Samba Lado Gaca

Oleh : Fitri Anora

Bicara tentang selera makan, adakalanya menurun bahkan hilang. Saat seperti ini, susah memikirkan mau makan dengan apa. Banyak tawaran menu ini itu tapi rasanya tidak selera.

Ada cara jitu menimbulkan nafsu makan. Yang dimaksud adalah memilih menu lauk yang sederhana tapi nikmat. Orang kadang menyebut dengan istilah "samba buruak-buruak."

Samba lado termasuk dalam samba buruak-buruak sebagai menu pembangkit selera makan. Bermacam jenis samba lado di daerah Minang. Sebut saja samba lado matah, samba lado tanak, samba lado cangkuak, samba lado bada dan samba lado gaca.

Waktu aku kecil, samba lado gaca ini adalah favoritku. Ibuku sering membuatnya. Gaca artinya encer. Memang samba lado ini bentuknya agak encer. Bahannya hanya lado (cabe), bawang dan tomat.

Zaman dulu memasak nasi masih memakai periuk yang dijerangkan di atas tungku kayu. Kalau nasi yang dimasak sudah mendidih, airnya dibuang. Di atas nasi inilah diletakkan beberapa batang cabe, bawang dan tomat, lalu periuk ditutup. Bahan ini akan layu selama proses mengeringkan nasi.

Kalau nasi sudah matang, bahan samba lado dikeluarkan (Hmm...baunya sungguh harum), kemudian digiling / diulek di atas batu gilingan. Tambahkan garam dan vetsin bila suka. Jadilah samba lado gaca. Untuk teman samba lado gaca bisa sayuran seperti kol, buncis, mentimun, atau telur rebus. Goreng tahu tempe juga oke.

Dulu, aku dan ibu sering makan langsung di batu gilingan. Setelah samba lado gaca  diletakkan di piring, ibu menyisakannya sedikit di batu gilingan lalu menyendokkan nasi ke atasnya. Mencampurkan nasi dengan samba lado. Kami pun makan sampai berkeringat. Adakah orang lain seperti itu juga, atau jangan-jangan aku dan ibuku saja. Hehe....

Rumahku, 9 Maret 2021