PENARI BALI (12)
PENARI BALI (12)
Hari ke-325
#TantanganGurusiana
4 Desember 2020
TAK TERLUPAKAN
Hari kepindahan ke RT 1 pun tiba. Teman laskar sembilan membantu mengangkat barang-barang milik Papa Adhita dan keluarga ke atas kendaraan. Kendaraan yang digunakan adalah truk tentara milik Asrama PHB. Proses menaikkan barang ke atas truk juga dibantu oleh orang tua laskar sembilan, terutama untuk barang-barang yang besar dan berat.
Setelah semua barang telah berada di atas truk, Papa Adhita dan keluarganya berpamitan kepada penghuni RT 4. Setelah berpamitan, maka berangkatlah truk tentara tersebut ke RT 1. Laskar sembilan, kecuali Farida, Mas Prio, dan Mas Hendro ikut juga mengantar ke RT 1. Mas Prio dan Mas Hendro tidak ikut, sebab ia juga sedang mengemasi barang-barang mereka. Mereka akan pindah ke RT 5. Beruntung mereka pindah sore hari, sehingga setelah laskar sembilan membantu Adhita, mereka akan melanjutkan membantu Mas Hendro dan Mas Prio.
Sesampai di RT 1, laskar sembilan juga membantu menurunkan barang-barang dari truk dan memasukkannya ke rumah baru yang akan ditempati Adhita. Berkat bantuan laskar sembilan, proses penurunan barang menjadi lancar. Apalagi teman-teman Papa Adhita yang berada di RT 1 juga membantu menurunkan dan mengangkat barang yang besar-besar yang tak bisa dilakukan oleh laskar sembilan.
Meski, Mama tak sempat memasak karena sibuk dengan kepindahan ini, namun mama telah siap dengan nasi bungkus yang dipesan dari kedai Mbah Ning yang ada di RT 2. Keluarga Adhita makan bersama di RT 1 dengan teman-teman laskar sembilan dari RT 4 yang ikut mengantar dan membantu mengangkat dan menurunkan barang-barang. Sungguh nikmat makan bersama dengan laskar sembilan. Mereka makan di halaman kosong di seberang jalan depan rumah baru Adhita. Halaman tersebut ditumbuhi 2 batang pohon rambutan yang rindang. Sehingga memang enak di sana untuk tempat makan sambil ndagem. Sejuk terasa di sana.
Tak berapa lama, laskar sembilan mohon pamit. Mereka tak bisa lama-lama di RT 1 karena mereka juga akan membantu kepndahan Mas Prio dan Mas Hendro ke RT 5. Papa dan Mama Adhita bersalaman dan mengucapkan terimakasih kepada laskar sembilan yang telah membantu. Tatapan mata Adhita terlihat sedih saat laskar sembilan mohon pamit pulang ke RT 4. Hal itu juga tersirat di raut wajah laskar sembilan tersebut. Namun karena mereka laki-laki, mereka berusaha untuk menyembunyikan perasaan sedih yang menghinggapi mereka
"Jangan sedih, Dhit. Kita masih tetap laskar sembilan, meski kita tidak lagi tinggal satu RT", hibur Markus
Dhita mengangguk
"Siapa yang sedih, Markus. Justru Dhita senang tak sering-sering bertemu dengan mu," seru Paulus sambil berseloroh untuk menghilangkan suasana sedih.
"Ya, tuh Markus suka gangguin Dhita," sela Adam berusaha tertawa
"Bukannya kamu Dam yang sering gangguin Dhita?" sela Aan sembari menonjok bahu Adam
"Ssst...jangan buka rahasia, An," ujar Adam
"Sudah, sudah, sudah! Ayo kita segera pulang ke RT 4. Mas Prio dan Mas Hendro membutuhkan bantuan kita," ujar Aan
"Dhit, selamat di tempat baru ini. Semoga menyenangkan. Jangan lupakan laskar Sembilan kita. Meski kita tak lagi satu RT, tapi kita masih bertemu dan bersama di sekolah, latihan karate, dan latihan Pramuka," tambah Aan
Aan menyodorkan tangannya untuk bersalaman. Hal ini juga diikuti oleh yang lainnya. Mereka pamit dan mengambil jalan memotong yang ada di belakang RT 1. Jalan memotong ini adalah jalan tikus sempit diantara rerimbunan pohon bambu. Jalan ini langsung tembus ke RT 4. Jalan ini jalan yang sepi, jarang dipergunakan. Namun, karena mereka laki-laki semua dan mereka harus segera secepatnya tiba di RT 4, maka jalan tersempit yang mereka ambil.
