Yang pertama yang terlupakan
Menjadi yang pertama tidak selamanya baik.seperti kejadian yang kualami beberapa hari yang lalu. Mendaftarkan siswa mengikuti pelatihan olimpiade dan langsung membayar pendaftarannya di waktu awal. Sengaja ku lakukan. Dengan maksut agar siswa ku bisa duduk di posisi depan. Sehingga mereka fokus menerima ilmu. Tetapi pada hari H. Siswaku melapor bahwa nama mereka tidak ada diatasmeja kelas. Langsung ku tanya panitia. Ternyata mereka khilaf dan lupa. Pendaftar pertama belum tentu tercatat langsung. Siapa tahu panitia belum siap. Dan kita sudah mendaftar. Jadi mereka lupa memasukkan kedalam file absen. Kisah kedua. Aku sudah mengirimkan naskah ku ke email gurusiana. Betmaksut menjadi yang pertama dari sekolah. Ternyata dalam list tidak terdaftar. Kutanya admin. Admin akan mencek ulang. Ternyata benar. Mereka lupa.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
trimakasih masukannya bu deswati
Ibu boleh ngusul ndak judulnya. Yang pertama yang terlupakan. Harusnya yang pertama itu dapat apresiasi atau dapat reword, ini justru terabaikan.