PENARI BALI (42)
PENARI BALI (42)
Tantangan Hari ke-355
#TantanganGurusiana
3 Januari 2021
TAK JAJAN DEMI LATIHAN
Adhita memandang Ni Wayan Sri yang duduk di sampingnya
"Bagus sekali gerakan dan musik tari tenun itu, ya Wayan? Terutama saat gerakan duduk itu, pas sekali dengan gerakan tarinya. Pintar sekali pencipta tari dan musik tari tenun tersebut, bisa selaras begitu," ujar Adhita.
"Ah, memangnya seperti itu ya kak? Wayan tidak pernah perhatikan selama ini," ujar Wayan
"Ya, benar. Cobalah Wayan perhatikan baik-baik," ujar Adhita serius.
"Ih, kakak ini serius amat. Sepertinya kakak ingin sekali ikut latihan tari tenun ya?" tanya Wayan sembari menatap Adhita
"Ya," ujar Adhita sembari menggaguk, tetapi matanya tetap serius memperhatikan peserta latihan.
"Nanti kakak juga akan sampai ke sana," ujar Wayan
"Ah, masih lama. Satu tahun lagi. Lebih dulu Wayanlah. Lulus Wayan tari Panji Semirang langsung latihan tari tenun," ucap Adhita
"Ya, juga sich kak. Tapi tenang aja, nanti kalau Wayan sudah dapat latihan tari tenun, Wayan ajarkan kakak tari tenun. Kita latihan di rumah seperti yang telah kita lakukan pada tari Pendet dan Tari Panji Semirang," hibur Wayan
"Terimakasih Wayan. Wayan memang hebat, selalu siap membantu kakak. Kakak doakan kelak Wayan menjadi penari hebat," ujar Adhita
"Semoga Kak. Terimakasih atas doanya. Kakak juga hebat. Kakak rajin berlatih. Wayan juga yakin kakak nanti juga bisa menjadi penari hebat," balas Wayan
"Aamiin ya robbal aalamiin. Terima kasih adikku yang imut and cuantikkkkk," balas Adhita sembari mencubit pipi Wayan yang tembem.
"Kakak Dhita tu yang cantik. Sudah cantik, pintar lagi. Wayan senang bisa berteman dengan kakak. Teman-teman sekelas Wayan mengidolakan kakak," ujar Wayan
"Ah, Wayan bisa aja," ujar Adhita.
"Benar, Kak. Wayan serius. Kakak serba pintar. Apa rahasianya Kak," tanya Wayan.
"Tak ada rahasia khusus, Wayan. Kakak selalu serius melakukan suatu pekerjaan, kakak tidak setengah-setengah melakukannya," jawab Adhita
"Pantaslah kakak hebat. Seperti saat kursus tari Bali ini, Wayan perhatikan, kakak selalu serius memperhatikan peserta lain latihan, padahal latihan tari tersebut bukan bagian kakak", ujar Wayan
"Bukan hanya saat latihan tari Bali kakak seperti itu. Saat belajar di sekolah, kakak juga seperti itu. Setelah kakak menguasai materi suatu pelajaran, kakak melanjut materi berikut, meski belum diajarkan oleh guru. Kakak mencoba belajar lebih dulu sebelum diajarkan oleh guru. Sehingga saat guru menjelaskan kakak akan lebih paham lagi," ujar Adhita
"Ooo, pantaslah kakak selalu juara kelas. Begitu rupanya kalau belajar," ujar Wayan
"Memangnya kakak bisa paham kalau belajar sendiri?," tanya Wayan
"Kadangkala paham, kadangkala tidak," jawab Adhita
"Terus kalau kakak tak paham, Bagaimana?", tanya Wayan
"Dijelasin oleh Papa Kakak. Kakak kan belajarnya dengan Papa di rumah setiap malam," jawab Adhita
"Wah, berarti Papa kakak Adhita hebat ya. Pantaslah kakak juga hebat," puji Wayan
"Alhamdulillah, pintar karena rajin belajar dan bersungguh-sungguh, Wayan," balas Adhita
"Ya, Kak," ucap Wayan.
"Begitu juga dengan kursus tari Bali ini. Meski kakak baru sampai pada level pertama, yaitu tari Pendet, namun Kakak sudah menguasai level kedua, yaitu tari Panji Semirang," ujar Adhita
"Benar juga Kak. Kakak telah menguasai tari Pendet dan tari Panji Semirang, karena kakak rajin mengulang dan berlatih secara mandiri di rumah," ujar Wayan
"Semuanya juga atas bantuan dari Wayan. Wayan rajin membantu kakak berlatih di rumah," balas Adhita
"Hanya itu cara Wayan membantu kakak," jawab Wayan.
