MUDANSHA DARI LEMBAH OMBILIN (36)
MUDANSHA DARI LEMBAH OMBILIN (36)
Hari ke-296
#TantanganGurusiann
MELATIH HEIAN NIDAN DARI DASAR
"Sekarang kita akan latihan Heian Nidan. Heian Nidan adalah kata kedua dari seri kata Heian," ucapku di depan peserta sabuk putih.
Tahap pertama dari Heian Nidan adalah teknik Uke Heiwan, yaitu blok ganda diikuti dengan pukulan. Pertama, Tangkisan ke arah kiri dari serangan pukulan. Kedua, tangkisan lagi ke arah kanan masih pada tangan yang sama dibarengi dengan mematahkan sikut lawan dengan lengan satunya lagi. Ketiga, membalas dengan pukulan", jelasku sembari memberi contoh dengan gerakan lambat dari teknik Uke Heiwan.
Peserta mengikuti gerakan yang aku contohkan.
"Ulangi kembali, ucapku sembari memperhatikan gerakan yang dilakukan oleh peserta.
"Rahmat, perbaiki kuda-kuda", ucapku sambil berjalan ke arah Rahmat
"Perhatikan yang lainnya! Kuda-kuda sama dengan kuda-kuda saat Shuto-Uke, yaitu kuda-kuda Kokutsu Dachi," ujarku sambil memberikan contoh gerakan teknik Heiwan dengan kuda-kuda Kokutsu-dachi.
"Gerakan selanjutnya, lakukan kembali teknik Heiwan dengan cara yang sama, tetapi ke arah kiri," jelasku sembari memberikan contoh
Peserta dapat dengan mudah mengikuti gerakan ini, karena sama dengan gerakan semula, hanya berlawanan arah dengan gerakan tahap pertama tadi
"Gerakan selanjutnya Uchi Komi," ucapku sembari memberi contoh dengan gerakan cepat.
Peserta mengikuti gerakan Uchi Komi yang aku contohkan. Namun karena kuda-kuda mereka tak kokoh, akhir tendangan kikome mereka tidak lurus.
"Kalau tendangan bengkok seperti itu, maka tendanganmu tak akan sampai ke sasaran. Luruskan tendangan kikome mu!" kataku sembari memberikan contoh Uchi Komi secara lambat.
Peserta mencoba gerakan Uchi Komi secara lambat. Setelah berkali mereka ulang, barulah Uchi Komi terlihat lebih baik dibanding awal tadi.
"Setelah Uchi Komi lakukan Shuto-Uke sebanyak 3 kali. Selanjutnya disambung dengan gerakan Nukite yang diakhiri kiai" ujarku kemudian aku memberikan contohkan getakannya serta teriakan kiai yang kera
Peserta melakukan gerakan Shuto-Uke sebanyak 3 kali. Selanjutnya disambung dengan gerakan Nukite dengan kiai yang lantang. Aku perhatikan peserta tidak mengalami untuk gerakan tahap ini.
Gerakan berikut sama dengan gerakan terakhir pada Heian Shodan yang telah kalian pelajari sebelumnya. Masih ingat gerakannya," tanya ku
"Osh, masih", jawab Aiwa dan Diana serentak
"Hanya Aiwa dan Diana yang ingat?", tanyaku sambil bertolak pinggang
Peserta lainnya masih bingung
"Kenapa bingung? Lupa dengan gerakan terakhir Heian Shodan?" tanyaku
Peserta masih diam
"Balikkan badan dan memasang Shuto-Uke ke kiri, Shuto Uke serong 45 derajat, Shuto Uke ke kanan, dan Shuto-uke serong 45 derajat", kelasku kemudian aku memberikan contoh gerakan tersebut.
"Ooooo...kalau yang itu bisa", kata Azlan
"Oooo," berdengung bunyi suara peserta
"Bukan oooo nya, tapi lakukanlah gerakannya", seruku
Peserta melakukan gerakan tersebut di atas dengan lancar.
"Gerakan berikutnya lakukan Uci Uke dengan tangan kanan, lalu Mai-Geri kaki kanan, Gyaku-Zuki tangan kiri", jelasku sembari memberikan contoh dengan gerak lambat.
Peserta mencoba mengikuti gerakan yang aku contohkan, namun salah untuk ketiga gerakan tersebut. Uci Uke, Maigeri, dan Gyaku-Zuki salah semuanya.
