Tahun 2017 sebentar lagi akan berlalu, digantikan dengan tahun 2018 yang akan segera kita hadapi. Jika menoleh ke belakang tentang apa saja yang sudah terlampaui di tahun 2017, saya bisa bersyukur dan bersuka cita. Tahun 2017 merupakan tahun yang luar biasa buat saya, terutama di bidang literasi. Boleh dibilang, saya terlambat mengenal dunia literasi, terutama terkait perbukuan dan penerbitan. Sebenarnya saya sudah suka menulis saat masih duduk di bangku SMA, namun ketika itu hanya sebatas hobby. Menulis hanya saat ada mood dan tak memiliki target sama-sekali. Hanya have fun semata. Sekadar corat-coret di buku harian. Baru menekuni beberapa tahun belakangan ini dengan tergabung di komunitas menulis di group facebook.

Sejak awal tahun 2017, saya memang bertekad kuat ingin menulis minimal satu buku atas nama saya sendiri di tahun ini. Sebelumnya, saya baru bisa menulis buku karya rame-rame atau buku antologi. Impian itu tentu saja tidak mungkin diraih begitu saja. Butuh proses panjang sehingga impian itu bisa terwujud.

Sejak bertemu komunitas Media Guru pada saat Seminar Satu Guru Satu Buku (Sagusabu) di Surabaya akhir tahun 2016, keinginan menulis buku karya sendiri semakin menguat. Media Guru dengan motivatornya yang hebat Pak Mohammad Ihsan beserta partnernya, Pak Eko Prasetyo serta Bu Istiqomah, membuat saya lebih bersemangat lagi untuk menghasilkan karya sebuah buku tunggal. Bulan Februari 2017, saya mengikuti MediaGuru Writing Camp (MWC) di P4TK PKN dan IPS di Kota Batu, Jawa Timur. Dengan deadline yang ketat, pada bulan Maret, saya bisa menyelesaikan tantangan menulis naskah buku. Dengan jumlah antrean naskah yang lumayan banyak, akhirnya buku Catatan Inspiratif Guru Pejuang terbit di bulan September 2017.

Alhamdulillah, kini buku itu sudah beredar ke berbagai wilayah tanah air, mulai Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, Madura, DKI Jakarta, Kalimantan, Sulawesi, Sumatera bahkan ke Malaysia. Sungguh ini sudah di luar ekspektasi saya ketika menulis buku itu. Bahagia tak terkira. Bersama ini saya ingin mengucapkan terima kasih buat teman-teman semua yang telah memberikan dorongan, semangat dan mengapresiasi karya saya. Termasuk apresiasi dari Ibu Kepala Sekolah, bu Dra. Lilik Saptaningsih, M.M. yang telah memberikan apresiasi luar biasa yaitu memberikan uang senilai satu juta rupiah di hadapan semua warga sekolah peserta upacara. Ini benar-benar apresiasi yang luar biasa.

Selain buku tunggal itu, saya pun juga mengikuti seleksi penulisan buku antologi gurusiana, lolos untuk tema ekstrakurikuler menyenangkan. Bukunya saat ini juga telah terbit dan diluncurkan hari Rabu yang lalu, tanggal 27 Desember 2017 di acara Mediaguru Writing Camp di Cipanas, Jawa Barat.

Ini memicu semangat saya lebih banyak berkarya lagi. Ingin juga buku saya bisa nampang di toko buku. Karenanya saya juga mengikuti kompetisi menulis yang bersifat lebih umum. Bersama penulis yang lain, saat ini buku antologi hasil seleksi itu juga dalam proses diterbitkan penerbit mayor. Alhamdulillah.

Pencapaian ini tentu menimbulkan kebahagiaan dalam hati. Namun demikian, tentu saja saya ingin berkarya lagi dan lagi. Saya ingin hari esok lebih baik dari hari ini. Tahun depan harus lebih baik dari tahun ini. Oleh karenanya, untuk tahun 2018 saya ingin menulis lagi sebuah buku atau lebih dan bukunya dapat menjangkau lebih banyak pembaca yang tersebar ke berbagai wilayah Nusantara. Ini bukan semata-mata ketenaran maupun uang yang dikejar, namun lebih kepada kebermanfaatan ilmu agar bisa lebih tersebar luas. Saya yang selama ini mengajar di SMA, tidak hanya ingin ilmu yang saya ajarkan bermanfaat buat anak didik saya di kelas saja. Lebih daripada itu, saya ingin sedikit ilmu yang saya miliki, bisa tersebar lebih luas, menjangkau ke lebih banyak orang. Apa indikatornya? Tentu saja buku yang tercetak nanti diminati banyak orang, bisa terjual lebih banyak daripada saat ini. Syukur-syukur semua buku yang tercetak dapat habis terjual dan cetak ulang. Dengan demikian saya pun terpacu untuk belajar lagi dan lagi. Menulis lebih baik dan lebih produktif lagi.

Selain itu di tahun depan ada amanah yang membuat saya tertantang untuk menjalaninya. Saya diminta membersamai adik-adik di SMP Aisyiyah Boarding School setempat untuk belajar menulis. Bismillah, semoga saya bisa menunaikan amanah ini dengan baik.