"Bantuan dari Wayan itu sangat berjasa buat kakak," balas Adhita
"Kakak memang hebat. Beda dengan Wayan. Sebab usai Wayan latihan tari ini, Wayan langsung kabur keluar, istirahat dan jajan. Beli es Walls dan tahu Sumedang. Enak. Apalagi saat capek dan lapar usai latihan, tambah sedap jajanan rasanya," ujar Wayan sambil tertawa
"Wayan, tahu kenapa kakak tak pernah jajan saat latihan ini?," tanya Adhita
"Tidak tahu. Memangnya kenapa, Kak," tanya Wayan
"Sebelum ikut kursus tari Bali ini kakak sudah berjanji dengan Mama kakak," ujar Adhita
"Janji apa kak?" tanya Wayan
"Kakak diperbolehkan ikut kursus tari Bali, tetapi tidak boleh banyak jajan. Pesan dari Mama kakak bahwa kalau banyak jajan, tak ada uang untuk membayar uang kursus dan membeli kostum tari Bali. Kalaupun kakak diberi uang jajan, kakak harus menabung uang tersebut. Tabungan tersebut dapat berguna dan berjaga-jaga untuk kebutuhan kakak di masa datang. Sebab kegiatan kakak bukan hanya latihan tari Bali, tetapi juga banyak kegiatan lainnya. Banyak kegiatan tentu banyak juga kebutuhan," jelas Adhita
"Oh, benar juga ya kak. Kakak tidak hanya kursus tari Bali, tetapi juga latihan karate, latihan pramuka, sekolah umum pagi, sekolah madrasah sore hari, latihan basket, dan masih banyak kegiatan lainnya," ujar Wayan.
"Ya, Wayan. Setiap kegiatan pasti ada kebutuhan. Jadi agar kegiatan kakak yang banyak tersebut dapat berjalan lancar, kakak harus berhemat. Kakak upayakan beberapa kebutuhan kakak dapat dipenuhi sendiri dari uang jajan. Kakak tidak ingin menyusahkan orang tua kakak. Orang tua kakak bukan orang kaya yang bisa memenuhi semua kebutuhan dari kegiatan kakak yang banyak tersebut. Apalagi kakak bukan anak satu-satunya. Kebutuhan adik-adik juga banyak," ujar Adhita.
"Ooo, begitu rupanya. Pantaslah kakak jarang sekali Wayan lihat jajan. Baik di sekolah atau di tempat kursus tari ini, Wayan jarang melihat kakak jajan. Bahkan rasanya khusus di tempat tari ini kakak belum pernah jajan ya?" tanya Wayan
"Ya, kakak belum pernah jajan di sini," ujar Adhita sembari mengangguk-anggukan kepalanya
"Apa kakak tak kepengin merasakan enaknya es Wall's dan tahu Sumedang?" tanya Wayan
"Tentu saja ingin, Wayan. Kakak harus menahan keinginan tersebut, sebab yang lebih penting adalah kakak fokus pada tari Bali di bandingkan es Wall's dan tahu Sumedang tersebut. Meskipun misalnya kakak punya uang, kakak tak mau jajan. Kakak tak mau melanggar janji kakak kepada Mama kakak. Lagi pula saat ini tak ada pula waktu untuk jajan, karena kakak lebih tertarik mendengarkan dan memperhatikan Pak Ketut melatih tari untuk level yang lebih tinggi. Kakak ingin menguasai beragam tari Bali dalam waktu yang lebih cepat," jelas Adhita
"Kakak hebat sekali. Semoga Wayan bisa juga seperti kakak," ujar Wayan sembari mengangguk-anggukan kepalanya.
"Tapi, Wayan belum bisa mengurangi jajan Es Walls, Kak. Bisa-bisa nanti malam terbawa mimpi. Mimpi minta es Wall's," ujar Wayan sembari tersenyum mesem.
"Wayan, Wayan. Kamu ini lucu sekali Dik," ucap Adhita sembari tertawa kecil dan menggeleng-gelengkan kepalanya sambil mengusap kepala Ni Wayan Sri.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Mantap kisahnya bun
Pesan moral juga, Bunda. Belajar dengan giat dan tekun. Menabung dengan mengurangi jajan. Sukses, Bunda.
Keren Bu ada pesan moralnya...
wow, ternyata Bunda satu nih begitu paham dengan tari... keren banget bu cantik, sukses dan sehat selalu.
Keren dan terus berlanjut ya Bu ..ceritanya, padat pesan moralnya..
Kereeen bu.....konsisten dg tari Bali nya
Adhita nan keren. sehat dan sukses selalu bucantik
Keren...Dhita....sukses selalu
Keren bun...Salam sukses
Keren.
Selalu keren ceritanya bu Fit, sukses selalu salam literasi. Mohon dukungannya Bu Fit juga untuk tulisan Leny Ros
Luar biasa ceritanya mengalir sehingga enak untuk dibaca.
Keren sudah episode 43, jadi bukuuuu...lanjut
Sungguh kreatif ya....Salam sukses selalu Bun
mau juga es wall'snya mama cantik.....keren sekali cerpennya mama cantik.
Keren Bu... selalu keren... salam sukses Bu...
salut bunda, dengan tema yang sama Penari Bali, edisi Tak jajan Demi Latihan. Keren..
Wow mantul kali bunda,jangan bunda nich juga penari, sukses selalu ya Bu
Adhita anak yang cerdas. Keren Bunda. Salam sukses selalu.
Wauw...keren bgt memang tari tenun...sayangnya sulit...
Adhita keren, cerita yang disajaikan menarik bunda.salam literasi
Mantap semangat dan komitmen Dhita , tidak jajan selama latihan tari, sukses selalu
Bisa tari, keren sekali. Sukses selalu, Bu.
Adhita cerdas kreatif,