"Ikuti gerakan ibu. Mulai dari Posisi Shuto-uke yang terakhir, saat serong 45 derajat", perintahku sambil melihat kepada semua peserta.
"Mula-mula Uci Uke dengan tangan kanan", ucapku sembari memberi contoh dengan gerak lambat
Peserta melakukan Uci Uke dengan tangan kanan.
"Kemudian, lakukan Mae-Geri dengan kaki kanan," ucapku sembari memberi contoh dengan juga gerak lambat
"Terakhir, lakukan Gyaku-Zuki dengan tangan kiri", ujarku lagi sembari memberikan contoh masih dengan gerak kambat
"Bagaima, bisa?", tanyaku
"Insha Allah, bisa", jawab peserta serentak
"Ayo ulang lagi dari posisi sering Shuto-uke tadi", seruku.
Peserta melakukan apa yang aku perintahkan tersebut
"Alhamdulillah, sudah bisa. Gerakan berikutnya akan lebih mudah, karena sama dengan gerakan barusan ini. Hanya berlawanan. Lakukan Uci Uke dengan tangan kiri, lalu Mai-Geri kaki kiri, Gyaku-Zuki tangan kanan", ujarku tanpa memberi contoh.
Aku sengaja tidak memberikan contoh. Aku ingin tahu apakah mereka bisa melakukannya, karena gerakan sama hanya dengan tangan dan kaki yang berlawanan dari yang tadi.
Aku perhatikan peserta bisa melakukannya.
"Setelah Gyaku-Zuki yang terakhir tadi, langsung lakukan Morote", ucapku sambil memberi contoh
Peserta tidak kesulitan melakukan Morote, karena gerakannya mudah
"Gerakan selanjutnya balik ke belakang dan melakukan gerakan Gedan Barai arah kiri, dan disambung dengan Age Uke serong 45 derajat", ucapku sembari memberi contoh
Peserta tidak kesulitan melakukan Gedang Barai dan Age Uke ini
"Gerakan terakhir sama dengan barusan, tapi arah ke kanan. Gedan Barai arah kanan, dan disambung dengan Age Uke serong 45 derajat, dengan kiai terakhir", ucapku tanpa memberi contoh.
Peserta tidak kesulitan melakukan Gedang Barai dan Age Uke dengan terakhir kiai yang sangat keras.
"Yame'", aba-abaku
Peserta langsung mengambil posisi Yame, istirahat di tempat.
"Kiainya keras tandanya, sudah mantap," ucapku sambil tersenyum
"Gerakannya bisa, tetapi tahapannya belum hapal", kata Dilla
"Ya, Bu belum hapal tahapannya," ujar Novi
"Untuk menghapal gerakan, tentu harus diulang lagi latihannya. Tak bisa sekali mencoba langsung hapal," jawabku sembari memandang Dilla, lalu Novi, kemudian peserta lainnya.
"Itu gunanya latihan. Semakin sering latihan, maka gerakan itu akan hapal dengan sendirinya," jelasku dengan tegas
"Ulangi lagi, Senpai"', punya peserta putri berjilbab bukan peserta dari Dojo SMANDURA.
"Tentu, kita ulangi lagi," jawabku sambil tersenyum kepada peserta putri tersebut
"Karateka, joii," aba abaku
Peserta mengambil posisi siap karateka
"Kata", ucapku
"Heian Nidan," serentak peserta menjawab
Latihan Heian Nidan untuk kedua kalinya pun dimulai. Latihan Heian Nidan ini masih dengan cara aku memberi contoh di depan, tetapi gerakannya tidak lagi selambat latihan yang pertama. Peserta mengikuti setiap tahapan gerakan Heian Nidan yang aku lakukan hingga akhir. Lagu ini diulangi kembali beberapa kali dengan cara mereka mengikuti gerakanku.
Setelah itu baru mereka saja melakukan gerakan, tanpa panduan dariku. Aku hanya sebagai pemberi aba-aba sambil memperhatikan gerakan mereka.
Aku amati, gerakan mereka masih kurang luwes menampilkan gerakan Heian Nidannya. Ini bisa dimaklumi, karena mereka belum hapal gerakannya, sehingga masih terlihat ragu-ragu. Keragu-raguan ini mempengaruhi penampilan gerakan mereka
Tahap pertemuan pertama pada Heian Nidan ini aku rasa sudah bisa menjadi bekal bagi mereka. Setidaknya mereka sudah mempunyai gambaran seperti apa gerakan Heian Nidan. Untuk memperlancar gerakan, mereka harus rajin mengulang gerakan tersebut.
