Mungkin sudah hampir setahun aku mengenal nama Mediaguru. Sebenarnya belum sepenuhnya mengenal, hanya sering mendengar dan mengeja namanya di beberapa grup guru dan pendidikan. Awalnya aku tak begitu peduli. Kesibukan rutin di sekolah dan di rumah sudah cukup menyita waktu dan tenagaku. Dan dari hari ke hari, kiprah Mediguru tampaknya semakin cemerlang. Berita tentangnya sering hilir mudik di beranda media sosialku. Judul dan cover buku baru kerap muncul silih berganti. Ada lagi, pelatihan Sagusabu. Apa pula itu? Rasa penasaranku mulai tumbuh. Sampai suatu hari, di akhir tahun lalu seorang teman membagikan cover buku karyanya di akun Facebook. Buku yang diterbitkan Mediaguru. Betapa hebatnya! Dan tanya kecil muncul dalam hatiku. Tak bisakah aku seperti dia? Menghasilkan karya, dapat menginspirasi anak didik dan sesamanya.

Lalu ada lagi yang baru. Temanku yang lain membagikan tulisannya di sebuah blog guru. Gurusiana? Rasaku semakin tertarik. Ku telusuri laman itu. Ternyata ada ribuan guru hebat yang berbagi cerita di sana. Aku pun latah membuat akun. Mulai menuliskah? Belum. Hanya membaca. Dan hanya terus membaca saja. Setidaknya sampai kemarin malam. Ada kekhawatiran dan keraguan. Pantaskah atau sudah layakkah tulisanku dipublikasikan di Gurusiana?

Lalu waktu itu tiba, 2 minggu yang lalu tepatnya. Sebuah infografik menyita perhatianku. Mediaguru Writing Camp 8 Jawa Tengah. Judul kegiatannya langsung mengingatkanku pada cover-cover buku cantik itu. Seorang teman sejiwa di sekolah mengajakku turut serta di kegiatan itu. Ya, sepertinya saatnya telah tiba. Sebuah permulaan. Impian menjadi guru penulis sepertinya bisa menjadi nyata.