuk menempuh pendidikan S2 di dalam dan di luar negeri oleh Pemprov Jatim. Beasiswa itu diberikan untuk jangka waktu 2 tahun selama menempuh pendidikan. Pendidikan di dalam negeri dilaksanakan di Unesa-Surabaya, sementara pendidikan di luar negeri dilaksanakan di Burapha University, Chonburi-Thailand. Masa pendidikan di luar negeri diprogramkan dilaksanakan pada semester III (tepatnya pada tahun 2012), selama 1 semester.

Suka Duka Bersekolah di Luar Negeri

Saya menempuh pendidikan di Burapha University beserta 79 teman lainnya. Bagi kami, tugas belajar ini merupakan kesempatan yang harus disyukuri, tetapi juga membawa beban tersendiri. Harus disyukuri karena banyak diantara warga negara Indonesia yang pergi ke luar negeri untuk bekerja sebagai TKI/TKW, sementara kita justru bisa menikmati pendidikan gratis. Selain mendapat tambahan ilmu dan wawasan, kita juga bisa melihat secara langsung kondisi masyarakat di sana, meliputi kondisi sosial budaya, ekonomi, dan juga politiknya. Dengan begitu, justru rasa cinta tanah air benar-benar terasa. Kami merasa berhutang pada negara tercinta Indonesia dan oleh karenanya harus berusaha melaksanakan tugas belajar dengan sebaik-baiknya. Kami tak hanya membawa nama baik lembaga yang mengirim (UNESA dan Pemprov Jatim), tetapi juga nama baik bangsa, sehingga harus berusaha menujukkan bagian dari warga negara Indonesia yang patut dibanggakan. Mata kuliah yang ditempuh di Thailand terkait dengan profesi guru dan kami berkesempatan praktik mengajar di sebuah sekolah yang memiliki kelas internasional di kota Bangkok, Thailand.

Saat ada waktu luang di sela-sela belajar, kami bisa berkunjung ke tempat-tempat wisata, mall maupun tempat bersejarah di negara tersebut. Kami juga bisa berinteraksi secara langsung dengan penduduk setempat dengan menggunakan bahasa mereka sehari-hari tentunya, karena tidak semua penduduk bisa diajak berkomunikasi dengan menggunakan bahasa Inggris. Selain itu, kendala lainnya adalah menemukan makanan halal tentu tak semudah di tanah air, demikian juga dengan tempat beribadah (salat) karena mayoritas masyarakat di sana beragama Budha.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post