Sebelum mengakhiri latihan Heian Nidan, aku masih sempat berpesan
"Ulangi di rumah berlatih Heian Nidan ini. Hapalkan gerakan, sempurnakan kuda-kuda, pukulan, tangkisan, dan tendangan. Selanjutnya baru lakukan uji waktu, aplikasikan 26 tahapan gerakan Heian Nidan dalam waktu 40 detik"
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Selalu mantap cerita tiap episodnya. Sukses selalu bu Fitriany
Kereeen ceritanya, Bunda. Salam literasi
Wah .... literasi ini menjadi pengetahuan baru bagi saya... terimakasih untuk cerita yang menginspirasi
Oshi Senpai. Karateka Hajime.. Makin asyik,,, jadi terkana masa2 muda dulu,,, Sukses selalu
Videokan bufit pasti lebih seru
Videokan bufit pasti lebih seru
Videokan bufit pasti lebih seru
Videokan bufit pasti lebih seru
Videokan bufit pasti lebih seru
Mantap dan keren Bu Fit
Wow, karate. Bunda keren. Sukses selalu dan barakallahu fiik
Wooww! 26 tahapan dlm 24 detik... Dari ceritanya jd penasaran lihat gerakannya, bu... Keren
Luar biasa mantap, Bund.
Keren Bu fit
Selalu keren, sehat dan sukses selalu bucantik
Lanjut..berani tampil beda..luar biasa keren. Salam semangat.
Luar biasa, keren Bu belajar bela diri
Keren....latihan karate ya Bu.... mantap jadi sehat badan ini. Salam sukses selalu
Waah keren ini cerita. Sukses ya Ibu.
Super sekali, sukses untuk Ibu
Mantap karate dan ceritanya, sukses selalu
Keren, Bu Fitri. Sukses selalu ....
Keren bun, sering dengar kalau lagi dampingi pelatih melatih siswa
Keren bun, sering dengar kalau lagi dampingi pelatih melatih siswa
Sangat luar biasa. semoga siswa yg di latih melebihi kepintarannya dari gurunya.... Salam sehat dan sukses unsay..
Keren ceritanya Bu
Wah ternyata ibu tidak hanya cantik dan pandai menulis, tetapi jago bela diri juga. Sukses selalu ibu. Barokallah
Kerenn sekali
Keren sekali ceritanya Bu Fitriany. Sukses selalu dan salam literasi
Konsistensi yang super dari banyak kesuperan lainnya. Semakin melesat dan berlimpah berkah, Bu
Keren banget, meramu teknik bermain dalam cerita, jadi tdk mbosenin.
Keren pakai bingits, Bu Fit. Luar biasa, sukses selalu.
Luar biasa. Semoga sehat selalu Bu Fit.
Cerita yang semakin menarik. Bunda memang luar biasa. Salam sukses selalu
Mantap, Bunda. Saya dulu saat sekolah ingin sekali mengikuti kegiatan ekstrakurikuler karate. Namun, tidak kesampaian. Hikz. Semoga sukses selalu, Bunda.
Keren bundaku. Salam sukses selalu.
Keren bundaku. Salam sukses selalu.
Keren bundaku. Salam sukses selalu.
Keren bundaku. Salam sukses selalu.
Luarr biasa bunda...
Keren
Keren
Keren
Keren
Keren
Keren
Keren
Keren
Keren
Keren
Keren
Keren
Keren
Keren
Keren bunda, sukses selalu
Keren Bunda
Mantap bun,,setiap jurus2nya sangatkeren..sukses selalu
Jadi tertarik mengikuti ceritanya sambil belajar istilah baru. Terima kasih mendapat pencerahan ilmu. Sukses terus Bunda
Keren Bu..saya jadi belajar juga istilah baru, karena 2 krucil di rumah juga giat ikut bela diri. Salam sukses selalu ya Bu..
Berasa lagi ikutan latihan. Keren buk. Tulisannya hidup banget. Sukses slalu n salam literasi.
Ilmu baru buat saya , tulisan yang bermanfaat , sukses selalu buat Bu, Mari saling mendukung dan berkunjung
mantul... keren ibu yang satu ini. Sukses selalu bu...Barakallah
Waahh keren banget ceritanya... Bunda... Salam sukses selalu...
Kerennyabtak habis-habis. Sukses selalu
Ah bundaku, dikau selalu mempesona.