Fitra Deswita

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Hadiah Kebaikan

Hadiah Kebaikan

#Tagur Hari ke -356.

Madame Isabel berdiri di tepi jalan akibat mobilnya rusak tak mampu berjalan. Setiap ada mobil lewat berulang kali ia memberi tanda dengan tangannya, namun tak ada yang berhenti menyinggahinya.

Gelap malam mulai berarak. Hatinya mulai cemas .Tiba-tiba sebuah mobil tua berhenti tepat di sisi Madame Isabel yang kaya raya itu. Di belakang kemudi, tampaklah sesosok lelaki muda berkulit gelap. Wanita itu menatapnya, dan menatap mobil tuanya. Wanita itu ragu, apakah ia ikut menumpang, atau tetap menunggu di tepi jalan yang semakin gelap itu?

Tapi akhirnya, ia putuskan sudah. Ia menaiki mobil tua itu dan menumpanginya.

Dalam perjalanan itu, Sang Madame yang kaya menanyakan nama dan pekerjaan anak muda itu. “Namaku William, dan pekerjaanku adalah sopir taksi,” jawab pemuda itu.

Madame Isabel sedikit lebih tenang sekarang. Dalam hatinya, ia agak menyesali buruk sangkanya seawal tadi. Sekarang terlihat jelas, betapa anak muda itu penuh adab, hingga bahkan tak melirik sedikit pun padanya.

Singkat cerita, mereka pun tiba di kota.

Dalam hatinya, Madame Isabel telah berniat akan memberikan seberapa besar pun upah yang diminta pemuda itu.

Sang Madame pun meminta sopir taksi itu berhenti .

“Berapa upahnya, Anak muda?”

“Tidak ada, Madame”

“Tidak ada? Jangan bercanda. Kamu telah menolongku, dan mengantarku dengan selamat.”

William, anak muda itu tersenyum, lalu berkata

“Upahku adalah ,Madame berjanjilah untuk melakukan kebaikan kepada siapa saja yang anda temui.”

William, sopir taksi itupun berlalu, meninggalkan Maame Isabel dalam kebisuannya.

Masih dalam rasa kagetnya oleh jawaban William tadi wanita kaya itu melangkahkan kakinya kedalam sebuah sebuah kafe kecil, dan kepada seorang pelayan wanita ia memesan secangkir kopi hangat.

Tak menunggu lama si pelayan pun kemudian datang.

Menyajikan secawan kopi panas untuknya, Madame Isabel memandang pelayan wanita itu. Tampak letih dan payah sekali wajahnya. Perutnya tampak besar dan buncit.

“Anda tampak sangat lelah. Kenapa?” tanyanya.

Pelayan itu tersenyum susah-payah.

“Waktu persalinan sudah menjelang, Nyonya.”

“Mengapa tidak rehat dan cuti saja?”

“Saya harus menabung untuk biaya persalinan bayiku, Nyonya.”

Sang Nyonya itu mengangguk pelan.

Secangkir kopi panas itupun selesai dinikmati

Madame Isabel membayar kopinya.

Pelayan wanita hamil itu membawa uang itu ke kasir untuk mengambilkan kembaliannya, karena uang besar itu setara dengan 10 cangkir kopi.

Tapi kursi perempuan kaya itu telah kosong. Saat sang pelayan ingin menyerahkan kembaliannya. Matanya mengedar ke segenap penjuru, tapi wanita itu benar-benar telah pergi. Lihat di meja itu!, ia menemukan secarik kertas: “Kembalian kopiku itu ambil saja untukmu”

Betapa gembira hati pelayan itu! Ia membalik kertas itu dan menemukan sebaris kalimat lain: “Lihat ke bawah meja ini, saya juga menitipkan hadiah untuk calon bayimu.”

Hampir saja pelayan wanitaitu berterik histeris, karena yang di bawah meja itu adalah sejumlah uang yang setara dengan gajinya selama 6 bulan!

Air matanya tak mungkin lagi dibendung.

Ia bergegas pergi. Meminta izin dari kerjanya. Ia berjalan secepat angin. Suaminya harus tahu kegembiraan ini. Suami yang jiwanya galau sepanjang hari memikirkan kelahiran bayinya.

Ia masuk menerobos pintu rumahnya. Memanggil-manggil sang suami yang terkejut dan terheran atas kepulangannya istrinya yang lebih cepat dari biasanya.

“Kenapa sayang, kamu sudah mau melahirkan?” tanya sang suami.

Tapi istrinya memeluknya erat. Suaranya berbaur bahagia dan haru.

“Bersyukurlah, William. Akhirnya Tuhan memberikan jalan keluarNya!”

Dan William supir taksi budiman itu terdiam tanpa kata mendengar tutur kisah sang istri, dan melihat “hadiah kebaikan” yang dibawanya.

(Disadur dari tulisan mba’ Lingga temanku , semoga Allah menjaganya)

FD,Padang, 28 Desember 2021

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post