Di Lorong Kota
Menjelajahi kota ini
umpama mengurai sejarah
tentang kau, aku, kita
di silamnya masa
Kutelusuri lorong-lorongnya
di mana kita pernah berboncengan
dengan sepeda tua berisik
yang suaranya menampar-nampar angin
Kucelupkan jemari
pada genangan puisi
tempat aku meratap-ratap
tentang kisah di lorong kota
Aku memanggilmu semalam
dalam pelukan hujan
di sisi jalan
tempat kau,aku,kita pernah berenjana.
Muara Teweh, Februari 2021
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Kereeen puisinya, Bunda. Salam literasi
Terima kasih,pak.Salam.