PENARI BALI (56)
PENARI BALI (56)
Tantangan Hari ke-369
#TantanganGurusiana
Minggu, 17 Januari 2021
LANJUTAN KOSTUM DAN MAKE UP TARI PENDET
Pak Ketut telah berdiri di depan Aula. Ia memindahkan meja yang ada di samping kiri Aula ke tengah-tengah. Sementara peserta duduk di lantai dengan persiapan make up wajah atau tata rias wajah telah tersedia di depan mereka masing-masing. Seperti informasi dari Pak Ketut pada latihan Jumat kemarin, bahwa hari Jumat ini akan latihan tatarias wajah dan rambut. Pak Ketut telah bersiap untuk memulai, demkian juga dengan para peserta.
Adhita seperti Jumat kemarin berada pada barisan depan. Adhita dapat dengan jelas memperhatikan Pak Ketut.
"Baiklah adik-adik, mari kita mulai latihan hari ini. Seperti biasa, sebelum praktik maka latihan Bapak mulai dengan pemberian teori terlebih dahulu," ujar Pak Ketut sembari memandang ke meja di depannya, kemudian menyapukan pandangannya ke arah peserta
"Sudah bisa kita mulai?," tanya Pak Ketut
"Bisa, Pak," ujar beberapa peserta serempak.
"Oke kalau begitu," ujar Pak Ketut, ia berhenti sejenak, menghela nafas, kemudian melanjutkan pembicaraannya
"Tata rias pada dasarnya diperlukan untuk memberikan tekanan atau aksentuasi bentuk dan garis-garis muka sesuai dengan karakter tarian. Pada Tari Pendet ini menggunakan rias putri halus"
Peserta serius mendengarkan penjelasan Pak Ketut.
"Alat–alat tata rias wajah yang dipakai dalam Tari Pendet adalah sebagai berikut: cleansing milk, face tonic, foundation, bedak tabur, bedak padak, eyeshadow, pensil alis, eyeliner, maskara, bulu mata, blush on, dan lipstik", ujar Pak Ketut
"Apakah adik-adik membawa semua alat tata rias yang bapak sebutkan barusan," tanya Pak Ketut.
"Ya, bawa," jawab peserta Serempak
"Good. Berarti adik-adik sudah tahu apa saja peralatan make up tersebut. Apakah sudah tahu pula fungsi masing-masing peralatan make up tersebut? Atau bahkan sudah ada yang pintar make up sendiri" tanya Pak Ketut.
"Sudah?" jawab seseorang peserta yang berada tepat di belakang Adhita
"Good, Yessy Gusman," ujar Pak Ketut.
Adhita menoleh ke belakang. Peserta tersebut memang cantik. Ia memang terkenal setiap latihan selalu mengenakan make up cukup tebal. Namanya Yessy. Peserta menjulukinya Yessy Gusman. Wajahnya memang mirip Yessy Gusman. Kata salah seorang peserta bahwa Yessy adalah murid kelas dua SMP, tapi tak jelas SMP mana. Masih kata peserta tersebut bahwa ke sekolahpun ia bermake up. Adhita heran memangnya boleh murid ke sekolah menggunakan make up?
"Belum, jawab Adhita
"Apa yang belum Adhita?" tanya Pak Ketut
"Alat make up, fungsi dan cara make up, Pak," ujar Adhita
"Saya hanya membawa peralatan make up yang telah disediakan mama saya. Saya tak tahu peralatan tersebut. Yang saya tahu cuma bedak baby, lipstik, dan pensil alis Pak,' ujar Adhita polos
"Sama. Saya juga tak tahu alat make up, fungsi dan caranya," jawab si imut yang berada di samping kiri Adhita
"Oke, Adhita, Lita, nanti akan Bapak jelaskan," ujar Pak Ketut
Adhita menoleh kepada si imut manis tersebut. Si imut tersebut tersenyum manis kepada Adhita. Adhita membalas juga dengan tersenyum manis. Si imut itu bernama Lita. Hanya karena karena Lita kecil mungil, maka sering dipanggil si imut. Si imut Lita ini baru kelas 1 SD.
Peserta tari Pendet ini banyak, lima baris panjang ke belakang. Penuh aula oleh para penari Pendet. Jadi jangan heran belum mengenali mereka semua. Peserta bisa mengenal peserta lainnya secara bertahap.
Peserta yang top saja yang bisa diingat namanya. Adhita baru dikenal oleh peserta lainnya saat ia terpilih menjadi penyampai narasi tari legong Keraton
"Berarti banyak yang belum tahu fungsi dan cara make up ya!", tanya Pak Ketut
"Ya, Pak. Belum tahu," ujar beberapa peserta
"Belum Pak," ujar beberapa peserta lainnya.
"Okelah, kalau begitu. Dengarkan baik-baik penjelasan Bapak ini," ujar Pak Ketut
"Ya, Pak," jawab Peserta Serempak
Bersambung...
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Di bekali ilmu make up ya rupanya, jadi mandiri saat akan pentas
Tulisan yg berbudaya. Jadikan buku ibu. Keren.
Kereeen ulasannya, Bunda. Salam literasi
Tulisan ibu sangat berkaraktet, terutama dari gagasan yang disampaikan. Sarat nilai budaya. Sukses selalu.
Lah jadi ciek buku, sensei
Bund produktif sekali, Salam literasi
Wah sdh sampai belajar bermake-up ya. Keren Bunda.
Lanjut ceritanya bu
Masih setia menanti lanjutannya Bunda. Sehat selalu nggeh
Ceritanya selalu menarik. Keren. Sukses selalu Bu Fit.
cerita yang indah salam sukses
Keren bunda. Salam sukses selalu.
Ceritanya menarik utk dibaca terus
Mantap.... ditunggu lanjutannya....
Nice story. Salam literasi Bun.
Terima kasih Ibu Fitri telah berbagi ulasan tentang Penari Bali. Keren. Saya memperoleh wawasan. Ditunggu sambungannya. Ijin follow bu. Salam sehat
Salut bu, uraiannya begitu mengalir. Salam sukses
Cerita yang menarik.. selalu keren Bunda.
wau....Ceritanya selalu menarik. Keren masih ttg penari. Sukses n sehat selalu Bunda nggih
Perjalanan ceritanya sudah jauuuh.mantap bunda...sebentar lagi mau dibukukan ya
Cerita yang menarik Bu, sukses terus
Salut, konsisten sejauh ini. Lanjutkan Buk. Sukses