PENARI BALI (8)
PENARI BALI (8)
Hari ke-321
#TantanganGurusiana
30 November 2020
PERKENALAN
Istirahat latihan yang ditunggu-tunggu pun tiba. Peserta duduk di rumput lapangan yang hijau dengan membentuk posisi membentuk lingkaran. Senpai Fery berdiri di tengah-tengah lingkaran tersebut.
"Adik-adik semua, seperti yang telah kita ketahui bahwa kita mendapat dua orang anggota baru. Mereka keduanya adalah putri dari Bapak Tarigan, Wakil Komandan Batalyon PHB ini", jelas Senpai Fery
"Siapa namanya, Senpai," tanya Markus
"Sabar dulu, Markus," jawab Senpai Fery sambil menatap kepada Markus.
"Baiklah, kita minta saja langsung kepada mereka berdua untuk memperkenalkan diri kepada kita semua," ujar Senpai Fery sembari memanggil kedua putri dari Wadanyon tersebut.
Kedua adik kakak, putri Wadanyon itu bangkit dari tempat duduknya dan berjalan ke tengah lingkarannya. Mereka berdiri di samping kanan Senpai Fery. Sesi perkenalan siap untuk dimulai.
"Selamat pagi, semuanya," salam anak perempuan yang berambut sebahu tersebut.
"Selamat, pagi," jawab peserta serentak.
"Senpai, kakak, adik, dan teman-teman semua. Perkenalkan nama saya Kristina Magdalena Tarigan," ucap anak perempuan yang bernama Kristina tersebut.
"Hmmm, Kristina, nama yang cantik. Secantik orangnya'," sela Paulus.
"Paulus, jangan berkomentar dulu. Dengarkan Kristina selesai berbicara" ujar Senpai Fery seraya memandang Paulus
"Lanjutkan, Kristina!", lanjut Senpai Fery seraya mengangguk kepada Kristina
"Ya, Senpai" ujar Paulus
Kristina mengangguk dan melanjutkan perkenalannya
"Panggil saya dengan Kris. Saya bersekolah di SD Budi Mulia Bogor, kelas V. Asal dari Batak Karo. Agama Kristen Protestan. Alamat RT 1 Asrama PHB Ciluar Bogor. Saya adalah anak tertua dari empat bersaudara. Ini salah seorang adik saya," ujar Kristina seraya menunjuk adiknya.
"Demikian perkenalan dari saya," ujar Kristina sambil tersenyum manis.
Saat Kristina tersenyum manis tersebut, terlihat lesung Pipitnya. Membuat ia bertambah cantik.
"Mirip Adhita," sela Adam
Terdengar suara berbisik-bisik.
"Mengapa ribut? Mau berkenalan, atau mau berbisik-bisik?" tanya Senpai Fery
Semua peserta terdiam
"Saya mau bertanya kepada Kristina, Senpai", suara Aan seraya mengacungkan jari telunjuknya
",Silahkan, Aan!", jawab Senpai Fery sambil menganggukkan kepalanya
"Kris punya saudara kembar ya?" tanya Aan seraya memandang Kristina kemudian memandang Adhita.
"Tidak", jawab Kristina sembari menggeleng kepalanya.
"Tapi, kenapa Kristina mirip dengan Adhita, ya?" ujar Aan kembali.
Peserta yang hadir menjadi ribut. Mereka melakukan tindakan yang sama dengan yang dilakukan Aan. Mereka memandang Kristina kemudian memandang Adhita.
"Ya, mirip", terdengar bisik-bisik peserta.
"Sudah. Sudah. Tak usah ribut. Masalah mirip itu hal yang biasa saja. Di dunia ini banyak orang yang mirip, meski tidak ada hubungan darah," ujar Senpai Fery
"Tapi, ini sangat mirip sekali, Senpai. Hanya beda rambut saja. Beruntung mereka memiliki panjang rambut yang berbeda. Andai kata Adhita memotong rambut panjangnya menjadi sebahu, seperti rambut Kristina ini tentu kita kesulitan membedakan mereka," jawab Aan
"Ya, benar," ujar Markus.
