MUDANSHA DARI LEMBAH OMBILIN (39)
MUDANSHA DARI LEMBAH OMBILIN (39)
Hari ke-299
#TantanganGurusiana
UJI COBA
Sabtu ini yang melatih adalah Afdhal. Khairul berhalangan hadir melatih. Ia sibuk menyelesaikan tugas akhir kuliahnya di Padang.
Afdhal memandu latihan. Latihan berjalan seperti biasa, upacara, pemanasan, peregangan, Kihon, dan kegiatan inti karate.
"Karateka, jooi", seru Afdhal yang berada di depan peserta
Peserta langsung mengambil posisi siap karateka siap mendengarkan aba-aba dari pelatih.
"Yame," ujar Afdal
Peserta segera merubah posisi menjadi posisi istirahat karateka. Mereka siap mendengarkan pengarahan selanjutnya
"Kegiatan inti karate hari ini kita fokuskan untuk persiapan ujian bagi sabuk putih," ujar Afdhal.
"Kapan jadwal ujian, Senpai?" tanya Novi
"Insha Allah, pertengahan April," jawab Afdhal
"Di mana ujiannya, Senpai?", tanya Azlan
"Lihat peserta yang mendaftar. Kalau sedikit dilaksanakan di Padang. Tetapi kalau banyak kita laksanakan di MAN SUMPUR dengan menghadirkan penguji dari Padang," jawab Afdhal
"Sulit ujiannya, Senpai," tanya Aiwa
"Materi ujian seperti yang telah kita pelajari sebelumya. Nah hari ini kita perdalam semua materi tersebut. Jadi seiuslah berlatih kalau ingin masuk sabuk dari Putih ke kuning. Mau naik sabuk, nggak?" tanya Afdhal
"Ossu, tentu mau," jawab peserta serentak
"Oke, kalau begitu. Mari kita mulai kegiatan ini", ujar Afdhal seraya memegang sabuk di pinggangnya.
"Anggap sekarang kita ujian. Abang akan memberikan aba-aba seperti saat ujian. Anggap Abang dan Bu Fit sebagai juri. Bukankah begitu Bu Fit," tanya Afdhal sambil memandang ku meminta penguatan
"Ya, benar. Kita anggap sekarang Ananda dalam posisi sedang ujian. Dengarkan dan laksanakan aba-aba sesuai perintah," jawabku serius.
"Bisa dipahami?", tanyaku
"Ossu, bisa", jawab peserta serentak
"Karateka, jooi," aba-aba Afdhal
Peserta melakukan posisi siap.
"Gedang Barai di tempat, eikts", aba-aba Afdhal
Gerakan Gedang Barai di tempat kacau balau, karena peserta bingung. Ada yang maju ada yang mundur.
"Gedang Barai di tempat dengan Gedang Barai maju berbeda. Gedang Barai di tempat kaki kanan mundur, sementara Gedang Barai di maju kaki kiri maju," ujar Afdhal sambil memberikan contoh.
"Ulang kembali. Gedang Barai di tempat," ujar Afdhal
Peserta melakukan Gedang Barai di tempat seperti yang dicontohkan Afdhal. Aku mengamati gerakan dan bentuk kuda-kuda mereka. Aku lihat sudah lumayan.
"Maju Gedang Barai 5 kali, terakhir kiai," aba-aba Afdhal
Peserta melakukan maju Gedang Barai 5 kali, diakhiri dengan kiai yang keras.
Mundur Gedang Barai 5 kali, terakhir kiai," aba-aba Afdhal
Peserta melakukan mundur Gedang Barai 5 kali, diakhiri dengan kiai yang keras.
Aku amati saat bergerak dari satu Gedang Barai ke Gedang Barai berikutnya, aku lihat Novi, Azlan, Aiwa, Rahmat, dan Diana sudah melakukan gerakan yang tepat. Namun, yang lainnya masih banyak yang tidak tepat. Kuda-kuda kurang rendah, badan tidak miring, pengambilan tangkisan juga tidak dilakukan dari telinga. Aku dan Afdhal biarkan saja dulu, nanti setelah selesai diberi tahu.
