Tahun ajaran baru telah dimulai. Pendidik seyogyanya memahami bahwa tujuan pendidikan dapat dicapai secara efektif dan efisien apabila seorang pendidik memahami tentang perkembangan perilaku peserta didiknya sebagai individu dan memahami perilaku yang ditunjukkannya. Perkembangan peserta didik meliputi perkembangan fisik, perkembangan sosial emosional dan perkembangan intelektual.

Secara fisik seorang anak yang baru memasuki usia Sekolah Dasar berada pada peride peralihan, dimana dari pertumbuhan cepat masa anak-anak awal menuju ke fase perkembangan yang lebih lambat. Ukuran tubuh mereka relatif kecil pada awal memasuki bangku Sekolah Dasar.

Selanjutnya bila dilihat dari perkembangan sosio emosional siswa kelas satu dapat mengembangkan keterampiran berpikir, bertindak dalam pengaruh sosial yang lebih kompleks. Pada masa ini anak lebih bersifat egosentris. Pengaruh keluarga dan taman kanak-kanak yang sudah mereka lalui masih mempengaruhi segala tindak-tanduknya.

Pada tahap awal ini pembelajaran dimulai dengan mengenali dirinya sendiri, keluarganya, dan teman-teman bermainnya. Kepercayaan dirinya perlahan mulai muncul sehingga mereka menganggap mereka sudah bisa melakukan tugasnya. Mereka mudah menerima dan bergantung pada gurunya. Maka jangan heran kalau sering anak lebih percaya pada apa yang dikatakan gurunya dari pada orang tuanya di rumah. Pada tahap ini sebagai seorang guru dituntut lebih memahami agar perkembangan anak dapat berjalan sesuai yang diharapkan.

Tidak semua guru mampu menjalankan tugasnya di kelas satu sekolah dasar. Hal intu disebabkan karena menghadapi siswa pada tahap perkembangan ini butuh seni dan kiat tersendiri. Salah-salah menempatkan seorang guru dikelas awal akan berpengaruh buruk terhadap perkembangan siswa, bahkan dapat menimbulkan trauma bagi anak untuk datang ke sekolah.

Durasi belajar bagi anak dilaksanakan secara bertahap. Misalnya hari ini anak hanya dituntut belajar selama 10 menit saja. Setelah beberapa hari barulah ditingkatkan durasinya. Dengan demikian anak tidak merasa diberatkan dalam belajar.

Ice breaking sangat diperlukan anak dalam waktu belajarnya. Misalnya setelah beberapa menit belajar sudah waktunya anak butuh bermain, bernyanyi, bertepuk tangan, melakukan gerakan senam sederhana atau menyaksikan gambar dan cerita lucu dari gurunya.hal ini dilakukan agar anak tidak jenuh dalam mengikuti pembelajaran.

Anak harus didampingi dalam setiap proses pembelajarannya. Jangan biarkan mereka sendiri karena mereka sangan membutuhkan bimbingan gurunya. Karena itu pembimbingan individual sangat diperlukan baik dalam pelajaran membaca, menulis dan sebagainya.

Berikan reword untuk keberhasilan anak. Sekecil apapun keberhasilan mereka perlu dihargai. Tidak perlu mahal, tepuk tangan, acungan jempol, ucapan hebat, pintar sekalipun akan membuat mereka merasa dihargai. Ini akan menjadi motivasi yang kuat untuk mereka terus belajar.

Mereka juga butuh istirahat. Anak yang diberikan waktu istirahat pada waktunya cenderung akan lebih bersemangat belajar dari pada mereka yang dipaksa melakukan sesuatu sampai tuntas. Karena itu berikan waktu istirahat yang cukup kepada mereka sehingga mereka tidak jenuh dalam belajar.

Semoga dengan memahami perkembangan anak sekolah dasar kelas satu ini dapat menjadikan anda guru yang sangat dirindukan siswanya.

Payakumbuh, 18 Juli 2020