FITRIANY FEBBY ADIANA GUSTARINY

BIODATA Nama: Ir. Fitriany Febby Adiana Gustariny, SE,MP, M.Pd.E Tempat/Tgl Lahir : Bogor/18 Agustus 1968 NIP &n...

Selengkapnya
Navigasi Web

PENARI BALI (12)

PENARI BALI (12)

Hari ke-325

#TantanganGurusiana

4 Desember 2020

TAK TERLUPAKAN

Hari kepindahan ke RT 1 pun tiba. Teman laskar sembilan membantu mengangkat barang-barang milik Papa Adhita dan keluarga ke atas kendaraan. Kendaraan yang digunakan adalah truk tentara milik Asrama PHB. Proses menaikkan barang ke atas truk juga dibantu oleh orang tua laskar sembilan, terutama untuk barang-barang yang besar dan berat.

Setelah semua barang telah berada di atas truk, Papa Adhita dan keluarganya berpamitan kepada penghuni RT 4. Setelah berpamitan, maka berangkatlah truk tentara tersebut ke RT 1. Laskar sembilan, kecuali Farida, Mas Prio, dan Mas Hendro ikut juga mengantar ke RT 1. Mas Prio dan Mas Hendro tidak ikut, sebab ia juga sedang mengemasi barang-barang mereka. Mereka akan pindah ke RT 5. Beruntung mereka pindah sore hari, sehingga setelah laskar sembilan membantu Adhita, mereka akan melanjutkan membantu Mas Hendro dan Mas Prio.

Sesampai di RT 1, laskar sembilan juga membantu menurunkan barang-barang dari truk dan memasukkannya ke rumah baru yang akan ditempati Adhita. Berkat bantuan laskar sembilan, proses penurunan barang menjadi lancar. Apalagi teman-teman Papa Adhita yang berada di RT 1 juga membantu menurunkan dan mengangkat barang yang besar-besar yang tak bisa dilakukan oleh laskar sembilan.

Meski, Mama tak sempat memasak karena sibuk dengan kepindahan ini, namun mama telah siap dengan nasi bungkus yang dipesan dari kedai Mbah Ning yang ada di RT 2. Keluarga Adhita makan bersama di RT 1 dengan teman-teman laskar sembilan dari RT 4 yang ikut mengantar dan membantu mengangkat dan menurunkan barang-barang. Sungguh nikmat makan bersama dengan laskar sembilan. Mereka makan di halaman kosong di seberang jalan depan rumah baru Adhita. Halaman tersebut ditumbuhi 2 batang pohon rambutan yang rindang. Sehingga memang enak di sana untuk tempat makan sambil ndagem. Sejuk terasa di sana.

Tak berapa lama, laskar sembilan mohon pamit. Mereka tak bisa lama-lama di RT 1 karena mereka juga akan membantu kepndahan Mas Prio dan Mas Hendro ke RT 5. Papa dan Mama Adhita bersalaman dan mengucapkan terimakasih kepada laskar sembilan yang telah membantu. Tatapan mata Adhita terlihat sedih saat laskar sembilan mohon pamit pulang ke RT 4. Hal itu juga tersirat di raut wajah laskar sembilan tersebut. Namun karena mereka laki-laki, mereka berusaha untuk menyembunyikan perasaan sedih yang menghinggapi mereka

"Jangan sedih, Dhit. Kita masih tetap laskar sembilan, meski kita tidak lagi tinggal satu RT", hibur Markus

Dhita mengangguk

"Siapa yang sedih, Markus. Justru Dhita senang tak sering-sering bertemu dengan mu," seru Paulus sambil berseloroh untuk menghilangkan suasana sedih.

"Ya, tuh Markus suka gangguin Dhita," sela Adam berusaha tertawa

"Bukannya kamu Dam yang sering gangguin Dhita?" sela Aan sembari menonjok bahu Adam

"Ssst...jangan buka rahasia, An," ujar Adam

"Sudah, sudah, sudah! Ayo kita segera pulang ke RT 4. Mas Prio dan Mas Hendro membutuhkan bantuan kita," ujar Aan

"Dhit, selamat di tempat baru ini. Semoga menyenangkan. Jangan lupakan laskar Sembilan kita. Meski kita tak lagi satu RT, tapi kita masih bertemu dan bersama di sekolah, latihan karate, dan latihan Pramuka," tambah Aan

Aan menyodorkan tangannya untuk bersalaman. Hal ini juga diikuti oleh yang lainnya. Mereka pamit dan mengambil jalan memotong yang ada di belakang RT 1. Jalan memotong ini adalah jalan tikus sempit diantara rerimbunan pohon bambu. Jalan ini langsung tembus ke RT 4. Jalan ini jalan yang sepi, jarang dipergunakan. Namun, karena mereka laki-laki semua dan mereka harus segera secepatnya tiba di RT 4, maka jalan tersempit yang mereka ambil.

