FITRIA

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Memahami Karakteristik Siswa Sekolah Dasar (Tantangan 20)

Memahami Karakteristik Siswa Sekolah Dasar (Tantangan 20)

Menghadapi anak usia sekolah dasar punya keunikan tersendiri. Mereka secara fisik mengalami pertumbuhan yang luar biasa. Pada awalnya sangat bergantung pada orang tuanya. Tapi setelah memasuki usia sekolah dasar anak mulai mengenal lingkungan sosial yang lebih luas. Guru merupakan harapan bagi mereka untuk bisa membimbingnya dalam belajar. Mereka bahkan lebih percaya gurunya dari pada orang tuanya.

Harapan yang mereka tumpangkan merupakan suatu amanah yang diemban guru. Guru harus memiki berbagai kemampuan untuk menggali pengetahuan dan pengalaman agar bisa menjalankan amanah ini. Karena itulah sejak dari awal guru perlu dibekali ilmu pendidikan, pedagogik, psikologi perkembangan anak, psikologi pendidikan dan sebagainya.

Siswa yang dihadapi dalam suatu kelas sangat beragam. Sebanyak jumlah siswa di suatu sekolah sebanyak itu pula ragam pola tingkah anak. Ada yang diawal sekolah menangis, ada yang suka mengganggu, mau menang sendiri, ceria, dan banyak lagi keunikan mereka yang lainnya.

Guru hendaknya memahami tentang karakteristik anak sekolah dasar. Hal ini bertujuan agar guru bisa memberikan pelayanan sesuai dengan kewajibannya dan siswa juga memperoleh haknya memperoleh bimbingan dari guru.

Karakteristik anak usia sekolah dasar berkaitan dengan aktifitas fisik yitu umumnya anak senang bermain, senang bergerak, senang bekerja dalam kelompok dan senang praktik langsung (Abdul Alim, 2009:82). Dengan mengenali karakteristik di atas guru hendaknya mengambil sikap tentang bagaimana ia mengajar, metoda apa yang akan dirancang, materi apa yang akan disuguhkan dan tugas apa yang akan diberikan.

Karakteristik yang pertama adalah siswa sekolah dasar senang bermain. Siapapun anaknya akan menyenangi permainan. Karena itu dalam menyuguhkan materi pembelajaran seorang guru hendaklah mengemas proses pembelajarannya dengan model pembelajaran yang mengajak siswa untuk bermain. Beberapa model pembelajaran yang dikemas dalam model permainan diantaranya adalah role playing, talking stick, tebak kata, dragon ball, dan sebagainya. Dengan berbagai model games ini menggiring siswa untuk memahami konsep yang dipelajarinya dalam situasi santai, namun tujuan tetap akan tercapai. Hal ini juga bermanfaat untuk menghilangkan kejenuhan siswa dalam belajar karena konsentrasi seorang anak itu ada batas waktunya. Jika sudah mengalami kejenuhan anak merasa fresh kembali dengan kemasan pembelajaran yang menarik dari anak.

Karakteristik kedua adalah anak senang bergerak. Sangat berbeda dengan orang dewasa yang betah berjam-jam duduk di satu tempat, anak-anak maksimal betahnya duduk hanya 30 menit. Kemudian mereka butuh berpindah tempat. Karena itu guru merancang pembelajaran yang juga melibatkan aktifitas fisik anak. Tidak hanya dalam pembelajaran olah raga dan seni, namun semua mata pelajaran hendaknya dikemas dengan cara yang memungkinkan anak untuk melakukan pergerakan fisik. Contohnya dalam membilang suatu angka bisa saja diajarkan dengan cara bernyanyi, melompat, atau melangkah. Tidak ada lagi alasan guru menyuruh anak untuk menyuruh anak duduk berjam-jam sambil melipat tangan di atas meja karena merupakan suatu siksaan yang dirasakan anak.

Anak sekolah dasar senang bekerja berkelompok. Lihat saja dalam bermain mereka maunya bersama, belajar menghargai kawan, bertanggung jawab, jujur, menaati aturan yang dibuat bersama, bersaing positif dan sebagainya. Karena itu guru dalam proses pembelajaran hendaknya juga menerapkan pembelajaran yang memungkinkan siswa berkelompok kecil, misalnya 3, 4 atau 5 orang disesuaikan dengan kapasitas kelas. Beberapa materi bisa dilaksanakan dengan menyelesaikannya secara berkelompok.

Karakteristik berikutnya adalah anak sekolah dasar senang melakukan praktik langsung. Harus disadari nahwa perkembangan anak usia sekolah dasar berada pada fase operasi kongkret. Artinya anak tidak bisa hanya diberikan teori saja tanpa mempraktikkan atau menyaksikan langsung. Sebagai contoh guru akan mengajarkan bahwa matahari terbit dari arah timur. Ajaklah anak ke luar kelas dan tunjukkan pada mereka arah mana timur tersebut. Mereka akan memahami sendiri nanti bahwa setiap pagi itu matahari terbit selalu dari timur dan mereka akan lebih mudah memahaminya. Contoh lain materi tentang zat cair memuai jika dipanaskan. Dengan mempraktikkan langsung memanaskan air dalam tabung reaksi anak akan memahami konsep memuai.

Dengan memahami karakteristik anak usia sekolah dasar maka akan membantu guru untuk memberikan pelayanan kepada peserta didik. Potensi anak akan mudah dikembangkan sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangannya.

 

Sarilamak, 29 Juli 2020

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Kita (guru SD) artinya mesti senang juga bermain, ya Bu?

29 Jul
Balas

Emang bener pak. Bermain dengan harapan tujuan pembelajaran kita tercapai dan anak menjadi gembira. Makasih pak kunjungannya. Semoga senatiasa sehat selalu

30 Jul



search

New Post