Fithriyah

Fithriyah dilahirkan di Kediri, bulan September tahun 1977. Putra dari Bapak Dartojo dan Ibu Siti Fathonah. Pendidikan SD sampai SMA ditempuh di kota Pare-Kedir...

Selengkapnya
Navigasi Web
Cerita Heroik Dibalik Juara

Cerita Heroik Dibalik Juara

“Bu, ini lolos Bu ... Alhamdulillah ... gimana ini Bu, saya bingung....“

Sebuah pesan singkat via grup whatsapp kuterima dari siswa bimbinganku pada malam hari tanggal 5 Mei 2017.

“Alhamdulillah, tak perlu takut atau bingung. Persiapkan presentasi power point-nya yang bagus ya... “ kubalas pesan singkat dari muridku. Tak lupa kusisipkan tanda tepuk tangan dan jempol buat mereka.

Beberapa hari sebelumnya tim mereka telah mengirimkan naskah untuk mengikuti Lomba Karya Tulis Ilmiah untuk siswa SMA/SMK se-Karesidenan Kediri yang diadakan di Universitas Nusantara PGRI Kediri. Tema lomba ini adalah Inovasi Teknologi dalam Kehidupan Masyarakat di Era Globalisasi. Beberapa bidang yang bisa dipilih, antara lain Pariwisata, Kesehatan, Agrowisata, Layanan Publik, Ekonomi dan lain-lain. Muridku memilih tema Kesehatan dengan mengangkat tentang penyebaran HIV/AIDS yang semakin meluas belakangan ini. Mereka membuat Video Sosialisasi Penyebaran HIV/AIDS dengan menggunakan aplikasi Power Director.

Mungkin ini bukan event istimewa buat mereka yang telah terbiasa mengikuti LKTI serupa. Namun bagi kedua muridku_Diana dan Ananda_ini adalah pengalaman pertama mereka mengikuti LKTI dan lolos menjadi finalis. Tentu ini adalah kesempatan berharga buat mereka. Bagiku, ini juga pengalaman baru, karena sebelumnya aku lebih sering membina murid dalam lomba anak-anak PMR atau kader UKS.

Pesan di whatsapp pun berlanjut. Mereka bertanya apa saja yang harus ditulis di presentasi power point yang harus mereka buat. Kutunjukkan dan kubimbing mereka menyusun point-point penting yang harus dipresentasikan. Kuberikan petunjuk apa saja yang harus ditampilkan dalam presentasi PowerPoint point yang mereka buat.

Mereka bilang saat itu terkendala ketiadaan laptop untuk membuat presentasi PowerPoint. Tapi tetap kuberikan semangat untuk membuat konsepnya dulu. Lalu mereka juga bilang besok akan meminjam laptop temannya. Masih ada waktu, karena presentasinya baru dilakukan pada hari berikutnya, tanggal 7 Mei 2017.

Aku teringat saat mereka ngeprint naskah untuk dikirimkan beberapa waktu lalu, mereka pun terkendala printer yang ngadat, tapi mereka tak menyerah.

Esoknya, kulihat power point yang mereka buat. Kubenahi hal-hal yang kurang pas dan kutunjukkan yang lebih sesuai. Selanjutnya kuberi mereka semangat supaya saat presentasi nanti suaranya harus lantang dan pede. Tak boleh ada keraguan.

Ini kusampaikan karena aku tahu salah satu anak yang menulis itu terlihat pendiam saat di kelas. Suaranya lemah lembut, terkesan lirih. Kekurangannya ini tak boleh ditampakkan saat presentasi nanti. Kuminta mereka berlatih supaya presentasinya lancar.

Sementara itu, kuurus persyaratan administrasi yang harus dipenuhi untuk presentasi. Lalu kita janjian untuk berangkat esok hari ke lokasi presentasi, Universitas Nusantara PGRI Kediri.

Hari Ahad seharusnya adalah hari libur untukku, juga untuk muridku. Hari bersantai bersama keluarga. Namun terdorong keinginan mengantarkan siswa untuk meraih prestasi, harus kurelakan hari libur di Hari Ahad tanggal 7 itu untuk mereka. Aku ingin menunjukkan dukungan penuh. Aku bersiap sejak pagi, menyiapkan sarapan untuk keluarga di rumah sebelum berangkat mengantarkan siswa ke lokasi lomba.

Pukul 07.00 kami sudah tiba di lokasi, lebih pagi dari ketentuan panitia. Kita masih punya waktu bersiap, terutama mempersiapkan mental siswaku supaya tak grogi saat presentasi. Melihat peserta lain yang kelihatan lebih siap dan percaya diri membuat kedua muridku sedikit rendah diri. Ada peserta dari sebuah MAN di Kota Kediri yang ternyata memang sudah terbiasa mengikuti lomba serupa di beberapa kota. Mereka bercerita bahwa baru saja tim mereka ikut lomba di Semarang yang diadakan oleh salah satu perguruan tinggi di sana. Aku bisa memahami perasaan muridku yang baru kali ini maju presentasi sebagai finalis. Segera saja aku berusaha membesarkan hati mereka untuk tetap percaya diri.

Tim SMAN 1 Plemahan mendapat undian nomor 6. Presentasinya dilakukan di ruang tertutup, berada di sebelah ruang untuk acara pembukaan final lomba. Peserta yang presentasi berhadapan langsung dengan juri dan tak bisa dilihat oleh peserta yang lain. Sayup-sayup terdengar suara peserta yang sedang presentasi dari ruangan.

Usaha telah mereka lakukan. Saat mereka terpanggil untuk presentasi, tak henti-hentinya aku berdoa. Suara mereka terdengar dari luar ruangan saat mereka presentasi. Walau aku tak dapat melihatnya langsung, tapi aku merasa mereka telah berupaya untuk mengikuti nasehatku. Suaranya terdengar lantang dan meyakinkan. Alhamdulillah.

Pengumuman dilaksanakan setelah ishoma. Saat diumumkan bahwa Tim SMAN 1 Plemahan keluar sebagai Juara 3, aku lega luar biasa. Apalagi mengetahui bahwa Juara 1 dan 2 diraih oleh Tim dari MAN 3 kediri, sebuah Madrasah Aliyah Negeri ternama di Kota Kediri. Melawan mereka, itu artinya membutuhkan pengalaman yang lebih banyak lagi. Bagaimana pun juga, hasil sebagai juara ketiga ini kumaknai sebagai langkah awal untuk menapaki lomba-lomba serupa di masa yang akan datang. Percayalah teman, hasil tidak akan pernah mengkhianati proses.

Hari Senin, tanggal 8 Mei 2017 seusai Upacara Bendera, kami menyerahkan piala kepada Ibu Kepala Sekolah, Dra. Lilik Saptaningsih, M.M.

Bravo, SMAPA bisa, SMAPA Jaya!

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Pasti siswanya senang punya guru seperti bu Fitriyah.

09 May
Balas

Aamiin... Semoga demikian Pak...

10 May



search

New Post