PENARI BALI (11)
PENARI BALI (11)
Hari ke-324
#TantanganGurusiana
3 Desmber 2020
RASA YANG CAMPUR ADUK
Senin pagi pukul 06.00 WIB, Adhita dan dua adiknya Andhika dan Adhitya sudah mengenakan seragam putih-putih, sepatu hitam, dan kaos kaki putih. Seragam putih-putih adalah seragam khusus hari Senin, seragam untuk upacara bendera.
Adhita langsung duduk dan mengelilingi meja makan untuk melakukan sarapan pagi bersama adik-adik dan Mama. Mama seperti biasa telah menyiapkan sarapan pagi berupa nasi goreng dan segelas susu untuk masing-masing. Beruntung setiap bulan ada pembagian susu sinta dari kantor Papa, sehingga kebiasaan minum susu setiap pagi bisa rutin dilakukan.
Pagi ini mereka sarapan tanpa Papa, karena Papa tadi malam mendapat tugas piket atau jaga malam.
"Papa belum pulang, Ma?" tanya Andhika
"Belum?" jawab Mama
"Kok, belum pulang ya? Biasanya pukul 6.00 WIB Papa sudah pulang," sela Adhita.
"Mungin ada urusn lain," jawab Mama
"Ayo segera sarapannya, nanti terlambat ke sekolah. Kalian upacara hari ini," tambah Mama
Terdengar suara motor berhenti di depan rumah. Ada suara langkah sepatu di halaman.
"Nah, itu Papa pulang," ujar Adhitya sembari berdiri dan segera berlari ke pintu depan dan langsung membuka pintu tersebut.
"Papa", seru Aditya
Papa melangkah ke dalam rumah sembari menggandeng Aditya, dan mereka duduk di kursi tamu. Ruang tamu dan ruang makan tak ada pembatas.
"Dengan siapa Pa? Terdengar ada bunyi motor," tanya Mama
"Pak Satubi. Kebetulan ia ada keperluan ke pertambakan untuk mengecek keadaan air tambak. Sebab kemarin katanya banyak ikan yang mati," jawab Papa sembari membuka tali sepatu.
"Mengapa terlambat pulang, Pa?" Biasanya pukul 6.00 WIB Papa sudah sampai di rumah", tanya Adhita
"Tadi malam Papa diberitahu oleh komandan Papa bahwa ada rumah kosong di RT 1. Rumah tersebut adalah rumah Pak War. Pak War sudah satu bulan pindah tugas menjadi Dan Ramil di Cianjur. Saat itu, barang-barang Pak War masih ada di rumah itu, sehingga penghuni baru belum bisa pindah ke sana. Namun, Minggu pagi kemarin barang-barang Pak War sudah dikemas dan diangkut oleh Pak War. Sehingga rumah itu sudah kosong. Kata Komandan Papa bisa pindah ke rumah kosong di RT 1," jelas Papa sembari membuka sepatunya
"Kebetulan Papa piket malam di Pos penjagaan yang ada di RT 1. Jadi, pagi tadi Papa singgah sebentar melihat rumah tersebut. Papa hanya melihat dari luar saja, karena rumah tersebut dikunci. Saat melihat rumah tersebut, Papa bertemu dengan Pak Satubi yang hendak ke RT 4. Rupanya rumah kosong yang akan kita tempati sebarak dengan Pak Satubi", jelas Papa lagi sembari melepas kaos kakinya
Mama yang telah selesai sarapan langsung menuju tempat duduk Papa. Mama mengemasi sepatu dan kaos kaki Papa dan meletakkannya di tempat rak sepatu yang ada di samping kamar belakang. Kemudian Mama kembali lagi dan duduk di samping Papa.
"Papa mau sarapan?", tanya Mama
"Belum. Papa mau istirahat dulu. Ngantuk, semalam berjaga,'
"Jadi, kita akan pindah ke RT 1, Pa?" tanya Mama.
"Ya, dalam minggu ini kita bisa pindah", jawab Papa.
"Hore, kita pindah", sorak kedua adik Dhita
Di RT 4 ini bukan kita saja yang pindah. Orangtua kakak kelasmu si Prio dan Hendro juga akan pindah. Mereka pindah ke RT 5," jelas Papa.
"Wah, berarti berkurang anggota laskar sembilan kalau begitu," gunam Adhita.
"Adhita, ayo berangkat. Sudah pukul 6.30 WIB. Nanti kita terlambat", suara Farida berteriak dari luar.
"Ya, tunggu," jawab Adhita.
"Ayo Andi dan Adit, kita betangkat. Nanti terlambat.
"Ayok, Andi sudah siap," jawab Andi sembari menyalami Papa dan Mama
Hal tersebut juga dilakukan oleh Adhita dan adik bungsunya, Aditya. Tak lama Adhita dan kedua adiknya telah bergabung dengan teman-teman yang telah siap untuk berangkat ke sekolah. Mereka mengambil jalan memotong agar segera tiba di sekolah. Mereka takut terlambat.
Selama perjalanan ke sekolah, hati Adhita diselimuti perasaan campur aduk. Bahagia bisa pindah ke RT 1, karena di sana air leading lancar. Tak perlu antri dulu seperti di RT 4. Jarak sekolah dengan RT 1 juga tidak terlalu jauh. Adhita juga bisa latihan Basket nanti, karena lapangan Basket berada dekat dengan RT 1. Selama ini Adhita hanya mendengar cerita latihan basket dari kakak kelas dari RT 1. Sebab hanya kakak kelas dari RT 1 yang rajin latihan Basket, seperti Mba Yuli, Mbak Lina, Teh Ida, dan Teh Elis.
