Takut Aplikasi, Mantan Sandera Genderuwo
Guru takut aplikasi? Apa gak salah? Bukankah selama ini berbagai aplikasi dan medsos sudah jadi bestie yang sulit dilepaskan dari genggaman?
Buktinya ada.
Aplikasinya begitu seram sampai saingan sama genderuwo. Itu aplikasi minta dipencet jam datang dan jam pulang, pakai acara setor wajah dan setor rekapan tugas harian pula. Hiiyyy, ngeriiii.
Sama seperti takut genderuwo, yang takut aplikasi model begitu itu adalah jenis guru yang kurang bersyukur dan kurang menjiwai sebagai guru. Mereka itu golongan yang sebelumnya disandera genderuwo sehingga linglung dengan sekitar, lupa dengan kewajiban.
Jadilah aplikasi itu seperti bunyi-bunyian yang ditabuh heboh oleh masyarakat untuk membebaskan si sandera dari jepitan ketiak genderuwo. Yang menyadarkan kembali si sandera tentang waktu dan tugasnya di dunia di luar dunia bayang-bayang rumpun bambu istana genderuwo.
Tet, jam masuk. Tet, jam pulang. Semua diatur oleh aplikasi yang maha seram itu.
Itu kan mereka, yang mantan tawanan genderuwo.
Bagi guru-guru yang sudah biasa tepat waktu dan menjalankan tugas sesuai hati nurani, aplikasi semacam itu hanyalah penegas keberadaan mereka. Not a big deal. Paling repot dikit disuruh foto dan dokumentasi segala kegiatan. Selebihnya ya berjalan seperti lazimnya yang harus dilaksanakan.
Hanya saja ada beberapa aplikasi yang malah merenggangkan hubungan dengan sesama manusia. Guru sibuk disuruh ikut webinar ini itu demi sertifikat, dengan alasan tidak memberatkan karena du luar jam mengajar.
Berarti itu jam keluarga atau jam bersosialisasi. Atau jam istirahat? Atau jam sekadar ingin melamun atau nonton drama? Me-time yang harus jadi your-time pula?
Terus kapan?
Ah, sudahlah. Yang penting aplikasi absen dan kegiatan harian beres. Yang penting bukan guru sandera genderuwo saja.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar