Fitri Hariana

Penulis adalah Alumni Pelatihan SAGUSABU 2 Medan. Penulis, Fitri Hariana, Lahir di Medan, 13 Agustus 1980. Ibu dari 3 orang anak. Alumni SMA Negeri 10 (sekara...

Selengkapnya
Navigasi Web

Terhempas

#TantanganGirusiana

#TantanganHariKe-156

Terhempas

Oleh : Fitri Hariana

Adel baru saja tiba di rumah. Memasuki kamarnya yang sederhana namun nyaman. Ia bahagia. Hari ini, sedari pagi dia diajak Andro berjalan-jalan. Mereka menghabiskan waktu sambil berbelanja ke sebuah mall. Beberapa baju keluaran model terbaru dibelikan oleh Andro untuk Adel. Begitu juga dengan sepatu dan tas.

Adel dan Andro sudah berpacaran selama 11 bulan. Mereka bertemu di sebuah kafe. Berselang sebulan kemudian setelah perkenalan itu, Adel kemudian melepaskan ikatan.pertunangannya dengan Hanafi. Lelaki berpenampilan sederhana yang dikenalkan oleh abang sepupunya. Sebelum bertemu Andro, Adel dan Hanafi sudah hampir 6 bulan masa pertunangan mereka, namun Adel merasa kalau Hanafi kurang asyik. Hanya mengajaknya jalan-jalan berkeliling kebun sayur. Adel merasa jengah. Penampilannya yang selalu modis dengan high heel dan make up lengkap terasa janggal berjalan berdampingan dengan Hanafi menyusuri areal perkebunan sayuran. Ada tanaman cabai, tomat, terung, kentang, kol, wortel. Hanafi selalu tampil seadanya. Mengenakan celana berbahan kain dan kaos berkerah. Sepatu sport merk murahan. Menjemput Adel dengan mobil kijang tua. Benar-benar gak ada asyiknya. Cuma diajak jalan-jalan ke kebun sayur entah milik siapa.

Pertama sekali bertemu dengan Andro, Adel langsung terpikat. Pria tampan itu berpenampilan rapi. Dengan setelan jas lengkap dan sepatu mengkilap. Mengendarai Toyota Fortuner. Saat Adel melihat Andro duduk sendirian memesan makanan dan minuman, Adel sengaja berjalan melewati mejanya. Dan pura-pura terjatuh di samping kursi Andro karena kakinya terpelekok. Andro refleks berdiri menangkap tubuh Adel yang kehilangan keseimbangan. Hingga tanpa sadar Andro memeluk Adel.

" Maaf...Mbak gak papa?" tanya Andro setelah menyadari Adel dalam dekapannya.

" Eh..gak papa Mas...hanya kaki saya keselo karena terpelekok. Sepertinya heel sebelah sepatu saya tersangkut kaki meja" jawab Adel berkilah.

" Oh..duduk dulu saja di sini Mbak" jawab Andro sembari menarik sebuah kurai dan membantu mendudukkan Adel.

Mereka bercerita ringan sambil berkenalan. Adel meringis seolah kakinya nyeri.

" Kenapa Mbak Adel? Sakit ya kakinya? Terkilirkah karena tersandung tadi?" Tanya Andro.

" Iya nih mas Andro, sepertinya terkilir. Gimana saya mau pulang ini" tanya Adel.

Tiba-tiba hujan turun. Adel pura-pura merengut.

" Ya..hujan lagi..gimana mau pulang ya?"

" Mbak Adel naik apa?" tanya Andro.

" Saya mau pesan taksi online saja sih mas"

Adel sengaja menekankan kata taksi online. Berharap pancingannya berhasil.

" Oh begitu ya..kalo begitu boleh saya antar Mbak Adel pulang?"

" Aduh..jadi ngerepotin Mas Andro..Saya gak enak nih" Adel berpura-pura.

" Gak.papa kok Mbak kebetulan tugas saya sudah selesai"

Sejak saat itu, Adel dan Andro sering berhubungan lewat telpon dan WA. Dan semakin sering bertemu. Adel merasa kalau Andro yang selalu rapi, wangi, berkulit putih serta mapan lebih cocok bersanding dengannya dibaning Hanafi yang berpenampilan sederhana. Terlebih Andro sering menyenangkan Adel dengan mengajak Adel berjalan-jalan shopping ke mall. Tentu saja sambil berbelanja pakaian dan sebagainya. Adel semakin senang. Apalagi Andro yang selalu membayar semuanya. Dengan gesekan kartu sakti. Kartu kredit yang Andro punya.

Maka dengan mantap Adel memutuskan hubungannya dengan Hanafi. Pertanyaan kenapa dari Hanafi dianggap angin lalu dan tidak dijawab oleh Adel. Adel hanya mengangkat bahu dan meninggalkan Hanafi yang termangu di pinggiran kebun sayur.

Yang jelas, hanya ada Andro yang mengisi hati Adel saat itu. Kini hampir 1 tahun sudah Adel dan Andro berpacaran.

" Yang...besok dampingi aku ya menghadiri resepsi pernikahan di hotel JW. Marriot" pinta Andro pada Adel saat menjemput Adel pulang dari kantor Adel, di sebuah perusahaan kosmetik.

" Wow..di hotel berbintang...keren banget..pasti yang menikah orang kaya ya?" tanya Adel.

" hahhaa...iya..anak tunggal bosku. Pemilik perusahaan multinasional. Pemasok beberapa produk di supermarket terkenal di seluruh Indonesia".