Bahagia karena kalau dari RT 1 nanti pergi sekolah madrasah sore hari ada banyak teman. Biasanya pergi belajar sore dari RT 4 Adhita hanya berdua dengan Farida, bahkan kadang berangkat sendiri, karena Farida sakit. Nanti kalau sudah pindah ke RT 1, Adhita bisa bareng berangkat bersama kakak kelas seperti Mbak Yuli, Teh Ida, Teh Elis, dan Mbak Lina, serta juga teman sekelas Adhita, seperti Yuni, Ramlah dan Nining yang tinggal di RT 1. Bahagia bisa lebih dekat dengan Yuni teman sekelas yang pintar dan paling rajin meminjam buku cerita, Majalah Bobo, atau Majalah Kuncung. Sebab hanya Yuni seorang yang berlangganan dan memiliki ketiga bahan bacaan tersebut. Selain itu ada juga teman baru dari RT 1 anak Pak Wadanyon, Kristina si Cantik Berlesung Pipit.
Meski bahagia, tetapi ada juga rasa sedih di hati Adhita. Sedih, karena akan berpisah dengan laskar sembilan dari RT 4. Berpisah dengan Aan, Adam, Paulus, Markus, dan Koes. Meski mereka suka menggoda Adhita, tetapi mereka sebenarnya adalah anak yang baik. Sedih akan berpisah dengan Mas Prio dan Mas Hendro yang selalu siap membela bila Adhita diganggu oleh teman yang lain.
"Ah, biar pindah rumah, kan masih bisa bertemu di sekolah. Masih bisa bertemu saat latihan karate maupun latihan pramuka," hibur hati Adhita.
Adhita disibukkan dengan perasaannya yang campur aduk, sementara teman-teman yang lainnya tetap seperti biasa bercanda sesama mereka. Saking asyiknya teman-teman bercanda, tak sempat mereka memperhatikan bahwa dalam perjalanannya ke sekolah hari ini Adhita tidak banyak bicara. Bahkan hal ini tidak diketahui teman-temannya sampai hari H Adhita sekeluarga akan pindah ke RT 1.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Membaca detail cerita, serasa ikut bersama mereka. Sukses selalu berkarya, barakallah Mbak Fitrian Gustariny
Pasti seru pindah ke tempat baru,, ada suasana yang berbeda.. Sukses selalu
Dita akan.merasakan suasana baru. Keren buk Fit
Cerita yang menarik, keren Bu. Salam literasi sukses selalu
Senangnya mau pindah rumah. Pastii ada cerita seru di teempat yang baru. Keren ceritanya, Bund.
Menarik ceritanya
Cerita yang sangat menarik. Sukses selalu, Bu Fitri.
Semoga pindah ke RT baru bisa lebih baik, keren bunda
Keren ceritanya bun sukses selalu
Deskripsi yang keren serssa ada di sana.
Keren paten ceritanya bun....
Makin keren ceritanya Bund.... Ingat cerita-cerita jaman kecil dulu...
Cerita yang keren bun, sukses sll
Banyak teman, tapi walaupun pindah tetap bersama.
Semoga Dhita senang dengan suasana baru.... keren.
Keren dan menarik ceritanya, sehat dan sukses selalu untuk Ibu
Keren ceritanya, Bu. Sehat dan sukses selalu...
Dhita mau pindah, dan akan ada cerita yang lebih seru di tempat baru. Sukses selalu Buk Fit
Asyiknya yang mau pindah..salam literasi
Kalau pindah rumah itu rasanya campur aduk. Antara senang dan antusias, tetapi sedih ketika ingat harus berpisah dengan kawan-kawan yang sudah sehati. Super mantul ceritanya, Bunda...
Pindah kerumah baru dg cerita yang baru..keren Bu..ditunggu lanjutannya
Kenangan masa kecil rupanya. Nama tokohnya komplit sekali.
Keren ulasannya bu. Serasa berada bersama mereka. Salam sukses selalu.
Wah keren Bu Fit... cerita yang hidup. Terimakasih sudah berkunjung..
Makin mantap ceritanya Bunda, semoga selalu sehat dan sukses. Salam literasi.
Wah pasti seru ditempat yang baru. Salam Literasi dan sukses selalu.
Ceritanya keren Bun. Membuat kita terbawa suasana dalam ceritanya. sukses selalu bunda.
Cerita yang selalu mengalir bunda. Selalu menarik.
Laskar sembilan masih bisa bertemu di sekolah. Keren, Bunda. Cerita yang asik. Semoga sukses selalu.
keren... salam sukses
Keren kisahnya
Akhirnya Dhita bisa pindah ke RT 1 yang air ledingnya lancar. Keren bun. Salam sukses selalu.
Wauw...sarapan ns goreng...mau dong...mantulll...
Makin keren ceritanya Bu
Keren ceritanya...mundur aku baca ke hari kemaren ..ketinggalan cerita hehehe. Maaf ya Bun
keren bunda Fitriany ceritanya...menunggu sambungannya
Makin asyik bund.lanjut bunda
Ceritanya enak. Lanjut Bu
Asik membacanya, deskripsi yang membawa prmbaca ikut larut di dalamnya
Mntap ceritanya bunda..
Cerita yg menawan Bunda. Sukses selalu buat Bunda
Mantap Bu ceritanya...salam literasi
Akhirnya Dhita bisa pindah ke di rumah yang air ledingnya lancar. Keren bun. Salam sukses selalu.
Keren Bunda lanjut
Dhita mau pindahan ni....Makin Keren kisahnya
Keren ceritanya Bu...suasana baru menambah keluarga baru lagi....alias tetangga baru tu...
Cerita yang menarik bunda. Pindah rumah memang ada suasa baru, tapi pisah dengan sahabat pasti bikin haru
Makin keren bun ceritanya kalau d bukukan bisa jadi novel