MUDANSHA DARI LEMBAH OMBILIN (48)

Hari ke-308

#TantanganGurusiana

MIZU NO KOKORO

"Sudah sudah sudah, bercandanya. Kita lanjutkan diskusi tentang Mizu No Kokoro. Ingat, bukan Kokoro No Tomo ya, Rahmat", ujar ku sambil melirik kepada Rahmat.

"Ya, Bu," jawab Rahmat masih dengan memberikan senyum manisnya

"Ayo Afdhal. Sepertinya tak ada yang tahu maksud dari Mizu No Kokoro," ucapku kepada Afdhal.

"Dulu sewaktu SD Bu Fit pernah mendengar dari  pelatih Bu Fit. Tapi Bu Fit sudah lupa," lanjut ku

"Oke, Bu Fit dan adik-adik semuanya. Mizu No Kokoro artinya pikiran itu seperti air. Pikiran itu seumpama air di danau. Pernah melihat bayangan bulan dalam air danau?" tanya Afdhal

"Sering Bang," ujar Diana. Saat bulan purnama saya sering melihat bayangan bulan jelas di dalam danau. Bahkan meski bukan saat bulan purnama, asal terlihat ada bulan di langit maka di dalam danau ada bayangan bulan tersebut.

"Apakah selalu terlihat jelas bayangan bulan di danau, Diana," tanya Afdhal

"Kalau air danau tenang baru jelas terlihat Bang. Tapi kalau ada riak apalagi ada ombak besar, bayangan bulan tak terlihat jelas," ujar Diana sangat yakin.

Diana tentu saja sangat yakin karena rumahnya memang tepat  dipinggir Danau Singkarak, sehingga jawaban tersebut adalah jawaban yang menang ia temui dalam kesehariannya. 

"Good, terimakasih Diana" ujar Afdhal sambil memandang Diana

"Ya, Bang," balas Diana

"Bang saya dan teman-teman kecil saya juga pernah melihat bayangan bulan dalam air kolam yang ada di depan masjid. Saya dan teman-teman melemparkan batu kecil ke arah bayangan bulan dalam kolam itu, dan bayangan bulan itu hilang. Setelah air kolam itu tenang, bayangan bulan terlihat jelas kembali," ujar Azlan

""Good, terimakasih Azlan" ujar Afdhal sambil memandang Azlan

"Saya dan keluarga juga pernah melihat bayangan bulan di dalam air laut, di pinggir pantai Padang. Kemudian bayangan bulan itu hilang saat ombak besar datang," ucap Dina

"Good, terimakasih Dina" ujar Afdhal sambil memandang Dina

"Saya dan adik saya juga pernah melihat bayangan bulan di air dalam ember saat mau melihat gerhana bulan. Kemudian adik saya mengacau air dengan tangannya, bayangan bulan itu hilang. Saat air dalam ember tenang, bayangan bulan terlihat lagi," ucap Dilla

"Good, terimakasih Dilla" ujar Afdhal sambil memandang Dilla

"Nah adik-adik, bukan hanya di air danau. Apabila bulan mengambang, kita akan dapat melihat bayangan bulan dengan terang di dalam air yang tenang. Sekiranya dilontar batu kecil ke dalam air tersebut, bayangan bulan di dalam air itu akan kabur. Itulah dia Mizu No Kokoro (Pikiran itu seperti air). 

"Jadi, apa maksudnya filosopi Mizu No Kokoro. Siapa yang bisa menyimpulkan maksud dari Mizu No Kokoro (Pikiran itu seperti air) itu," tanya Afdhal

"Latihan karate membentuk watak dasar yang luhur para pengikutnya agar memiliki pikiran yang tenang," jawab Aiwa. 