"Yame," aba-aba Afdhal
"Bagaimana hasil untuk gerakan Gedang Barai ini Bu Fit?", tanya Afdhal padaku
"Dilla dan Cindy, perbaiki kuda-kuda jangan turun naik," ujarku sembari memberikan contoh yang salah dan benar tentang kuda-kuda
"Dina dan Santi, lakukan pengambilan dari telinga, jangan langsung diantar ke depan tangan yang menangkis," ujarku sembari memberikan contoh yang salah dan benar.
"Yang lainnya kesalahan sama. Saat menangkis badan miring, bukan menghadap ke depan", ujarku juga sembari memberikan contoh yang salah dan benar.
"Oke, itu penulisan gerakan Gedang Barai. Kita lanjutkan gerakan berpikir," ujar Afdhal sambil mengangguk kepadaku
"Karateka, jooi", ujar Afdhal sambil memandang para peserta
Peserta melakukan posisi siap.
"Gedang Barai Di tempat," aba-aba Afdhal
Peserta melakukan posisi Gedang Barai
"Maju Oi-Zuki Chudan 5 kali, terakhir kiai
Peserta melakukan maju Oi-Zuki Chudan 5 kali, diakhiri dengan kiai yang keras.
Mundur Oi-Zuki Chudan 5 kali, terakhir kiai," aba-aba Afdhal
Peserta melakukan mundur Peserta melakukan maju Oi-Zuki Chudan 5 kali, diakhiri dengan kiai yang keras.
"Yame. Silahkan Bu Fit memberitahu Penilaian
"Rahmat dan Diana, Oi-Zuki Chudan itu pukulan arah ulu hati lawan. Bukan arah kepala. Arah kepala namanya Oi-Zuki Jodan,' ujarku sembari memberikan contoh
"Yang lainnya, mainkan pinggul saat melayangkan Oi-Zuki Chudan, rendahkan kuda-kuda, sehingga pukulan tiba dengan tepat pada sasaran imajiner lawan", ujarku kepada peserta lainnya sembari memberi contoh.
"Posisi badan menghadap ke depan saat Oi-Zuki Chudan sudah bagus," ujarku lagi sembari mengangguk kepada Afdhal
Maju Oi-Zuki Jodan 5 kali, terakhir kiai
Peserta melakukan maju Oi-Zuki Jodan 5 kali, diakhiri dengan kiai yang keras.
Mundur Oi-Zuki Jodan 5 kali, terakhir kiai," aba-aba Afdhal
Peserta melakukan mundur Peserta melakukan maju Oi-Zuki Jodan 5 kali, diakhiri dengan kiai yang keras.
Peserta sudah melakukan gerakan Oi-Zuki Jodan dengan baik, mungkin karena sebelumnya sudah diingatkan oerbedaan antara Oi-Zuki Chudan dengan Oi-Zuki Jodan.
Bersambung...
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Sukses, buk admin.
Mantap Bu Fit, energinya berlimpah-limpah
Tulisan yang bagus bunda.Semoga segera terwujud buku tunggal. Terimakasih telah berkunjung ke sriyonospd.gurusiana.id untuk saling SKSS.
Selalu terpana dengan cerita bernuansa bela diri ini, Bunda. Salam sukses selalu ya, Bund.
luar biasa keren bunda, Salam sukses selalu
luar biasa ceritanya Ibu, sukses selalu
Sukses selalu Bu
Masya Allah, sudah syantik, pintar, salehah, pandai bela diri juga. Komplitplit.
Keren Bu.
Mantap dan keren ceritanya Bu Admin. Sukses selalu.
Luar biasa alur ceritanya dan menambah wawasan, Bu Fit. Sukses selalu
Mantap Bunda. Salam Literasi.
Selalu keren Bun.. sukses selalu
Salam literasi Bu.
Luar biasa ceritanya serta penulisannnya tepat. Jelas sekali seorang yang sudah terlatih, salam literasi buk Fit.
Mantap sekali bunda, kisah yang menarik. Salam sehat dan bahagia selalu