PENARI BALI (64)
PENARI BALI (64)
Tantangan Hari ke-378
#TantanganGurusiana
Selasa, 26 Januari 2021
ACARA PERPISAHAN DAN KENAIKAN KELAS
Acara perpisahan dengan kakak kelas 6 pun tiba. Acara perpisahan kali ini digabung dengan acara kenaikan kelas. Ini adalah kali pertama mengadakan acara perpisahan dan kenaikan kelas pada bulan Juni. Maklum tahun-tahun sebelumnya diadakan pada akhir tahun, yaitu bulan Desember.
Acara perpisahan dan kenaikan kelas ini sudah lama ditunggu-tunggu oleh murid di tempat Adhita bersekolah. Betapa tidak, mereka sudah 1,5 tahun berada pada kelas yang sama, akibat penambahan waktu belajar 6 bulan. Saatnya mereka meninggalkan bangku kelas yang sudah mereka duduki 1,5 tahun tersebut.
Murid-murid sangat gembira menyambut acara perpisahan dan kenaikan kelas tersebut. Jauh-jauh hari, masing-masing kelas telah menyiapkan sesuatu atraksi yang nanti akan mereka tampilkan. Masing-masing kelas, mulai kelas 1 hingga kelas 5 menyumbangkan 2 tampilan seni.
Hari yang dinanti telah tiba. Penampilan pertama diawali oleh kelas 1. Mereka menampilkan paduan suara dan baca puisi. Penampilan mereka sesuai dengan ukuran mereka yang masih kelas 1 SD, sudah sangat bagus sekali.
Kelas 2 menyumbangkan 2 buah tari, pertama tari Kipas dari Sulawesi Selatan yang dibawakan oleh Maya, Ika, dan Shinta. Mereka tampil cantik dengan busana baju Bodo. Mereka bertiga adalah adik-adik tetangga di RT 1 di mana Adhita tinggal. Mereka menampilkan tari dengan luwes, meski mereka bukan orang Sulawesi Selatan. Maya dan Ika memang asli Jawa, namun Shinta berasal dari Batak Toba.
Penampilan kedua dari kelas 2 ini berupa tari Panji Semirang. Saat penampilan tari Panji Semirang ini ada kejutan yang tak disangka-sangka oleh murid -murid di sekolah. Betapa tidak terkejut, tari Panji Semirang ditampilkan oleh Wayan dan Andika.
Lantas sejak kapan pula Andika bisa menari? Apalagi tari Panji Semirang. Rupanya dua bulan yang lalu, saat Adhita kakaknya berlatih tari Bali di rumah, ia meminta kakaknya ini untuk melatihnya membawakan tari Panji Semirang. Katanya ia nanti mau tampil berdua dengan Wayan. Hal ini harus dirahasiakan, tak ada yang boleh tahu kecuali Adhita dan keluarga, serta Wayan. Apalagi saat Adhita konfirmasi kepada Wayan, ternyata Wayan sangat setuju. Apalagi Wayan memang ingin menari tari Panji Semirang tidak sendirian, minimal berdua. Akhirnya sejak itu berlatihlah Andika bersama Adhita dan Wayan secara sembunyi-sembunyi di rumahnya atau di rumah Wayan.
Andika juga merengek kepada mamanya untuk membelikan seperangkat kostum tari Bali. Mulanya mama menolak, namun setelah melihat kemampuan Andika dalam menari, serta bujuk rayu Andika kepada mamanya akhir mama mengabulkan permintaan Andika. Selain itu mamanya juga memberi syarat Andika harus lebih giat lagi belajar, agar dapat juara kelas. Andika mengiyakan permintaan mamanya tersebut.
Alhamdulillah, tak disangka Andika mampu menyesuaikan gerakannya dengan gerakan Wayan yang memang mahir dalam hal tari Bali. Keduanya tampil dengan sangat baik. Masih ingat bukan dengan Andika? Andika adalah adik bungsu Adhita.
Penampilan selanjutnya adalah dari kelas 3. Kelas 3 menampilkan sulap dan mendongeng. Sulap ditampilkan oleh 2 murid laki-laki dan 2 murid perempuan. Sementara dongeng disampaikan oleh Aditya. Masih ingat dengan Aditya bukan. Dia adik Adhita yang pintar menirukan berbagai suara. Ia menyampaikan dongeng Raja Hutan. Tentu saja penampilan sangat memukau, karena ia menyampaikan dongeng dengan suara yang bagus, dan mampu menirukan suara berbagai binatang. Bagi murid-murid SD, tentu dongeng adalah sesuatu yang sangat menarik untuk mereka dengarkan.
Kelas 4 sesuai dengan latihan yang sering mereka lakukan, maka mereka menampilkan tari tenun dan tari piring. Mengapa tari tenun? Bukankah semula mereka akan menampilkan tari Panji Semirang. Ini ulah Andika, karena ia dan Wayan juga akan menampilkan tari Panji Semirang.. Akibatnya Adhita mengalah, sehingga ia beralih ke tari Tenun. Beruntung, teman-teman mengerti, karena tak mungkin menampilkan tari yang sama dengan kelas lain. Namun, masalah Andika yang ikut menari teman-temannya tidak tahu, yang mereka tahu Wayan saja yang akan menari.
Adam dan Farida mengawali tari tenun dengan narasi yang sangat baik, setelah itu dilanjutkan dengan penampilan yang sangat luwes tari tenun oleh Adhita. Demikian juga tari piring yang dibawakan oleh 8 penari kelas 4 yaitu, Ambar, Ramlah, Nining, Lili, Aan, Adam, Markus, Paulus, dan Koes. Tak sia-sia mereka latihan setiap Sabtu. Latihan yang rutin membuat penampilan kelas mereka adalah penampilan yang terbaik. Adhita yang memiliki banyak peran dalam melatih teman-temannya itu, tentunya sangat senang atas prestasi tersebut.
