Fitra Deswita

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Tidak Harus Jadi Ustadz atau Ulama untuk Masuk Surga Tertinggi

 

#Tagur Hari ke -331.

 

 

 

 

 

Saya barusan baca tulisan dan pengalaman dari dr, Raehanul Bahraen, seorang dokter Spesialis Patologi di  RSUD Provinsi NTB, sekaligus ustadz yang sering memberi ceramah tentang kesehatan ditinjau dari pandangan Islam. Saya tertarik denan isi tulisannya yang sangat membesarkan hati kita sebagai orang biasa  yang banyak kesempatan untuk bisa memperoleh surga tertinggi kelak, bukan hanya untuk para ulama atau ustadz saja.

 

Dr. Raehanul Bahraen mengatakan dulu beliau  sempat ingin banting stir, fokus belajar agama saja, karena memang agama dan dakwah sumber kebahagiaan utama bagi beliau. Akan tetapi Islam adalah agama yang Indah, Islam mengajarkan bahwa setiap orang punya jalan jihad masing-masing. Tidak semua harus jadi ustadz dan ulama. Ternyata jalan jihad beliau adalah menjadi dokter. Setiap jalan jihad berpotensi mendapatkan surga tertinggi dengan niat yang ikhlas dan ittiba’ (mengikuti) ajaran/sunnah

Semoga kita juga bisa masuk surga tertinggi dengan jalan jihad masing-masing yang sudah dianugrahkan Allah kepada kita. Aamiin Lihat-lah Bilal tukang Adzan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau ikhlas dan profesional dengan tugas dan pekerjaannya. Beliau bukanlah ulama dan pejabat di kalangan sahabat. Tetapi Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam telah mempersaksikan beliau adalah penghuni surga, kedudukan beliau bisa jadi lebih tinggi di sisi Allah .

 

Demikian juga Uwais Al-Qarni, seorang tabi’in .Beliau hanyalah seorang pesuruh dan pembantu di kaumnya, tetapi ia sangat berbakti kepada ibunya dan sangat ikhlas serta amanah dengan pekerjaannya. Sahabat sekelas Umar bin Khattab jika bertemu dengan Uwais, Umar diperintahkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alahi wa sallam agar meminta didoakan oleh Uwais Al-Qarni dan ini dilakukan oleh Umar ketika bertemu dengan Uwais Al-Qarni sepeninggal Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.

 

Saudaraku, Masing-masing kita sudah punya jalan jihad sendiri- sendiri dalam membela dan memperjuangkan agama sebagaimana hadits berikut ﻭَﺍﻟْﻤُﺠَﺎﻫِﺪُ ﻣَﻦْ ﺟَﺎﻫَﺪَ ﻧَﻔْﺴَﻪُ ﻓِﻲ ﻃَﺎﻋَﺔِ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﻭَﺍﻟْﻤُﻬَﺎﺟِﺮُ ﻣَﻦْ ﻫَﺠَﺮَ ﻣَﺎ ﻧَﻬَﻰ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻨْﻪُ “Mujahid adalah orang yang berjihad memerangi jiwanya dalam ketaatan kepada Allah dan Muhajir adalah orang yang berhijrah dari larangan Allah.”

 

Semoga bermanfaat

 

 

 

FD. Padang, 3 Desember 2021

 

 

 

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post