Fitri Hariana

Penulis adalah Alumni Pelatihan SAGUSABU 2 Medan. Penulis, Fitri Hariana, Lahir di Medan, 13 Agustus 1980. Ibu dari 3 orang anak. Alumni SMA Negeri 10 (sekara...

Selengkapnya
Navigasi Web
Ombus-Ombus Bikin Mood jadi Bagus

Ombus-Ombus Bikin Mood jadi Bagus

 #TantanganGurusiana

 #TantanganHariKe-166

 

Ombus-Ombus Bikin Mood jadi Bagus

 Oleh : Fitri Hariana

 

 Minggu pagi, 28 Juni 2020, hari libur keluarga. Meski hari libur namun tidak ingin kemana-mana. Situasi pandemik Corona meski sudah memasuki new normal namun belum bersahabat penuh bagi kita untuk melakukan banyak aktivitas di luar rumah. Selain itu, ya karena memang ingin istirahat saja, Karena meski jadwal pembagian raport sudah dilakukan sejak Sabtu pekan lalu, namun tugas sebagai panitia PPDB online di sekolah tetap mengharuskan setiap hari harus ke sekolah. Alhasil, Minggu ini ingin rehat di rumah.

 Namun rehat bukan berarti tidak melakukan kegiatan apa-apa. Kegiatan paling saya suka sebagai ibu rumah tangga ya tentu saja berkreasi di dapur. Mengorek-ngorek stok bahan apa yang tersedia di dapur. Dan tentu saja kemudian mengolahnya menjadi penganan atau cemilan yang bisa dinikmati oleh seisi rumah. Emak-emak itu kalau menemukan sesuatu di dapur berupa bahan baku makanan yang bisa diolah menjadi cemilan, rasanya seperti menemukan harta karun hahaha. Setidaknya itulah yang saya rasakan.

 Setelah beberapa menit celingak-celinguk di dapur, akhirnya saya menemukan beberapa bahan baku yang tersedia. Tanpa saya harus repot-repot keluar rumah untuk membeli tambahannya ke warung terdekat.  Saya menemukan ‘harta karun’ di dapur mini rumah kami yang sederhana. Pas ada kelapa parut. Pas ada tepung beras sisa dari bulan puasa lalu. Pas ada gula aren. Pas ada daun pisang. Pas ada daun pandan.Pas ada gula dan garam. Pas ada waktunya. Pas badan sehat dan enakan. Pas lah pokoknya untuk mencoba kreasi baru resep cemilan tradisional.

 Berpikir sebentar, bahan-bahan ini mau dijadiin apa ya? Yo wis lah. Langsung teringat kue tradisional Batak yang terbuat dari Tepung Beras, kelapa, dan gula pasir. Ombus-ombus. Akhirnya saya mencoba membuat kue ombus-ombus. Yang kadang dibungkus dengan daun pisang sebelum dikukus. Saya mencoba semampu yang saya bisa, meski membungkusnya asal apa adanya hahaha. Soalnya saya memotong daun pisangnya kekecilan.

 Tapi, untuk icip-icip di rumah sendiri sepertinya tidak masalah. Sebagaimana pun nanti jadinya insya Allah akan tetap ada yang memakannya. Kalau tidak ada yang mau memakannya, akan saya paksa harus mau memamakan buatan tangan saya hahaha. Berasa menjadi istri dan ibu yang kejam ih hihihi. Tapi tidak mengapa mencoba-coba membuat sesuatu yang belum pernah dibuat.Tidak akan ada resep yang sempurna kalau tidak pernah dicoba terlebih dahulu. Dari mencoba  saya bisa tahu, kekurangannya dimana.

 Semangat bereksperimen harus tetap ada meskipun di rumah aja hihihi. Memilih di rumah aja hari libur ini, karena capek setiap hari dalam sepekan sudah keluar rumah terus. Jadi hari ini masih malas kemana-mana. Bahkan mau belanja ke pasar pun malas hahah. Selagi masih ada stok yang bisa diolah di kulkas, belanja bisa kapan-kapan hihihi (prinsip emak-emak malas ini. Mohon jangan ditiru ya).

 Jadilah hari ini saya  menyalurkan energi di dapur mini rumah kami. Mengadon tepung beras dicampur kelapa parut, gula pasir dan garam. Diberi sedikit air sebagai perekat adonan. Lalu dibungkus dengan daun pisang dan diberi irisan gula aren sebagai inti ombus-ombus. Pemberian inti gula aren sebenarnya inisiatif saya saja. Karena kalaou resep ombus-ombus yang sebenarnya tidak diberi isian irisan gula aren. Hanya tepung beras, kelapa parut, gula pasir, garam dan sedikit air. Diadon hingga bisa dikepal, lalu dibungkus daun pisang dan dikukus. Nmun ada juga yang tidak dibungkus dengan daun pisang, langsung dikukus saja. Tergantung pilihan sih. Hanya saja kalau tidak dibungkus dengan daun pisang, biasanya kue ombus-ombus akan pecah atau berserak di dalam kukusan dan susah saat akan diambil atau dimakan. Oleh sebab itu, pembungkusan dengan emnggunakan daun pisang, salah satu tujuannya adalah sebagai pemersatu atau perekat adonan ombus-ombus.

 Kenapa nama kue ini disebut ombus-ombus ya?. Oh, bisa jadi karena  kue tradisional ini sangat nikmat dimakan saat masih panas-panas, sesaat setelah matang dan diangkat dari kukusan. Sehingga memakannya sambil diembus-embus.

 Dan ini terbukti. Saat ombus-ombus yang saya buat sudah matang dan baru diangkat dari kukusan, langsung setalam dibawa oleh abi dan bocil krucil kami. Mereka membawa ombus-ombus  yang baru diangkat dari kukusan beserta talam plastik sebagai tempatnya. Hanya sebentar saja berada di atas meja dapur langsung dibawa ke depan TV.

 Hihihi..saya merasa lucu saat melihat mulut abi dan bocil-krucil mengunyah ombus-ombus yang manis dan masih panas sambil mengembus-embus. Aih, comelnya, hahahaha. Tapi tidak mengapa. Itu artinya ‘jualan’ kue tradisional emaknya  laris karena anak-anak dan abinya suka. Saya mensyukurinya sembari melanjutkan untuk membungkus dan mengukus sisa adonan ombus-ombus yang masih tersisa di dapur.

 Baiklah, saya akan membagikan resep kue ombus-ombus yang saya buat di rumah, pada Minggu pagi, 28 Juni 2020, sekitar pukul 09.00 Wib.

 Resep Ombus-Ombus Tepung Beras

Bahan :

 1. 500 gram beras yang digiling menjadi tepung atau tepung beras

 2. Kelapa parut separuh

 3. Gula pasir 100 gram

 4. Garam secukupnya

 5. Gula merah diiris untuk inti ( kalau tidak pakai inti gula merah juga tidak apa-apa) karena resep ombus-ombus asli gak tidak memakai inti gula merah.

 6. Air secukupnya untuk merekatkan adonan.

 7. Daun pisang untuk membungkus.

 Cara Membuat :

 1. Tuangkan 500 gram tepung beras ke dalam baskom.

 2. Campurkan kelapa parut, gula pasir, garam ke dalam tepung beras. Aduk hingga merata.

 3. Tambahkan air sebagai perekat adonan namun jangan terlalu lunak, sekedar

 adonan bisa dikepal.

 4. Ambil sekepal adonan ombus-ombus lalu dibungkus dengan menggunakan daun pisang (cara ini bila ombus-ombus yang akan kita buat tidak ingin memakai inti gula aren).

 5. Namun bila kita berkreasi dengan resep semdiri dam lebih menyukai ombus-ombus yang diberi isian, maka pada sekepal adonan ombus-ombus diberi inti

     gula merah iris, lalu dibungkus daun pisang, lalu rekatkan daun pisang dengan tusuk gigi agar tertutup rapi dan rapat.

 6. Kukus ombus-ombus selama 25 hingga 30 menit.

 7. Angkat dan sajikan ombus-ombus selagi panas.

               Ehm, kue ombus-ombus yang panas terasa nikmat bila dimakan panas-panas sembari menikmati semilir angin yang berhembus.

 

Lubuk Pakam, Minggu, 28 Juni 2020.

Pukul 21.10 WIB

 

 

 

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post