Sajak Perempuan Patah Hati
Kupanggil namamu di udara
Namun engkau tiada suara
Kutuliskan pula di atas ombak
Engkau kian menjauh tinggalkan jejak
Aku perempuan patah hati
Yang denganmu mestinya semesta kumiliki
Nyatanya tidak
Bahkan pergimu umpama tajamnya onak
Kupeluk harapan bersama doa
Di lembah luka
Barangkali ada setitik oasis
Melerai tangis
Senyum khasmu tak lagi kujumpa
Jarak antara kau juga aku terlampau semesta
Biarkan aku menjadi perempuan patah hati
yang dengan sajak-sajak namamu kupatri.
Muara Teweh, Februari 2021
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar