Fitria Nur Rosyidah

Kepala Sekolah SMP IT AL Hanif Cianjur...

Selengkapnya
Navigasi Web
Mudik Hakiki

Mudik Hakiki

#hari_ke_9#tantangan_30_hari_menulis_gurusiana

Mudik Hakiki

(Kajian tentang ucapan doa "Minal 'aidin wal Faizin")

Tradisi mudik hanya ada di Indonesia yaitu pulang ke udik/mulih ke udik/pulang ke kampung halaman. Kalau di dunia pulang ke kampung halaman, ada mudik yang hakiki yaitu pulang ke akhirat. Rasululloh ketika menjadi Imam shalat jumat dan Shalat Ied selalu menggunakan surat Al A’la dan Al Ghosiyah. Diikuti oleh Ali bin Abi Thalib ra. Menurut Imam Ali Zainal Abidin kaum munafik menganggap Ali tidak pandai membaca Al-Quran karena ssaking seringnya membaca dua surat ini. Ternyata dua surat ini ada kaitannya dengan lapadz Minal Aidzin wal faidzin. 3 hal yang dilakukan di Hari raya yaitu Tazakka (berzakat) Takbir, Shalat. Dalam rakaat kedua yang dibaca adalah surat AlGhosiyah. Dalam ayat ini terdapat ayat yang menyatakan bahwa sesungguhnya hanya kepada Kami kembali.

Persamaan mudik dunia dengan mudik akhirat (hakiki)

· Sama-sama pulang / kembali ke asal

· Sama-sama melewati terminal persinggahan

Perbedaan mudik dunia dan mudik akhirat (hakiki)

Mudik di dunia dari kota ke kampung halaman. Sedangkan mudik yang hakiki adalah mudik dari dunia ke kampung halaman akhirat. Hakikat asal Nabi Adam kampung halaman nya adalah surga makannya ketika kembali , pulangnya ke surga. Terdapat perbedaan antara mudik di dunia dan di akhirat. Jika mudik di dunia diiringi suasana hati yang riang , sedangkan mudik ke akhirat diliputi perasaan cemas dan takut. Mudik di dunia dari satu terminal ke terminal lai, dari satu tempat berpindah ke tempat lain, semakin macet semakin indah. Sedangkan mudik ke akhirat memiliki tingkatan kecemasan/ ketakutan yang tinggi ketika singgah di terminal akhirat. Imam Ali bin Zainal berkata bahwa perjalanan menuju akhirat manusia menghadapi tiga keadaan yang menakutkan, yaitu:

1. Ketika bertemu malaikat pencabut nyawa

2. Ketika singgah di alam Barzah yaitu alam kubur

3. Proses hisab

Dari segi perbekalan, jika di dunia pulang ke kampung selalu membawa bekal yang akan dibagikan untuk semua orang, tetapi jika mudik di akhirat bekal yang kita bawa tidak akan dibagikan sama orang lain. Karena ketika dalam penghisaban, maka tidak ada seorangpun yang ingin membagikan bekal yang dibawanya.

Jika mudik di dunia, tidak ada bahasa untung dan rugi, berapapun biaya yang dikeluarkan tidak menjadi masalah, karena diliputi rasa senang. Sedangkan di akhirat muncul keinginan syafaat karena berharap pertolongan jika kita di hisab kelak.

al faizun adalah orang-orang yang sukses /kembali ke fitroh dan menjadi penghuni surga. Kalimat minal aidzin walfaidzin adalah bentuk ungkapan doa dari kita untuk kembali ke fitroh dan hakikatnya kembali ke surga. Secara tidak langsung ketika kita mengucap lafadz itu, kita sedang mendoakan diri sendiri dan orang lain untuk kembali menuju surga.

Kekeliruan di Hari Raya

Dalam satu hikayat disebutkan bahwa sesungguhnya raja Iblis menangis/menjerit-jerit ketika hari raya, dia menangis karena menurutnya adalah sia-sia ketika menggoda selama satu tahun kepada manusia ternyata Alloh ampuni dosa manusia itu di hari raya, maka berkumpullah para pengikut raja iblis dan bertanya atas hal yang menyebabkan raja itu menangis. Penyesalan panjang karena satu tahun menggoda dihapus oleh satu hari pengampunan. Raja iblis mengintruksikan di hari raya untuk menyibukan manusia dengan kenikmatan di dunia dan hawa nafsu agar menggoda kembali . maka berangkatlah para iblis bertebaran di tempat keramaian , ke tempat wisata, ke tempat umum untuk mencari kenikmatan serta kelezatan dunia , para iblis menggoda kembali para manusia .

Semoga hikayat ini mengingatkan kita agar ampunan yang Alloh berikan jangan sampai tergoda kembali oleh kelezatan serta kenikmatan duniawi semata. Semoga Alloh terima amal ibadah kita dan memantaskan kembali diri kita untuk lebih baik.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post