PENARI BALI (29)
PENARI BALI (29)
Tantangan Hari ke-342
#TantanganGurusiana
21 Desember 2020
TAK DISANGKA MAMA JUARA MENDONGENG
Adhita tiba di rumah tepat setengah pukul enam sore. Saat masuk ke dalam rumah, Adhita melihat Papa duduk di kursi tamu. Papa sedang memasang kaos kaki.
"Assalamualaikum, Pa," ucap Adhita sembari mencium tangan Papanya
"Walaikumsalam," jawab Papa Adhita
Adhita langsung duduk di sebelah papanya.
"Mama dan adik-adik mana, Pa?" tanya Adhita
"Ke rumah sebelah menjemput Adik-adikmu, di rumah Bu Johan," jawab Papa
Bu Johan adalah tetangga sebelah. Suaminya bernama Pak Johan. Seperti biasa kalau memanggil isteri TNI di asrama ini dipanggil dengan nama suaminya. Pak Johan dan Bu Johan tidak dikaruniai anak. Sehingga ia selalu mengajak anak-anak untuk bermain di rumahnya, termasuk Adhitya dan Andika. Kedua adik Adhita inipun juga sangat senang bermain di rumah Pak Johan. Bu Johan sangat rajin membuat makanan dan menyajikannya untuk anak-anak. Masakan Bu Johan terkenal sangat lezat
"Papa piket jaga malam ya?" tanya Adhita agak kecewa
"Ya. Kenapa kok suara Dhita terdengar tak senang," tanya Papa
"Adhita malam ini rencananya minta Papa mendongeng Kisah Panji Semirang," pinta Adhita
"Lha kan dulu sudah pernah Papa ceritakan," jawab Papa
"Itu kan sudah lama, Pa. Waktu Dhita kelas 1. Tentu Dhita sudah lupa," balas Adhita
"Kalau masalah kisah Panji Semirang, mamamu juga bisa," ujar Papa
"Ah, yang benar Pa?" tanya Adhita heran
Adhita tentu saja heran, karena selama ini setiap malam sebelum tidur yang mendongeng adalah Papa. Setahu Adhita selama ini mama sibuk dengan pekerjaan menjahit bordiran. Belum pernah mendengar Mama mendongeng.
"Hai, jangan salah Dhit. Mamamu pernah mendapat juara 1 mendongeng di asrama PHB ini. Dongeng tentang Panji Semirang," jelas Papa
"Hah," ucap Adhita sembari membuka mulutnya tak percaya.
"Benar. Papa tak bohong. Mamamu ikut lomba, karena waktu itu seluruh isteri tentara yang ada di asrama ini wajib ikut serta mendongeng tentang kisah Panji Semirang. Saat itu Dhita masih berada dalam kandungan Mamamu," jelas Papa
"Hah," ucap Adhita sekali lagi sembari menutup mulutnya dengan jari tangannya.
"Saat itu kita belum tinggal di dalam asrama ini, tetapi di luar asrama. Kita menyewa rumah di luar asrama. Karena belum ada rumah kosong yang bisa kita huni di asrama ini. Namun, meski begitu Papa dan Mamamu tetap aktif mengikuti kegiatan yang diselenggarakan oleh asrama ini.
"Adhita cuma tahu mama ikut tim volley, dan anggota tim angklung saja Pa", ujar Adhita
"Ya, maklum saja. Kalau volley dan angklung rutin latihan sampai sekarang. Kalau mendongeng tidak ada latihannya, dan even tersebut pun tak pernah lagi diadakan," jawab Papa.
"Wow, hebatnya mamaku. Rupanya mamaku banyak keahliannya.," ujar Adhita.
"Mamamu memang hebat," tegas Papa.
Heran juga Adhita sama Papa. Papa selalu memuji mama kalau mama sedang tak ada.
"Kok Papa begitu ya," bisik hati Adhita
"Kisah Panji Semirang itu kisah tentang Galuh Candra Kirana yang menyamar sebagai seorang laki-laki bernama Panji Semirang untuk mencari kekasihnya Raden Panji Inu Kertapati. Semua prajurit TNI dan isteri di asrama kita ini pada umumnya tahu tentang sosok Galuh Chandra Kirana, apalagi isteri prajurit. Itu kan sebahagian nama persatuan isteri tentara sama dengan nama tersebut," jelas Papa.
"Persit Kartika Chandra Kirana," maksudnya Pa
"Ya," jawab Papa
"Hmm, berarti benar juga yang kemarin disebutkan oleh Om Khalid, bahwa isteri TNI tahu tentang kisah Galuh Chandra Kirana ini," bisik hati Adhita
"Nah, hari sudah hampir pukul 6, Papa harus pergi. Pergantian piket lama dan baru pukul 6 sebentar lagi," seru Papa sembari memasang baret di kepalanya dan merapikan baju lorengnya
"Minta saja mamamu untuk bercerita malam ini. Insha Allah mamamu lebih hebat dari papa kalau mendongeng," ujar Papa sembari mengusap kepala Adhita.
"Ya, Pa," jawab Adhita dengan nada girang
"Papa berangkat lagi. Assalamualaikum warahmatullahi wabarokatuh," ucap Papa
Ya, Pa. Walaikumsalam Warahmatullahi Wabarokatuh," jawab Adhita.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Keren buk Fit
Mantap... semangat Bu
mantap bun .... sukses selalu
mantap bun .... sukses selalu
Keren...
Wah...sosok mama yang luar biasa...bikin anak-anak terpukau... salam semangat Bunda cantik.
Lanjut sensei
Mantul Bu, sukses selalu untuk Ibu
Keren banget Bun ceritanya menarik. Sukses selalu buat Bunda Aamiin
Waduh, saya jadi tersinggung
Mantul ceritanya bund, sdh saya follow jg bunda.
Semakin hari tulisan nya, semakin menarik say. Sukses selalu ya
Wah, Mamanya Dhita pasti mendongengnya asyik nih. Nggak main-main, kan, juara I mendongeng. Keren Bunda...
Ditunggu bukunya biar komplit bacanya.
cerita semakin menarik bunda
Mantap Bu... salam literasi
Keren bu. Sukses selalu bu.
Semakin menarik bunda. Jadi ingin baca cerita lengkapnya. Sukses selalu bunda
Keren Bun. Kalau boleh kasih masykan dikit. Jam 6 diganti dwngan pukul 6.
Ya, terima kasih
ceoranya sungguh luar biasa
Terselip sejarah nama untuk Persit Kartika Chandra Kirana dari hasil mendongeng, yah, Bunda. Semakin keren deh. Sukses selalu, Bunda Fit!
Tulisan yang keren dan menginspirasi. Salam sukses selalu
Saya ketinggalan beberapa episode, Bun..keren .. Sukses
Ardhita pasti akan terkagum pada Mamanya yang juara mendongeng. Ditunggu lanjutannya. Sukses selalu
Keren
Tulisannya mantap Bun, ada pesan yang diambil.
Cerita yang keren bunda,sukses selalu buat bunda.
Mantul...ceritanya mengalir deras...