Dulu,waktu jaman old, saya suka menulis-nulis di DIARY ( yang tau istilah ini pasti sama tuanya dengan saya, hmmm). Entah berapa jenis cover pernah saya koleksi. Cover pink, cover harazuku, cover bunga, de el el. Isinya ?? yaaaa curhat alay ala remaja dijamannya lah. Bagi remaja, romansa kadang menjadi bumbu-bumbu cerita. Ada sedih, ada patah hati, ada hati yang berbunga-bunga. Rasanya kurang gaul kalau tidak menuangkannya dalam coretan di DIARY.

Saya bukan tipe remaja yang suka curhat sana sini. Bukan juga tipe anak yang suka kongkow. Bukan juga tipe perempuan yang demen nulis surat melow. Mungkin payah, tapi itulah saya. Anak rumahan, suka berdiam diri di kamar, membaca setumpuk novel, menulis ungkapan-ungkapan perasaan di lembaran kertas warna-warni. Saat jatuh cinta, saat terluka, saat dimarahi mama-papa, saat berhayal, semua terangkai melalui kata-kata.

Sudah tak ingat berapa ratus halaman telah ditulis. Mulai dari cerita-cerita gak penting di sekolah,puisi-puisi, pantun, sampai curahan-curahan hati. Saya hanya mengikuti isi hati, merangkai kata-kata yang kacau struktur kebahasaannya. Toh, untuk dibaca sendiri. Tidak pernah terniat untuk mempublikasi. Wong ini urusan hati, privasi, masa dibagi-bagi.

Kebiasaan itu berlanjut hingga belasan tahun. Si DIARY tampaknya sudah tak mampu lagi menampung tulisan saya yang kian ngalor ngidul. Akhirnya tulisan berpindah ke kertas folio lalu ke akun media sosial jaman now. Masih, isinya adalah curahan-curahan hati.

Sampai suatu hari, seorang teman membaca postingan-postingan saya. Wow, katanya. Kamu punya bakat jadi penulis nih. Penulis?? What ??? Masih jauh lah, saya membacanya saja bisa senyum-senyum sendiri. Entah dimana rima, dimana majas, dimana klimaksnya. Semua mengalir begitu saja. Ngawurologi, begitu saya menyebutnya.

Coba saja dulu kirim ke penerbit, katanya lagi.

Iya ya, apa salahnya mencoba.Diterima atau tidak toh tidak rugi apa-apa. Iseng-iseng akhirnya satu, dua, tiga naskah puisi alay versi saya sekaligus di kirim ke [email protected]. Dua minggu kemudian.......Jreng..jreng..jreng! Tulisan saya diterima. Langsung terbit di tiga buku. Whadda wonderful world! Saya punya hobi kece sekarang. Menulis. Ya, menulis. Hobi kece yang ternyata saya miliki sejak lahir.( Meminjam istilahnya Sarah Sechan, hehe...)