Fitri Hariana

Penulis adalah Alumni Pelatihan SAGUSABU 2 Medan. Penulis, Fitri Hariana, Lahir di Medan, 13 Agustus 1980. Ibu dari 3 orang anak. Alumni SMA Negeri 10 (sekara...

Selengkapnya
Navigasi Web
Mengurai Halimun

Mengurai Halimun

#TantanganGurusiana

#TantanganHariKe-170

Mengurai Halimun

Oleh : Fitri Hariana

Hana memandang lepas ke arah gunung yang menghadang di hadapannya. Tinggi menjulang hingga menyentuh langit biru. Padang rumput yang juga ditumbuhi oleh pohon-pohon perdu menghijau di lembah bawah kaki gunung. Semburat awan laksana selendang putih yang menghias indah birunya langit. Meski terasa dingin, namun tetap saja udara segar pegunungan di pagi hari membuat semangatnya mulai merekah. Hari ini hari ketujuh ia terbangun di desa kecil yang terletak di kaki gunung Halimun. Hana tersenyum, dan bersyukur, rumah dinasnya bersebelahan dengan puskesmas tempatnya bertugas sebagai dokter.

Meninggalkan keriuhan suasana kota yang padat dan ruwet. Di saat teman-teman seprofesinya lebih suka memilih bertugas di rumah sakit besar dan membuka praktik di kota, Hana malah merasa nyaman berpindah dari satu desa ke desa lain yang terpencil di kaki gunung. Hana justru merasakan kedamaian dan ketenangan saat bertugas di desa kecil di kaki gunung. Termasuk juga menghindar dari kejaran Sentanu, yang jelas-jelas selama 3 tahun terakhir ini mengejar cintanya.

Ah, Sentanu, gadis mana yang tidak ingin menjadi istrinya. Bahkan beberapa gadis pun seolah mau merendahkan diri rela menjadi simpanannya. Sentanu, pengusaha muda kaya raya, pemilik beberapa hotel, perkebunan, dan perumahan. Putra tunggal Pak Wijaya, kolega bisnis papa Hana. Pertemuan pertamanya dengan Hana, saat keluarga Pak Harya, papa Hana mengadakan pesta syukuran kelulusan wisuda Hana sebagai Sarjana Kedokteran.

Pak Wijaya dan istrinya datang bersama putra tunggalnya, Sentanu. Sentanu, yang memang terbiasa dikejar wanita-wanita cantik, merasa penasaran dengan Hana yang seolah biasa saja dengan pesona Setanu. Baru kali ini ada gadis cantik, memandangnya biasa saja. Apalagi Hana berpendidikan sebagai seorang dokter. Juga terlihat santun, alim berbeda dengan wanita-wanita cantik yang selalu mencari perhatian dan mengejar-ngejar Sentanu.

Saat Hana sedang melaksanakan Co-Ass sebagai dokter muda di sebuah rumah sakit di kota, Sentanu sering pura-pura melakukan check up di rumah sakit tempat Hana praktik tugas Co-Ass. Hana tidak bisa menghindar karena tuntutan tugas praktinya. Di sisi lain Sentanu juga berterus terang mengatakan kepada orangtuanya kalau dia menyukai Hana. Mengetahui hal itu, tentu saja Pak Wijaya dan bu Ratna orangtua Sentanu, segera menemui Pak Harya dan Bu Dewi, orangtua Hana. Mereka menyampaikan maksud keinginan untuk melamar Hana sebagai pendamping hidup bagi putra tunggal mereka, Sentanu.

Pak Harya dan bu Dewi bukan menolak, namun juga tidak bisa begitu saja menerima lamaran dari keluarga Sentanu. Mereka faham betul karakter Hana. Dan juga tahu betul sepang terjang Sentanu yang sedikit 'nakal' sering mempermainkan banyak wanita. Dengan halus Pak Harya menjawab, sepenuhnya menyerahkan keputusan pada Hana. Pak Wijaya bahkan mulai mendirikan rumah sakit besar di kota, sebagai hadiah bagi Hana, bila Hana nanti mau menjadi menantunya.

Bulan depan usia Hana menginjak 27 tahun. Dan ini tahun kedua bagi Hana melaksanakan tugas sebagai dokter PTT di daerah. Pekan ini, dia dipindahkan ke daerah lainnya. Hana justru bersyukur, karena dia tidak harus sering-sering bertemu dengan Sentanu dan keluarganya yang terus mendesaknya. Sejujurnya Hana sudah menolak secara halus, namun Sentanu tetap mengejarnya. Hana tahu betul siapa Sentanu. Laki-laki kaya raya namun suka bermain perempuan. Secara hukum agama dan pemerintah, status Sentanu memang masih single. Namun, Hana mengetahui, ada beberapa perempuan yang saat ini sedang menjalin hubungan dengan Sentanu. Bahkan salah satunya juga tengah mengandung anak Sentanu.

Bagaimana Hana bisa terus menghindar dari Sentanu?

Dan menolak lamaran keluarga Sentanu?

Bersambung gak ya hihihi

Lubuk Pakam, 2 Juli 2020.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Lanjut saja KK

02 Jul
Balas

hihihihi makasih untuk dukungan dan motivasinya bunda, semoga sehat selalu aamiin

02 Jul

Lanjut bu Fitri...asik nih bacanya..Keren ceritanya...

02 Jul
Balas

aih...ditantang sama masternya cerbung aku mana tahan hahaha...mohon doanya ya bunda

02 Jul

bersambung bu..pasti lamaran sentanu di terima tuh..masak ditolak he..he..

03 Jul
Balas

Haish....kok begitu sih doanya untuk Hana..hahaha..amaksih Pak sudah berkunjung..semoga sehat selalu

03 Jul

Keren ibu

02 Jul
Balas

makasih bunda

02 Jul

Keren bu ceritanya..ditunggu sambungannya

07 Jul
Balas

Makasih bunda

10 Jul

Wah...nunggu sambungannya, ga sabar Bunda.

02 Jul
Balas

hehehe..mohon doanya ya bunda...makasih

02 Jul



search

New Post