Fitri Anora

Fitri Anora, S.Pd SDN 14 Muara Panas kec Bukit Sundi Kab Solok Menulis itu mengukir sejarah...

Selengkapnya
Navigasi Web
Sekeping Kisah di Hari Bersejarah

Sekeping Kisah di Hari Bersejarah

Sekeping Kisah di Hari Bersejarah

Ini hari bersejarah. Kegiatan apel akbar menutup rangkaian kegiatan HGN ke 77. Acara bertempat di dermaga danau terbesar di daerah kami.

Pagi aku sudah sampai di rumah Bu Wirda, salah seorang panitia acara. Aku mau menumpang mobil Bu Wirda untuk keberangkatan.

"Pagi amat," kata Bu Wirda menyambut kedatanganku.

"Kan pukul 08.00 harus sampai di lokasi," jawabku.

"Tenang aja, Bupati masih di Jakarta. Baru take off pagi ini," kata Bu Wirda.

Ya sudah. Kami tak terlalu terburu. Bu Wirda masih sempat menyelesaikan pekerjaan rumahnya sebelum berangkat.

Di mobil Bu Wirda juga ikut bersama temanku Lestari, dan ibu MC acara nanti serta Bu Bendahara.

Cus, kami berangkat. Perjalanan terasa nyaman. Bu Wirda mengemudi dengan tenang. Kami penumpang duduk di belakang, sementara Bu MC duduk di depan disamping Bu Wirda. Obrolan dan candaan mewarnai perjalanan.

Beberapa kilometer mendekati tempat acara, mendadak hp Bu MC dan Bu Bendahara rajin berdering. Tiap sebentar ada saja yang menelpon. Dari teman panitia dan ada juga dari protokoler Bupati. Semua menanyakan di mana keberadaan Bu MC. Mereka berharap Bu MC secepat mungkin sampai di lokasi. Namun apa daya, keinginan itu terhalang lalulintas yang macet.

"Gimana ini, kita harus cepat tiba di lokasi," kata Bu MC.

"Cari tumpangan aja Bu, sama motor teman yang pakai baju PGRI," usul Bu Bendahara.

Bu MC setuju. Sebuah motor melintas. Pengemudinya seorang bapak berpakaian seragam guru.

"Pak, saya numpang ya. Terburu nih," kata Bu MC.

"Ga bisa Bu, nanti ibu terjatuh," katanya dan berlalu.

Ada lagi guru dengan motor lewat, tapi ada tumpangan. Mau numpang sama ibu-ibu yang bermotor, ragu juga karena mau diajak menyalip kendaraan macet yang mengular.

"Bu, itu ada bapak bermotor dengan seragam PGRI. Ayo cegat. Siapa tau bapak itu mau menumpangkan," usul kami.

"Ga usah, bapak itu berjenggot," kata Bu MC.

"Emang kenapa kalau berjenggot?," tanya Bu Bendahara. Kami semua tergelak.

"Ya, biasanya dia tak mau membawa tumpangan seorang perempuan kecuali isterinya," jawab Bu MC.

"Kalau begitu cari yang lain saja, yang tak berjenggot."

Di tengah ketegangan dan debar hati yang takut terlambat, gurauan bapak berjenggot mencairkan suasana.

HP Bu MC berdering lagi.

"Iya. Kami sudah dekat ke lokasi. Tapi terjebak macet," kata Bu MC.

Lalu lintas padat merayap. Bu MC uring-uringan. Kami pun mulai cemas. Bisa kacau bila Pak Bupati duluan datang.

Bu Wirda nekad mengambil jalur kanan. Baru saja moncong mobil beringsut ke Kanan, dari depan terlihat truk satpol PP. Ya sudah, Bu Wirda melipir ke kiri kembali.

Perlahan kami makin dekat ke lokasi. Di gerbang lokasi, petugas kembali mencegat mobil kami. Tak boleh masuk.

"Pak, kami panitia. Kami membawa perlengkapan acara di mobil ini," jelas Bu Wirda.

Mendengar itu, petugas langsung membantu mobil Bu Wirda menyibak kerumunan. Pelan namun pasti, mobil akhirnya masuk ke lokasi dan berhenti di karpet merah tepat di depan panggung kehormatan.

"Ayo, turun," kata Bu Bendahara.

Agak malu juga rasanya. Di tenda besar di depan panggung, sudah dipenuhi oleh ratusan guru. Dengan agak malu, aku dan Lestari turun dari mobil. Mengambil pigura cover buku, lalu bergabung dengan teman kelompok launching buku.

Sementara Bu Wirda, Bu MC dan Bu Bendahara sibuk menurunkan piala-piala dan perlengkapan lainnya. Beruntung sekali kami bisa sampai di lokasi, meski agak terlambat. Drama macet di jalan tadi membuat kami spor jantung. Kami takut keduluan Pak Bupati. Tak lama kemudian Bupati dan rombongan datang. Acara pun dimulai. ***

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Betapa bahagianya aku dan Bu Lestari bisa semobil dengan orang2 hebat ya....

05 Dec
Balas

Iya. Kita dikelilingi petinggi

07 Dec



search

New Post