Adhita melepas kepergian teman-temannya itu hingga mereka hilang dari pandangan. Adhita merasa kehilangan sahabat terbaiknya itu. Banyak kenangan bersama yang mereka lalui bersama. Kenangan yang berkesan. Kesan tersebut hanya mereka saja yang bisa merasakannya, karena hanya mereka yang mengalami kebersamaan tersebut.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Mantap. Suka dgn gaya penceritaan yg renyah gini. Keren. Sukses, bu Fitriany

04 Dec
Balas

Mantul, bunda. Semoga kerasan di tempat yang baru.

04 Dec
Balas

Lanjut bund...

04 Dec
Balas

Masa kecil yang indah

04 Dec
Balas

Deskripsi yang sempurna. Keren Bunda cantik

04 Dec
Balas

Laskar sembilan memang kompak, lanjut Bund

04 Dec
Balas

Laskar sembilan memang kompak, lanjut Bund

04 Dec
Balas

Laskar sembilan kompak

04 Dec
Balas

Cerita yang sangat menarik. Ada nilai karakter di dalamnya. Sukses selalu, Bu Fitri.

04 Dec
Balas

Kenangan selalu indah untuk di kenang. sehat dan sukses selalu bucantik

04 Dec
Balas

Mantul Bunda, selalu menarik.. lanjut tulisannya..

04 Dec
Balas

So sweet ,jauh dimata dekat dihati.semoga laskar sembilan bisa kompak selalu

04 Dec
Balas

Renyah bahasanya bu cantik,berasa hadir menyaksikan, salam sukses selalu

04 Dec
Balas

Itulah sebuah persahabatan yang luar biasa.. keren banget Bunda cantik.

05 Dec
Balas

Malam sensei

04 Dec
Balas

Mantul Bu, sukses untuk Ibu

04 Dec
Balas

Wow keren Bu, ceritanya bagus sekali

04 Dec
Balas

Wow keren Bu, ceritanya bagus sekali

04 Dec
Balas

Keren ceritanya, salam Literasi

04 Dec
Balas

Ah, senangnya. Walau berpisah tetapi sahabat tetap membantu. Keren Bunda.

04 Dec
Balas

Tamat laskar pelangi, muncul laskar sembilan... Ditunggu cerita berikutnya.

04 Dec
Balas

Salut! Detail penggambaran suasana menghadirkan rasa, Bu. Lanjuuuut...

04 Dec
Balas

Kenangan yang berkesan... mantap Bu... salam sukses...

04 Dec
Balas

Keren selalu ceritanya Bu Fit. Asyik-asyik gimana gitu.

04 Dec
Balas

Mantul bund,smoga Adhita betah d RT 1ya bund.ditunggu followback nya ya bund

04 Dec
Balas

Kenangan yg terindah... Salam sukses selalu

04 Dec
Balas

Keren bunda ... Ditunggu kelanjutannya.

04 Dec
Balas

Wah...kompak dan saling membantu..hebat itu...

05 Dec
Balas

Keren bunda cerpennya. Ditunggu kelanjutannya. Salam sukses selalu.

04 Dec
Balas

Keren Hubda Cantik... persaudaraan yang istimewa... salam Literasi

04 Dec
Balas

Keren menewen Bunda, salam sukses selalu

04 Dec
Balas

Tulisan yang bagus bunda menandakan Kerukunan

04 Dec
Balas

Tulisan yang bagus bunda menandakan Kerukunan

04 Dec
Balas

Mantul Bunda, selalu menarik.. lanjut tulisannya..

04 Dec
Balas

Persahabatan yang indah bersama laskar sembilan. Semoga tetap kompak walau sudah beda RT.

05 Dec
Balas

Kekompakan menjadikan keakraban sehingga terbentuk kekeluargaan. keren ceritanya, Bun. sukses selalu.

04 Dec
Balas

Sukses terus mbak.Kerennnn

05 Dec
Balas

Keren banget Bun. Persaudaraan yg gotong royong yg masih kental

04 Dec
Balas

Wow... keren ceritanya. Sukses Bunda

04 Dec
Balas

Kekompakan dan persaudaraan laskar sembilsn oke banget. Keren bunda

04 Dec
Balas

Semoga betah di RT yang baru dan persahabatan dengan laskar sembilan senantiasa terjaga

05 Dec
Balas

Sungguh luar biasa penari Bali bu..saya sudah melihat penampilan penari2 Bali saat manggung

04 Dec
Balas

Pershabatan yang luar biasa...semoga sang tokoh dapat sahabat baru lgi Bu

04 Dec
Balas

Keren, Bu. Salam sukses

04 Dec
Balas

sungguh lincah dan menarik penari Bali itu...gerakannya indah dan tegas...keren Bu...salam sukses

04 Dec
Balas



search

New Post