MUDANSHA DARI LEMBAH OMBILIN (50)
MUDANSHA DARI LEMBAH OMBILIN (50)
Hari ke-310
#TantanganGurusiana
MENGELILINGI DANAU SINGKARAK
Sudah satu jam menunggu, peserta latihan belum juga tiba. Beruntung aku menunggu pada lokasi yang sangat pas untuk mengatasi kejenuhan menikmati indahnya pesona Danau Singkarak. Melihat hari semakin siang, sementara tak ada peserta latihan yang datang, maka selanjutnya aku berencana untuk melanjutkan perjalanan mengitari Danau Singkarak. Mengapa aku katakan melanjutkan? Sebab pagi tadi aku telah mengawalinya dari Ombilin, Baru Taba, Simpang Payo, Hotel Sumpur rute seperti biasa yang aku lalui bila pergi latihan. Perjalanan wisata yang indah ini rutin tiap minggu pagi aku laksanakan, kemudian usai laitihan kembali lagi dengan rute sebaliknya. Namun, kali ini tidak seperti itu. Aku tidak berbalik arah, tapi terus menuju Sumani Solok dengan tujuan kembali ke Ombilin.
Sudah lama sekali aku menginginkan mengulang kembali mengitari danau terluas ke-2 di pulau Sumatera, Danau Singkarak. Rindu mengelikingi Danau Singkarak yang memiliki luas 107,8 km² ini. Aku rindu menyusuri danau yang membentang di dua kabupaten yakni kabupaten Solok dan kabupaten Tanah Datar ini. Aku rindu mengulang kembali mengelilingi danau yang dilukiskan keindahannya pertama kali oleh pelukis naturalis Jerman dalam bukunya Wanderbilder pada tahun 1905 kepada dunia internasional.
Perjalanan mengelilingi Danau Singkarak memang dapat dilakukan dengan mudah, karena ada jalan raya langsung menyusuri pinggir danau ini. Kemolekan panorama Danau Singkarak, mampu menyedot perhatian para penikmat wisata danau ini. Tak heran bila banyak orang yang mengitarinya danau ini baik dengan mobil, sepeda motor, maupun sepeda. Tak heran pula bila beberapa tahun terakhir ini ada event Tour De Singkarak.
Tour de Singkarak mulai digulirkan tahun 2009 oleh kementrian kebudayaan dan pariwisata. Ajang balap sepeda ini resmi menjadi salah satu acara tahunan dari Persatuan Balap Sepeda Internasional. Event ini jadi ajang yang tepat buat mengangkat keindahan dan potensi wisata Sumatera Barat, khususnya daerah singkarak dan sekitarnya, di mata dunia.
Orang luar saja sangat ingin mencoba mengelilingi danau yang indah ini, masa kita tidak ingin? Oleh karena itu aku juga ingin mencobanya. Aku ingin menyaksikan keindahan danau tektonik yang kaya dengan ikan yang tak akan ditemui pada perairan lainnya di dunia.
Demi memenuhi keinginan tersebut , tahun 2011 aku bersama beberapa teman guru dari SMAN 2 Rambatan pernah mengelilinginya Danau Singkarak dengan sepeda motor. Kala itu aku mengawali perjalanan dari Ombilin - Kacang - Tikalak - Singkarak - Sumani - Saniang Baka - Muaro Pingai - Paninggahan - Sumpur - Simpang Payo - Batu Taba - Ombilin. Saat itu kurasakan memang perjalanan wisata yang sangat menarik. Saat itu aku juga merencanakan untuk mengulang kembali perjalanan tersebut. Namun, karena kesibukan rencana tersebut belum juga terlaksana.
Akhirnya, dengan ditiadakannya latihan hari ini dari pada aku langsung balik kanan pulang, lebih baik aku lanjutkan mengitari Danau Singkarak yang telah aku lalui hampir separuh tadi pagi, Ombilin - Baru Taba - Simpang Payo - Hotel Sumpur. Selanjutnya kali ini aku akan melalui rute Hotel Sumpur - Paninggahan - Muaro Pingai - Saning Baka - Sumani - Singkarak - Tikalak - Kacang - Ombilin.