"Nah, benar kan, Penilaian saya," tanya Aan kepada semua peserta
"Ya", ujar Adam, Markus, Adam, Koes serempak.
Peserta lain meski tak menjawab dengan suaranya, tetapi terlihat mereka menggangguk kepalanya.
"Kalau kalian ragu. Silahkan selidiki," ujar Senpai Fery tertawa.
"Seperti film detektif saja, pakai diselidiki segala," sela Farida tiba-tiba.
"Seperti cerita lima sekawan," jawab Koes
"Sejak kapan hobby baca, Koes?", tanya Markus
"Ya, padahal lihat buku Lima Sekawan saja entah pernah entah tidak," sela Paulus.
"Enaak aja, tak pernah lihat. Tanya tuh sama Adhita. Aku pinjam buku Lima sekawan sama Dhita. Benarkan, Dhit?" tanya Koes seraya memandang Adhita
"Ya, benar," jawab Adhita
"Tu, benar kan? Kamu saja yang tak pernah baca," ujar Koes sembari memandang Paulus.
"Sudah, sudah!", Senpai Fery lerai Senpai Fery seraya mengibaskan tangannya.
"Oke, perkenalan dengan Kristina cukup. Kita lanjutkan dengan adik cantik ini," ujar Senpai Fery seraya memegang bahu adik Kristina
Adik Kristina tersenyum malu. Ia memandang dan menarik tangan kakaknya, Kristina. Seakan-akan minta tolong kepada kakaknya
"Ayo, harus kenalan sendiri. Karateka harus berani," ujar Senpai Fery
"Ayo, Lina," ujar Kristina kepada adiknya yang ia panggil Lina tersebut.
Adik Kristina yang dipanggil Lina itu masih terdiam
"Ayo, Senpai Bantu," ujar Senpai Fery
"Nama lengkap Lina, siapa?" tanya Senpai Fery
"Adelina Margaretha Tarigan," jawab Lina
"Lina, bersekolah, di mana?" tanya Senpai Fery
"SD Budi Mulia Bogor", jawab Lina
"Kelas berapa?" tanya Senpai Fery
"Kelas 2 SD," jawab Lina
"Hebat", ujar Senpai Fery seraya mengacungkan dua jempol kepada Lina.
Lina tersenyum malu. Lina semakin kuat memegang tangan kakaknya Kristina.
"Oke, untuk sementara sesi kenalan kita cukupkan dulu. Silahkan Kristina dan Adelina kembali ke tempat duduk tadi," ujar Senpai Fery seraya memandan Kristina dan adiknya.
"Terimakasih, Senpai", jawab Kristina sembari mengganguk.
Kristina menggandeng adiknya dan mereka berjalan ke tempat duduk mereka tadi. Setelah mereka duduk, Senpai Fery berkata
"Waktu istirahat masih ada. Pergunakan sebaik-baiknya. Kemudian, kita lanjutkan latihan kembali," ujar Senpai Fery
"Ya, Senpai," jawab peserta serempak.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Hahay... jadi ingat dulu. Lima sekawan koleksi lengkap karena anak-anakku menyukainya. Mantap ceritanya, Bund.
Gak pernah kering ide, bagus bunda
Wow ceritanya makin keren..lanjut Bunda cantik..
Keren Bun... selamat dan sukses selalu.
keren bunda
Onde mande, Bu Fit padek bana...
Alur cerita yang apik Bu Fitri, gak sabar baca endingnya, tapi yakin bertwisted plot. Salam Literasi Bu
Keren ceritanya bunda
Selalu kereenn idenya bundaaa... Sukses selalu bundaa...
Ide yang keren, sukses terus Bu
Selalu memikat, keren sekali bun. Mesti belajar banyak dari kepiawaian bunda..
Keren, bunda