Fitria Gustina

Mengajar di SMAN 69 Jakarta sejak 2002 mata pelajaran Ekonomi/Akuntansi, Berasal dari Solok Sumatera Barat....

Selengkapnya
Navigasi Web
WOKSHOP BIKIN WAS-WAS
TUGAS 1- SAGUSABU KUANSING

WOKSHOP BIKIN WAS-WAS

WORKSHOP BIKIN WAS-WAS

Pada tanggal 05 September 2020 mendapatkan pesan wasshapp Kepala Sekolah untuk mengikuti undangan kegiatan dari Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, sebagai perwakilan dari wilayah DKI Jakarta pada kegiatan Mitigasi Bencana. Acara tersebut diadakan di Bogor pada tanggal 15 sampai 18 September 2020 yang diikuti oleh 90 orang peserta dari 14 sekolah yang ditunjuk di seluruh Indonesia yang diindikasi sebagai daerah rawan bencana.

Berbagai persiapan dilakukan dan semua persyaratan dipersiapkan, mulai dari surat tugas dari Kepala Sekolah, bio data peserta, SPPD serta surat keterangan telah melakukan dan hasil dari rapid tes. Semuanya dipersiapkan dalam waktu hanya 3 hari, karena ada kesalahan diwaktu membaca surat undangan. Pada saat undangan dikirim ada 2 kegiatan yang harus diikuti, satunya kegiatan dari Kementrian dan yang satunya kegiatan dari Sudin Pendidikan Kepulauan Seribu berupa kegiatan webinar. Dikirain kegiatannya sama, maka undangan yang dibaca hanya surat yang kedua tanpa membaca undangan yang pertama.

Kegiatan pertama sudah selesai dilaksanakan dan bersyukur koleksi sertikat bertambah serta mendaoatkan hadiah buku sebagai salah satu peserta terbaik selama kegiatan. Pada hari Jumat siang kepala sekolah kembali mengirim peaan menanyakan sejauh mana persiapan untuk kegiatan workshol dari Krmentrian. Timbul pemikiran kenapa kepala sekolah menanyakan persiapan kegiatan yang tidak ada undanganya, Akhirnya setelah dicek lagi pesan dari kepala sekolah, ternyata ada undangan yang belum terbaca dan mermerlukan berbagai persiapan seperti rapid test.

Lihat jam sudah mmenunjukkan pukul 13.45 WIB, timbul kepanikan karena harus ada bukti telah melakukan rapid test sedangkan tempat untuk melakukan rapid tes harus nyebrang ke Pulau sebelah tempat Puskesmas berada. Akhirnya ditanya ke petugas RSUD yang kebetulan juga mantan murid., dan dia mengatakan kalau di RSUD tidak bisa melakukan rapid test kecuali buat yang ada keluhan dan indikasi covid-19. Lalu cari tahu ke petugas puskesmas yang juga mantan murid, kalau pelayanan puskesmas hari tersebut sudah tutup dan baru ada pelqyanan lagi pada hari Senin. Padahal hari Senin sudah harus berangkat kedaratan Jakarta karena kegiatan hari Selasa sudah masuk hotel tempat acara diadakan. Dengan memohon kepada mantan murid tadi, bagaimanapun caranya agar bisa mengusahakan agar bisa dilakukan rapid test. Syukur Alhamdulillah berkat pertolongan dari Allah SWT, akhirnya dokte yang bertanggung jawab di puskesmas tersebut memberikan ijin petugas untuk melakukan rapid test pada hari Minggu pagi dan hasilnya juga bisa langsung ada.

Dikarenakan hari Selasa juga ada pemeriksaan laporan kegiatan PPDB oleh Dirjen Pendidikan Provinsi DKI Jakarta, karena keasyikan memyiapkan laporan yang belum selesai hampir saja ketinggalan kapal sore satu-satunya yang akan berangkat. Karena petugas di Dinas Perhubungan juga mantan murid, akhirnya ditunggu sampai batas waktu penambahan 15 menit dari jadwal keberangkatan. Alhamdulillah..

Sebenarnya ada keraguan untuk mengikuti kegiatan workshop ini, terutama dari suami dikarenakan kondisi Jakarta sebagai zona merah dan begitu juga dengan Daerah Bogor. Apalagi yang mengikuti kegiatan ini juga dari berbagai daerah yang kondisinya tidak jauh Berbeda dengan Jakarta dan Bogor. Banyak peserta lain yang juga mempertanyakan pelaksanaan kegiatan ini dan panitia sudah siap dengan semua situasi dan kondisi yang ada. Akhirnya dengan mengucap Bismillah kegiatan berjalan lancar dengan melaksanakan protokol kesehatan selama kegiatan. Walaupun dengan perasaan was-was dan rasa takut tertular virus corona, akhirnya semua kegiatan mulai dari pembukaan sampai penutupan terlaksana dengan lancar dan sukses. Sampai semua peserta kembali kedaerah dan rumah masing-masing.

Permasalahan kembali muncul pada hari Sabtu waktu mau kembali pulang ke Pulau Pramuka Kepulauan Seribu, karena masa PSBB maka kapal yang boleh berangkat ke dari daratan Jakarta ke Pulau dan sebaliknya hanya setiap hari Senin dan Jumat. Walaupun ada kapal yang akan berangkat balik kepulau, tetapi tidak boleh bawa penumpang hanya boleh membawa tumpangan berupa barang-barang kebutuhan pokok masyarakat. Dikarenakan tidak tahu teknis keberangkatan kapal, dikirain kapal yang dari Pulau hari Jumat boleh bawa penumpang pada hari Sabtu dari pada kosong dan kebetulan banyak yang mau numpang. Akhirnya dengan perdebatan yang panjang dan lama dengan petugas dinas perhubungan pelabuhan serta mengingat para calon penumpang adalah penduduk asli yang tidak mempunyai tempat tinggal di Jakarta serta sudah kehabisan biaya, maka dengan sangat terpaksa petugas dinas perhubungan mengasih ijin jalan dengan syarat pihak kapal tidak mengulangi lagi perbuatan tersebut. Alhamdulillah...

Sesampainya di Pulau Pramuka rasa was-was belumlah hilang walaupun sudah berkumpul kembali dengan keluarga, ada perasaan takut telah membawa virus. Selama seminggu dengan sangatbterpaksa harus tidur terpisah dari anak-anak dan suami. Sampai akhirnya sekarang sudah satu bulan setelah kegiatan dan tidak ada keluhan kesehatan. Akhirnya kembali mengucap syukur Alhamdulillah... Karena masih dalam lindungan Allah SWT.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post