Kelas 5 tak mau kalah dengan tampilan mereka. Kakak kelas tetangga Adhita di RT 1 banyak yang ikut berpartisipasi dalam kegiatan tersebut. Mbak Lina, Mbak Yuli, Teh Elis, dan Teh Ida menampilkan tari tor tor. Mereka menari dengan luwes, padahal sesuai dengan panggilan Adhita kepada mereka Mba atau Teh, sudah jelas mereka berasal dari Jawa (Mba) dan Sunda (Teh/Teteh).!Keempat kakak kelas Adhita ini tampil cantik dengan busana adat dari Sumatra Utara.
Penampulan kedua dari kelas 5 ini adalah pantomim. Pantomim ini ditampilkan oleh 2 orang anggota laskar 9, yaitu Mas Prio dan Mas Hendro. Mereka juga menampilkan pantomim yang sangat memikat.
Kakak kelas 6 yang akan pergi meninggalkan sekolah dasar tempat mereka menimba ilmu ini menyampaikan kata-kata perpisahan yang disampaikan oleh Mbak Wiwik, kakaknya Aan. Masih ingat kan dengan Mbak Wiwik yang tinggal di RT 4? Mbak Wiwik yang bercerita di leading dengan Mbak Wiwik saat dulu Adhita masih berada di RT 4 tersebut. Ia menyampaikan kata-kata perpisahan dengan bait-bait puisi yang sangat menyentuh. Suaranya sangat bagus dalam berpuisi. Maklum Mbak Wiwik adalah pemain sandiwara yang selalu menjadi pemeran utama dengan aktingnya yang selalu memikat.
Ibu Soedisih selaku kepala sekolah tak lupa menyampaikan pesan agar para murid selalu berprestasi di manapun kelak mereka bersekolah. Orang tua wali murid juga tak lupa memberikan kata perpisahan yang diwakili oleh Papanya Mba Wiwik.
Selanjut tibalah giliran pemberian pengumuman juara kelas. Pengumuman juara kelas adalah event yang selalu ditunggu-tunggu oleh murid-murid di sekolah Adhita. Sebab biasanya murid peraih juara 1 sampai 3 per kelas mendapat hadiah jalan-jalan ke tempat-tempat wisata yang bagus. Hal tersebut tentunya sangat menggembirakan Adhita dan kedua adiknya. Sebab mereka meraih juara satu di kelasnya masing-masing. Adhita menjadi juara satu di kelas 4, Aditya juara satu di kelas 3, dan Andika juara satu di kelas 2. Hal ini tentu saja membuat bangga Mama Adhita yang hadir menyaksikan acara perpisahan dan kenaikan kelas tersebut. Biasanya bila ada acara di sekolah, Papa Adhita yang hafir. Namun, kali ini Papa Adhita tidak hadir, karena sedang piket jaga siang.
Hari ini hari yang mencerahkan bagi semua murid, karena mereka akan mendapat tempat baru. Siswa kelas 6 akan mendapat sekolah baru, yaitu di SMP. Sementara murid yang lainnya mendapat kelas baru, kelas yang levelnya setingkat lebih tinggi dari kelas sebelumnya. Horeee....kelas baru, bangku baru, guru kelas baru.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Keren bu..izin follow
Kereeen ulasannya, Bunda. Salam literasi
Jadi pengen kekampungnya adhita... Hehe... Seluruh anak anaknya seniman semua... Keren bunda... Semangat pada semangat baru menular ke saya... Barokalloh...
Mantul Bunda..bahasa yang rapi dan cerita yang menawan
Tulisan Bu Fiteia keren. Informatif, sarat dengan nilai lokalitas Indonesia. Tulisan ini juga mengingatkan saya ketika duduk di SD. Acara perpisahan diisi dengan persembahan para siswa. Sukses selalu.
Maaf, tipo. Bu Fitria, maksudnya.
Jadi ingat perpisahan dan kenaikan kelas jaman SD... Sukses dan sehat selalu Bu
Keren ceritanya, Bu Fitry. Salam sukses selalu.
Cerpnnya keren bu
Lengkap uraiannya
Asyeek bacanya.. Terbayang ramainya acara perpisahan
Kisah yang lengkap dan sarat dengan pengetahuan... Terima kasih ibu cantik sudah berbagi... Salam santun dan sukses buat ibu hebat
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakaatuh. MasyaAllah mencerahkan sekali Bu. Semoga ibu sehat selalu banyak rezeki dan makin sukses dalam berkarya serta berkah aamiin. Salam santun dan salam literasi.
Keren ceritanya buk, nama saya ada didalamnya
Serba baru. Keren selalu. Lanjut. Salam literasi Bu Fit.
Penari Bali yang selalu mengusik hati.. pantas untuk dipuji. keren. konsisten..bu fit..
cerita yang keren... mantaf bun... salam sukses
Ulasan yang selalu keren. Salam sukses selalu buat bunda.
Salut buat Bu Fit. Ceritanya bagus. Sanggup menulis begitu panjang setiap hari. Sukses selalu say
Selalu apik dalam menyajikan kisah penari Bali ini. Sukses bu
Maaf ngikuti tulisan Penari Bali masih bolong-bolong ya Bunda. Luar biasa. Semoga segera dibukukan, Sukses selalu
Meriah sekali suasananya, mantap.
Keren dan selalu enak untuk di baca. Salam santun
Luar biasa, Bu. Kisah yang lengkap dan pengetahuannya. Sukses selalu, Bu.
Cerintanya mantab keren bu, mencerahkan. Semoga sehat dan sukses selalu