Superhero dengan sayap atau jubah atau apapun itu yang berkibar gagah adalah satu set kostum yang jarang gagal mempesona anak-anak dan penggemarnya.

Ada daya tarik hebat yang membuat kaum antagonis berkedut kumis.

Spiderman yang tak bersayap tampak ringkih meskipun lincah luar biasa.

Kapten Amerika bisa naik pangkat jadi Mayor Amerika jika saja dia punya sayap.

Hulk mungkin lebih manis tampilannya jika pakai sayap berwarna pink polkadot.

Tapi guru hanya perlu sayap saat jam istirahat. Untuk terbang semenit kemanapun dia mau. Mengisi ulang tenaga dan mengabu-abukan kembali sel-sel otak. Menetralkan kadar darah putih. Meregenerasi simpul syaraf. Menyusun ulang melanin kulit.

Mencabut pecahan-pecahan kriptonite yang telah merobek sayap sang superman dan melukai kulit anti-tank nya.

Ah, lupa! Kenapa tak buang saja sayap yang telah robek itu? Atau bawa ke tukang jahit langganan dengan mesin jahit khusus made in multiverse. Toh Superman tidak butuh sayap untuk terbang. Itu hanya aksesoris peramai suasana.

Apa mungkin superman lupa eksistensinya hanya karena kerusakan sayap sementara?

Jadi ingat, Batman punya sayap tapi tak bisa terbang. Batman punya teknologi.

Guru hebat punya kekuatan Superman dan pinjam teknologi Batman.