Fithriyah

Fithriyah dilahirkan di Kediri, bulan September tahun 1977. Putra dari Bapak Dartojo dan Ibu Siti Fathonah. Pendidikan SD sampai SMA ditempuh di kota Pare-Kedir...

Selengkapnya
Navigasi Web
Merokok Membantu Anda Rileks!

Merokok Membantu Anda Rileks!

Hari ini ada yang hal yang menarik di kelas, saat salah satu kelompok tampil ke depan mempresentasikan hasil diskusinya tentang bahaya rokok bagi kesehatan. Minggu lalu mereka memang diberi tugas untuk mencari tahu informasi terkait materi gangguan pada sistem pernafasan. Salah satu gangguan yang dibahas adalah gangguan yang disebabkan oleh rokok.

Pada salah satu tampilan slide powerpointnya, terpampanglah sebuah poster bertuliskan “Merokok Membantu Anda rileks”. Pada poster itu juga terdapat gambar sebuah kaki yang terselimuti dan di jari jempolnya terikat sebuah kertas bertuliskan ”komplikasi paru-paru”. Ya, poster itu berbicara. Berbicara tentang seorang perokok yang terkena komplikasi paru-paru. Akibatnya, hal itu membuatnya ‘rileks’, entah untuk sementara atau selamanya. Komplikasi paru-paru membuat seseorang “harus rileks” karena terpaksa tak bisa melakukan aktivitas lain. Ini salah satu contoh penyakit yang disebabkan rokok, contoh yang lain juga masih banyak yang dijelaskan oleh kelompok siswa tadi.

Kembali ke poster. Melihat sepintas poster tadi, orang mungkin memandang bahwa merokok itu ada segi positifnya. Namun ketika dicermati, ternyata ada tulisan berukuran lebih kecil yang mengubah makna tulisan yang besar.

Mungkin orang-orang yang hingga detik ini masih juga merokok walau sudah tahu bahayanya, bisa diibaratkan hanya melihat tulisan yang besar saja. Ironisnya, tenyata di sekolah cukup banyak juga bapak guru yang terlihat merokok, paling tidak di sekolah penulis. Tentu saja hal ini dapat terlihat oleh siswa. Walau sudah berkali-kali diperingatkan saat rapat dinas, namun tetap saja sulit merubah kebiasaan bapak guru yang telah kecanduan merokok. Makin sulit untuk menciptakan kawasan bebas asap rokok, tak terkecuali di sekolah. Prihatin. Mungkin itulah yang terpikir oleh kita saat melihat ada bapak guru yang merokok, terlebih lagi merokoknya ketika berjalan menuju kelas untuk mengajar.

Penulis meyakini, bapak guru yang merokok itu bukan tidak tahu bahayanya rokok. Bapak guru tentulah orang yang berpendidikan. Beliau tentu juga bisa membaca peringatan yang ada pada bungkus rokok. Pengetahuan lebih banyak tentang bahaya rokok bagi kesehatan saat ini juga sangat mudah diakses. Bahkan ada banyak video-video kampanye anti rokok di youtube yang gampang dilihat. Namun nyatanya tetap saja pengetahuan itu tidak serta merta bisa merubah kebiasaan seseorang. Semua kembali pada kepribadian yang bersangkutan.

Selama berahun- tahun mengajar biologi, penulis selalu mendapat pertanyaan dari siswa, mempertanyakan tentang fenomena itu. Mereka tentu saja tidak berani memprotes secara langsung pada bapak guru yang bersangkutan. Akhirnya mereka mengadu ke guru biologi yang kebetulan memang menyampaikan materi tentang hal itu.

Penulis sendiri sejak dulu adalah orang yang seringkali bereaksi tegas saat di ruang guru ada yang merokok. Penulis sampaikan bahwa orang yang berada di ruang guru berhak mendapatkan udara segar tanpa asap rokok, jadi tidak diperkenankan merokok. Bahkan pernah juga penulis memperingatkan rekan guru yang merokok persis di depan kelas saat ‘jeda’ mengajar. Ya, ‘jeda’ itu yang diciptakannya sendiri, karena tak tahan untuk merokok di sela-sela mengajar. Tentu penulis mengingatkan dengan bahasa yang santun . Penulis sampaikan ke beliau jika memang tak tahan untuk merokok, silakan merokok di tempat yang tidak terlihat oleh siswa. Bukan di depan kelas seperti yang terlihat saat itu.

Siswa-siswi zaman sekarang itu kritis-kritis. Apalagi sekarang zamannya medsos. Bisa saja mereka mengungkapkan di medsos tentang sesuatu yang tak pantas dilihatnya di sekolah. Ungkapan kekesalan atau kekecewaan bahkan protes bisa saja mereka sampaikan via medsos. Jika sudah begini, bapak ibu guru di sekolah pasti menjadi sorotan.

Wahai bapak guru, berikanlah teladan pada murid-murid untuk menjauhi rokok. Mari menciptakan lingkungan sekolah yang bebas asap rokok. Bravo! Pasti bisa!

Jangan biarkan tubuh bapak guru nantinya terpaksa ‘harus rileks’ seperti pada poster di atas!

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post