Tak Bisa Tak Tertawa

Oleh: Fitri Anora

Jam istirahat telah berlalu. Bel masuk sudah dibunyikan. Anak-anak berlarian masuk ruang belajar. Aku menuju kelas enam. Tapi tunggu dulu, ada apa itu ramai-ramai?

Di depan kelas, anak-anak berkerumun. Rupanya ada yang menarik. Ups, itu dia. Seorang siswa terlihat bergaya agak aneh. Ia memakai kaca mata hitam. Memakai topi dengan pet ke belakang. Kokarde ujian tergantung di dada.Tak ketinggalan masker menutupi mulut dan hidungnya. Yang bikin aneh ia berkerudung dengan ...alas meja. Mak, itu kan alas mejaku.

Melihat kedatanganku, semua bergegas masuk. Duduk di bangku masing-masing. Kelas hening. Si pelaku tadi buru-buru membuka semua atribut yang dikenakannya. Alas meja cepat-cepat dipasang kembali. Karena terburu, memasangnya jadi terbalik.

Setelah diam sejenak, aku mulai menyanyi eh...berbicara. sebenarnya aku tak ambil pusing dengan laku mereka tadi. Hanya saja aku tak terima alas meja guru dicopot dan dibuat mainan. Setelah memberi nasihat, si pelaku dipanggil ke depan. Diminta mengulang kembali gayanya tadi. Ia pun kembali memasang atribut aneh itu. Seorang siswa lain kuminta mengambil fotonya.

Pas foto itu kulihat, ya salam...aku tak bisa menahan tawa. Aku tak bisa tak tertawa. Akibatnya seisi kelas juga tertawa.

"Kamu unik. Keren dan pede. Tapi lain kali tak boleh ambil alas meja guru ya," kataku. Ia mengangguk lalu membuka atribut lucu itu dan kembali ke bangkunya. Ada-ada saja anak-anak. ***

Rumahku, 24 Maret 2022