Setelah puas menikmati harmoni alam nan selaras dari langscap Danau Singkarak yang beratap birunya langit serta berdinding hijaunya bukit barisan aku meninggalkan tempat tersebut. Aku memacu motor merahku menyusuri tepian danau di daerah Sumpur ini menuju Malalo. Sepertinya letak Malalo lebih rendah dari daerah Sumpur, karena perjalanan menuju Malalo ini mulai menurun.
Di Malalo ini terdapat PLTA Singkarak yang di sana terdapat terowongan yang aliran airnya tembus sampai Lubuk Alung Kab. Padang Pariaman. Di sini sangat tepat untuk beristirahat, karena lokasinya yang indah, nyaman, dan teduh. Tempat ini biasanya selain tempat istirahat juga sekaligus sebuah tempat wisata maupun edukasi. Meski di sini tidak semua area boleh dimasuki dengan alasan keamanan, setidaknya singgah disini memberikan nuansa berbeda tentang danau Singkarak. Beberapa tempat yang bersih dan teduh juga cocok dijadikan untuk lokasi makan siang maupun berfoto. Hal ini dulu juga pernah aku lakukan, namun saat ini tidak. Selain aku tak membawa HP, malas juga berhenti sendiri di sini. Lagi pula perjalanan masih jauh yang harus aku susuri.
Seperti halnya daerah Sumpur, maka daerah Malalo, jalan sangat teduh karena banyaknya pepohonan dan kelapa. Sementara di kanan jalan pinggir danau yang menyerupai pantai terlihat beberapa titik dijadikan masyarakat sebagai tapian ataupun tambatan perahu nelayan.
Aku telah memasuki perbatasan daerah Paninggahan Kabupaten Solok dengan Malalo kabupaten Tanah Datar. Selanjutnya laju kecepatan motor aku kurangi saat menyusuri daerah Paninggahan. Nagari Paninggahan terdiri dari perbukitan dan persawahan. Selain itu daerah ini juga berada di pinggir danau Singkarak. Sepanjang nagari Paninggahan rute yang dilewati beragam, sedikit menurun dengan jalan sempit oleh rumah penduduk.
Tatkala menusuri daerah Paninggahan, aku teringat sesuatu tentang Paninggahan yang pernah aku baca. Aku lupa baca di mana. Seingatku dari bacaan tersebut dijekaskan bahwa
Umumnya, suara masyarakat penduduk Paninggahan adalah bernada tinggi. Tentang ini, katanya ada sebuah pameo bagi orang paninggahan, yakni “ bisiak kadangaran dan maimbau kalampauan”. Biasanya, orang yang berbisik hanya kedengaran oleh orang yang bersangkutan, tetapi lain dengan orang Paninggahan; mereka berbisik tetapi kedengaran juga oleh orang lain.
Masih menurut bahan bacaan tersebut bahwa selain deburan ombak Danau Singkarak, ada faktor alam lainnya yang mempengaruhi nada suara masyarakat Nagari Paninggahan tinggi, yaitu angin. Di Nagari Paninggahan, ada satu nama angin yang populer di debut dengan angin dulu. Angin dulu ini sangat kencang, sedangkan batang kelapa pada khususnya sangat banyak juga. Bila seseorang berbicara atau memanggil dengan suara yang lembut dan lunak, maka panggilan tersebut tidak akan terdengar oleh orang yang di panggil. Jadi, faktor angin juga mempengaruhi juga tingginya nada suara masyarakat Nagari Paningggahan. Wallahu alam, aku juga tidak tahu kebenarannya. Apalagi aku belum pernah mendengar suara dari salah seorang penduduk Paninggahan. Ingin juga aku membuktikan apakah benar suara mereka bernada tinggi dan apakah benar analisis penyebabnya adalah deru ombak dan angin Dulu itu. Namun, saat ini belum bisa aku buktikan. Kali ini aku tak bisa berhenti di daerah Paninggahan ini. Nanti lain waktu aku cari waktu yang tepat untuk menggali hal tersebut.