Adhita melepas kepergian teman-temannya itu hingga mereka hilang dari pandangan. Adhita merasa kehilangan sahabat terbaiknya itu. Banyak kenangan bersama yang mereka lalui bersama. Kenangan yang berkesan. Kesan tersebut hanya mereka saja yang bisa merasakannya, karena hanya mereka yang mengalami kebersamaan tersebut.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Mantap. Suka dgn gaya penceritaan yg renyah gini. Keren. Sukses, bu Fitriany
Mantul, bunda. Semoga kerasan di tempat yang baru.
Lanjut bund...
Masa kecil yang indah
Deskripsi yang sempurna. Keren Bunda cantik
Laskar sembilan memang kompak, lanjut Bund
Laskar sembilan memang kompak, lanjut Bund
Laskar sembilan kompak
Cerita yang sangat menarik. Ada nilai karakter di dalamnya. Sukses selalu, Bu Fitri.
Kenangan selalu indah untuk di kenang. sehat dan sukses selalu bucantik
Mantul Bunda, selalu menarik.. lanjut tulisannya..
So sweet ,jauh dimata dekat dihati.semoga laskar sembilan bisa kompak selalu
Renyah bahasanya bu cantik,berasa hadir menyaksikan, salam sukses selalu
Itulah sebuah persahabatan yang luar biasa.. keren banget Bunda cantik.
Malam sensei
Mantul Bu, sukses untuk Ibu
Wow keren Bu, ceritanya bagus sekali
Wow keren Bu, ceritanya bagus sekali
Keren ceritanya, salam Literasi
Ah, senangnya. Walau berpisah tetapi sahabat tetap membantu. Keren Bunda.
Tamat laskar pelangi, muncul laskar sembilan... Ditunggu cerita berikutnya.
Salut! Detail penggambaran suasana menghadirkan rasa, Bu. Lanjuuuut...
Kenangan yang berkesan... mantap Bu... salam sukses...
Keren selalu ceritanya Bu Fit. Asyik-asyik gimana gitu.
Mantul bund,smoga Adhita betah d RT 1ya bund.ditunggu followback nya ya bund
Kenangan yg terindah... Salam sukses selalu
Keren bunda ... Ditunggu kelanjutannya.
Wah...kompak dan saling membantu..hebat itu...
Keren bunda cerpennya. Ditunggu kelanjutannya. Salam sukses selalu.
Keren Hubda Cantik... persaudaraan yang istimewa... salam Literasi
Keren menewen Bunda, salam sukses selalu
Tulisan yang bagus bunda menandakan Kerukunan
Tulisan yang bagus bunda menandakan Kerukunan
Mantul Bunda, selalu menarik.. lanjut tulisannya..
Persahabatan yang indah bersama laskar sembilan. Semoga tetap kompak walau sudah beda RT.
Kekompakan menjadikan keakraban sehingga terbentuk kekeluargaan. keren ceritanya, Bun. sukses selalu.
Sukses terus mbak.Kerennnn
Keren banget Bun. Persaudaraan yg gotong royong yg masih kental
Wow... keren ceritanya. Sukses Bunda
Kekompakan dan persaudaraan laskar sembilsn oke banget. Keren bunda
Semoga betah di RT yang baru dan persahabatan dengan laskar sembilan senantiasa terjaga
Sungguh luar biasa penari Bali bu..saya sudah melihat penampilan penari2 Bali saat manggung
Pershabatan yang luar biasa...semoga sang tokoh dapat sahabat baru lgi Bu
Keren, Bu. Salam sukses
sungguh lincah dan menarik penari Bali itu...gerakannya indah dan tegas...keren Bu...salam sukses