FITRIA

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Membina Kebersamaan untuk Kemajuan Sekolah (Tantangan 19)

Membina Kebersamaan untuk Kemajuan Sekolah (Tantangan 19)

Sekolah merupakan suatu sistem yang terdiri dari banyak unsur di dalamnya. Kepala sekolah berperan sebagai manejer sangat berpengaruh terhadap keberlangsungan suatu sekolah. Merujuk pada Permendikbud nomor 15 tahun 2018 tentang pemenuhan beban kerja guru, kepala sekolah, dan pengawas sekolah menyatakan bahwa beban kerja kepala sekolah salah satunya adalah tugas kepala sekolah bidang manajerial, unsur yang lain yaitu guru, siswa, komite sekolah dan masyarakat .

Suatu sekolah bisa dikelolah jika unsur yang terlibat bisa menjalin kerja sama yang baik demi kelancaran dan kenyamanan di sekolah. Kata kerja sama sudah begitu familiar kita dengar bahkan sudah dilaksanakan sejak lama. Kerja sama merupakan sebuah ikatan yg terbentuk karena rasa kekeluargaan/ persaudaraan, lebih dari sekedar bekerja sama atau hubungan profesional biasa.

Sekolah yang mampu melaksanakan kerja sama yang harmonis akan menikmati kenyamanan yang luar biasa. Akan dianggap sekolah sebagai rumah kedua. Jika kita sering mendengar kata baiti jannati maka itu juga bisa kita rasakan di sekolah apabila kerja sama sudah terjalin dengan baik. Segala tujuan bersama pun akan mudah tercapai karena tim yang solidlah yang mampu membangun sekolah yang diidamkan di masa datang.

Lalu bagaimana memupuk kebersamaan ini agar seluruh warga sekolah mampu menciptakan suasa sekolah yang nyaman. Ada beberapa trik berikut ini yang insyaallah bisa membantu kita. Yang pertama seluruh warga sekolah harus sehati dan sepikir. Jika suatu sekolah jumlah personil guru katakanlah 15, 20, atau bahkan sampai ratusan sudah pasti dong ide dan pendapatnya sebanyak kepala. Terbayangkan gak betapa jika semuanya mempertahankan ide dan pendapat masing-masing. Waduh…semua bisa kacau dong. Disinilah diperlukan komitmen bersama bahwa pendapat boleh beda namun kita harus bisa mengutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi. Kalau prinsip ini sudah ditanamkan apapun yang akan dilaksanakan akan berjalan mulus.

Trik yang berikutnya adalah tidak ego. Nah lho, bertentangan ya dengan sifat manusia. Manusia itu sebenarnya punya sifat ego lho. Dia tidak akan senang kalau pendapatnya tidak diterima. Dia menginginkan ide-idenya itu dituruti oleh semua orang dan akan merasa kecewa jika suaranya tidak didengar. Lalu gimana dong? Nah di sinilah diperlukan kesadaran untuk menekan sifat ego agar program tidak tinggal program saja. Program akan berjalan dengan baik jika semua individu mampu menekan rasa egonya. Dalam hati hanya ada kesadaran bahwa kita adalah tim solid yang akan menggerakkan program sekolah secara bersama-sama. Jika keputusan sudah diambil itu bukan merupakan keputusan satu orang, tapi merupakan keputusan bersama yang harus dijalankan secara kebersamaan pula.

Kerendahan hati dari setiap indivudu juga sangat diperlukan. Tau gak sih…manusia itu diciptakan beragam. Berbeda karakternya, latar belakangnya, usianya, pengalamannya, kemampuan akademiknya, sosial ekonominya, rupanya, dan lain sebagainya. Bahkan tak jarang di suatu sekolah ada yang tidak punya kemampuan dan keahlian apapun di bidangnya. Dia hanya mengharapkan bisa ikut berkontribusi tapi memang tak bisa diberikannya. Pada kondisi yang seperti ini dibangun kesadaran bahwa saatnya lah yang pintar membimbing yang lainnya, yang berlebih finansialnya untuk mau berbagi, yang mempunyai pengalaman yang lebih untuk mau selalu menuntun. Tidak perlu rasa sombong karena untuk kita sadari setiap individu ada kelebihan dan sudah pasti ada kekurangannya juga yang bisa untuk saling menutupi. Memupuk kerendahan hati akan mampu menekan rasa benci iri hati dan keinginan untuk berkasta-kasta atau apalah istilahnya. Alangkah indahnya suatu sekolah jika semuanya bersatu dan saling melengkapi.

Rela berkorban untuk kepentingan bersama tak kalah pentingnya. Jika setiap individu sudah menyadari bahwa semua kita beragam tak akan ada lagi seseorang memaksakan yang lain bisa berbuat seperti apa yang dia perbuat. Karena memang tak akan mungkin bisa sama. Karena itu dibutuhkan kerelaan untuk mau berkontribusi dalam hal apa yang kita bisa. Satu orang mungkin akan menyumbangkan pikirannya, yang lain akan menyumbangkan tenaganya, waktunya, finansialnya, pengalamannya, dan bahkan hanya sekedar hanya bisa memberi semangat dalam bekerja.

Jika seluruh warga sekolah sudah memahami trik-triak dalam melaksanakan kerja sama maka semua akan menikmati perjalanan bersama itu dengan penuh kebahagiaan. Tujuan bersama akan tercapai dan sekolah benar-benar menjadi taman indah yang sulit untuk dilupakan.

Purwajaya, 28 Juli 2020

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post