Bersambung...
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Tulisan yang menarik tentang kekayaan alam daerah..sukses Bunda
Terbayang indahnya panorama Danau Singkarak, apalagi dari ketinggian,, Rancak bana,, Sukses selalu Uni
Keren Bun
Pasti indah danaunya bunda... Jadi tahu tentang danau singkarak.. Keren barokalloh
Semakin mantap dengan ceritanya, Bund. Entah kapan saya bisa ikut berkeliling Danau Singkarak yang indah ini, Bund.
Keren Bunda. Terbayang suasana keindahan alamnya.
Jadi teringat danau Singkarak Bu. Dulu sewaktu kuliah saya sering pulang ke Siantar naik bis. Dan selalu beristirahat di sekitar danau Singkarak. Indah sekali
Wah.. bu. Keren tulisannya bu. Mengelilingi Danau Singkarak sungguh indah. Sukses selalu buat ibu.
Terbayang keindahannya Bu. Keren dan sukses untuk ibu.
Super sekali, ditunggu kelanjutannya, sukses untuk Ibu
Ya ta bunda suara masyarakat Nagari Paninggahan tinggi di sebabkan oleh deru ombak dan angin dulu. Kepercayaan ya bun
Danau Singkarak yang indah yang terkenal dengan ikan bilihnya bunda
Pasti seru ya Bu? Jadi suara orang paninggahan agak keras ya Bu? Kalau kecil tidak terdengar karena pengaruh ombak dan angin.
Ikut merasakan perjalanan buk. Fit. Karena memang belum pernah k paninggahan. Walau terlahir di sumbar . Salam sehat buk fit..
Wah kweeereeeennnn banget
Membaca cerita ini jadi ikut menikmati indahnya Danau Singkarak. Semoga diberi kesempatan untk sampai ke sana, aamiin...
Jd tringat masa kecil mengelilingi danau singkarak bsm ayah......mudah2an ada ksempatan lagi...keren tulisannya Bu
Jd tringat masa kecil mengelilingi danau singkarak bsm ayah......mudah2an ada ksempatan lagi...keren tulisannya Bu
Jd tringat masa kecil mengelilingi danau singkarak bsm ayah......mudah2an ada ksempatan lagi...keren tulisannya Bu
Jd tringat masa kecil mengelilingi danau singkarak bsm ayah......mudah2an ada ksempatan lagi...keren tulisannya Bu
Mantap Bu
Duuh makin seru saja Bu Fit. Jadi kepingin deh keliling bersama. Bonceng ah.
Keren banget ceritanya bunda, mengali cerita dari alam sekitar. Sukses selalu.
Jd pengen ke danau singkarak bun
Keren bu. sukses mengelelilingi danau singkarak. Salam semangat
Peningkatan karakter gotongroyong ya Bu Weni Sukses buat anak-anak.
Bu Alina pasti salah kirim komentar ya? Ini komentar nya buat Bu Weni ya?
Negeri yang indah dan menawan..
Deskripsinya membuat orangbpenasaran mau ke sana. Sukses bund. Dalam kenal. Mohon ijin follow
Pada saatnya nanti saya sangat ingin hadir di danau singkarak.....sukses selalu Bunda
Jadi membayangkan ikut keliling danau singkarak....sukses selalu....salam literasi
Ulasan tentang kekayaan alam yg indah... Kereenn pake banget... Sukses selalu slama literasi...
Setelah membaca cerita ibu..ingin jg rasa nya mengelilingi danau singkarak..mantaaap bun
Bunda selalu pandai memilih rangkaian kalimat yang membawa serta rasa pembaca. Sukses selalu bunda. Jangan lupa tularkan kepiawaian bunda...
Membayangkan danau Singkarak saja sudah merasa nyaman apalagi melihatnya dan berwisata di sana. salam literasi.