Andro ternyata manager marketing dari salah satu anak perusahaan itu. Perusahaan yang bergerak di bidang retail dan pemasok aneka sayuran organik.

" Keren ya...tapi aku malu kalo undangan pakai baju yang tidak sesuai" rengek Adel.

" Don't worry...kita belanja sekarang. Pilih gaun pesta yang cantik buatmu."

Dan..waktu pesta itupun tiba.

Adel terperangah melihat dekorasi ballroom hotel yang mewah. Sepanjang karpet merah, aneka bunga segar tersusun rapi dan indah.Tamu undangan yang berdatangan berpakaian sangat mewah. Setiap undangan yang masuk harus menunjukkan undangannya.

Adel berdecak kagum sembari mencicipi aneka makanan lezat, mulai dari buah anggur, leci, kelengkeng, puding. Juga hidangan ala western yang lezat.

" Ehm...senangnya. Untung aku sekarang pacaran dengan Andro. Jadi bisa ikutan diajak undangan ke pestanya orang kaya. Hihihi..bisa makan enak, pakai baju mahal dan cantik. Coba dulu aku tetap dengan Hanafi. Pasti aku cuman diajak jalan-jalan ke kebon" batin Adel sambil tersenyum-senyum sendiri.

Adel memandangi souvenir pernikahan yang mewah yang dibagikan untuk para tamu. Dibacanya sekilas nama pasangan pengantin pada label souvenir. Aditama H. Prastowo & Artemia Praneswari.

Adel menoleh saat merasakan colekan di bahunya. Andro menarik lembut tangannya.

" Yuk..kita salaman sama pengantin. Kebetulan, Sang pengantin, Pak Adhitama juga baru minggu lalu ditunjuk sebagai CEO pengganti papanya. Pak Arya Aditama, bos yang sebelumnya, ingin pensiun menikmati hari tua di perkebunan milik mereka. Jadi segala urusan perusahaan sekarang diliimpahkan kepada putra tunggalnya. Yuk aku kenalin kamu sebagai calon istriku" ucap Andro dengan wajah berbinar.

" Off course. I'm yours" jawab Adel senang sekaligus bangga. Indah banget kalimat yang baru ia dengar dari bibir Andro.

" Aku mau dikenalin sebagai calon istri manager marketing" batin Adel bangga.

Mereka melangkah menuju pelaminan mewah. Antrian panjang mengular. Ramai sekali. Dari tempat Adel berdiri dan mengantri bahkan tak bisa melihat jelas pengantin gang tertutup tamu undangan yang ingin mengucapkan selamat. Butuh waktu 15 menit hingga Andro dan Adel bisa bersalaman dengan pengantin.

" Hai..Pak Ando..terimakasih sudah datang, sama siapa nih?" terdengar suara pengantin pria menyebut nama Andro dan menyalami. Adel yang masih betada di belakang Andro terhalang punggung Andro. Adel seperti mengenal suara pengantun pria itu. Saat Adel sedang mengingat-ingat, tiba-tiba Andro berbalik dan menarik tangan Adel. Memperkenalkan Adel kepada Sang pengantin.

" Pak Adhitama kenalkan ini Adel calon istri saya" ucap Andro memperkenalkan Adel kepada pengantin pria..

Seketika Adel dan Adhitama saling memandang. Adel terperangarah.

" Hai Adel..apa kabar?" Sapa sang pengantin dengan tersenyum ramah.

" Adel..kenalkan ini Pak Adhitama Hanafi Prastowo, bos ku yang baru", ucap Andro bangga.

" Ya..baik Pak" jawab Adel dengan suara pelan menyalami Hanafi.

Lunglai rasanya persendian kaki Adel. Tak sabar ia meninggalkan pelaminan setelah menyalami juga pengantin perempuan yang cantik dan anggun.

Ya... pengantin pria itu, bos Andro itu ternyata Hanafi. Tunangannya yang dulu dia putuskan begitu saja tanpa alasan.. Adel bahkan baru tahu nama lengkapnya Adhitama Hanafi Prastowo. Selama ini dia hanya tahu kalau namanya Hanafi.

Adel merasa terhempas jatuh dari langit ke tujuh.

Jatuh dengan luka hati yang perih dan berdarah.

Lubuk Pakam, 18 Juni 2020.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Apik ceritanya, ternyata justru yg diputuskan adalah direkturnya...waah ADEL..gimana tuh

19 Jun
Balas

Hahahah...biar jadi pelajaran buat Adel Pak..agar jangan menilai orang dari penampilan fisik semata

20 Jun

Tau rasa Adel, jatuh cinta pada Andro yg hanya anak buah Hanafi..hehe

19 Jun
Balas

Hehhehe..iya bu...matre sih Adel

20 Jun

Kereeen...dramatis...twist nya dapet bangett Bun..sukaa

19 Jun
Balas

Makasih bunda...masih belajar nulis cerpen...

20 Jun

aku ikut merasakannya. sedih banget. tp lebih baik ...

19 Jun
Balas

Hihihi..begitu ya Pak....kalo yg dikejar adalah harta pasti sedih..tapi kalo mmg karena lbh cinta sm Andro ya hrsnya Adel bisa legowo... toh awalnya dia yg memutuskan peetunangan dgn hanafi..hehhe...

20 Jun

waaaw keren twistnya. Awas ada yang mau pingsan....

19 Jun
Balas

Hahahha...iya bun..langsung lemes si Adel...

20 Jun



search

New Post