Good, Aiwa" ujar Afdhal sambil mengacungkan jempolnya kepada Aiwa

"Karate adalah seni beladiri untuk membina pribadi melalui latihan trik sehingga para karateka dapat mengatasi setiap rintangan baik nyata maupun tak nyata dengan pikiran yang tenang," jawab Diana

Good, Diana" ujar Afdhal sambil mengacungkan jempolnya kepada Diana

"Berlatih karate berarti berlatih jiwa dan raga, serta pikiran yang tenang saat menghadapi lawan " jawab Rahmat

Good, Rahmat" ujar Afdhal sambil mengacungkan jempolnya kepada Rahmat

"Bagaimanapun masih ada yang lain," tanya Afdhal

"Beladiri menekankan kecepatan reaksi terhadap serangan lawan, serta kecepatan merubah gerak sehingga tidak mudah diserang lawan. Oleh karena itu, agar kecepatan serangan, menangkis, atau merubah bergerak berhasil, karateka harus berfikir dengan tenang, tidak grasa grusu dan gegabah," jawab peserta dari Dojo lain yang aku tidak tahu namanya

"Very Good", ujar Afdhal kepada peserta tersebut sembari mengacungkan dua jempol 

"Bagaimana masih ada yang akan menyampaikan sumbangan pemikiran tentang apa itu Mizu No Kokoro," tanya Afdhal

Peserta terdiam

"Tak ada lagi ya," tanya Afdhal lagi

"Sepertinya memang tak ada lagi", ujar Afdhal sembari memandang peserta secara bergantian.

Peserta masih terdiam, sepertinya mereka menunggu penjelasan dari Afdhal

"Semua yang disebutkan tadi benar adanya. Konsep Mizu No Kokoro bermaksud bahwa untuk tujuan bela diri, pikiran perlulah dijaga dan dilatih agar selalu tenang. Apabila pikiran tenang, maka mudah bagi karateka membela diri, baik itu mengelak atau menangkis serangan," jelas Afdhal

"Itu sebabnya, Abang, Bu Fit, serta pelatih lainnya selalu mengingatkan, fokus, fokus, fokus kalau sedang latihan. Tidak boleh main-main. Tidak boleh grasa grusu. Apabila Ananda telah terlatih dan terbiasa tenang dan fokus dalam latihan, maka kebiasaan ini secara tidak sadar akan terbawa dalam kehidupan adik-adik sehari-hari", jelas Afdhal lagi sembari memandang peserta satu demi satu

Peserta terdiam dan serius 

"Jadi, karate itu memiliki banyak kelebihan, tidak hanya mengajarkan aspek fisik semata, seperti keahlian dalam bertarung, tetapi juga menekankan pengajaran aspek mental, salah satunya Mizu No Kokoro.  Dengan demikian, karate akan membentuk sikap mental yang kuat dan etika yang baik bagi orang yang secara sungguh-sungguh mempelajarinya. Karate mengandung aspek filosofi yang mendalam sehingga dalam mempelajari karate pikiran, jiwa, dan raga secara menyeluruh akan ditumbuhkan dan dikembangkan ke arah yang positif. Hal ini membantu dalam pengembangan kepribadian para karateka", ujar Afdhal

Peserta masih terdiam 

"Nah, sudah jelas bukan arti dari Mizu No Kokoro? Bukan Kokoro No Tomo ya", ujar Afdhal sembari tersenyum lebar

Saat mendengar Kata-kata Kokoro No Tomo",  peserta langsung bersuara riuh dan tertawa. Mereka serempak menyenandungkan lagu Lirik Lagu Kokoro No Tomo - Mayumi Itsuwa

Anata kara kurushimi o ubaeta sono toki

Watashi nimo ikiteyuku yuuki nga waite kuru

Anata to deau made wa kodoku na sasurai-bito

Sono te no nukumori o kanji sasete

Ai wa itsumo rarabai

Tabi ni tsukareta toki

Tada kokoro no tomo to

Watashi o yonde

Hanya dua bait ini saja yang diulang-ulang, karena memang hanya dua bait ini yang hafal. Jadi, tak heran bila kemarin kena kecoh oleh Rahmat dengan bait lainnya. 

Peserta menyanyi dengan riang. Setiap tiba di kata-kata Kokoro No Tomo, Rahmat langsung kena serbu oleh peserta secara bergantian dengan melayangkan serangan yang beragam. Ada yang menyerang dengan Oi-Zuki Chudan, ada Mae-Geri, ada Kikome, ada Kiange, dan ada Mawasi. Rahmat selalu  bersiap-siap menangkis serangan tersebut, tentu saja ia cukup kewalahan dengan serbuan serangan tersebut. Sepertinya peserta balas dendam karena terkecoh kemarin. Balas dendam sayang.