COOPERATIF PLAY BAGI AUD
#TantanganGurusiana Hari Ke-55
Cooperatif play, merupakan kegiatan bermain bersama yang selalu dilakukan anak usia dini. Kegiatan seperti ini bukan hanya dilakukan di rumah, di sekolah pun anak tidak pernah lepas dengan kegiatan main bersama dengan temannya. Seperti bermain masak-masakan, ada yang berperan sebagai tukang sayur, anak, ibu dan ada yang berperan sebagai bapak. Namun tidak semua anak bisa ikut ambil bagian dalam kegiatan tersebut dikarenakan anak yang tidak pandai bermain bersama. Sebagian anak menghabiskan waktunya dengan mengamati temannya bermain, dia asik dengan mainannya sendiri tidak peduli dengan temannya. Biasanya anak yang seperti ini akan cenderung bersikap egois. Kejadian seperti biasanya bergantung pada latar belakang orang tua sejauh mana mereka mendorong, mendukung dan memberi kesempatan kepada anak-anaknya untuk mau bergaul dengan sesama temannya.
Bermain bersama merupakan salah satu upaya mengembangkan kemampuan sosial anak. Banyak terjadinya anak di bully karena kegagalan anak dalam bersosialisasi dengan temannya. Artinya bagaimana seorang anak dapat diterima secara positif oleh lingkungannya, bergantung kepada kemampuan dalam berprilaku anak, sebagaimana pandangan Hurlock (1972) “Pengembangan sikap sosial merupakan salah satu unsur penting yang mempengaruhi anak berprilaku sesuai norma dan harapan masyarakat di sekitarnya”.
Dengan demikian anak yang berprilaku tidak sesuai dengan harapan lingkungannya, maka anak kurang diterima oleh lingkungannya. Sehingga relasi pertemanannya juga akan berkurang. Orang tua tidak perlu terlalu mengekang kegiatan anak dalam bermain. Banyak orang tua yang takut anaknya bermain karena nanti kotor, jatuh, berkelahi dan sebagainya. Sehingga orang tua cenderung over protective terhadap anak, anak dilarang untuk bermain. Seringkali ketika anak melakukan kegiatan mainnya, jika tidak nampak dari pantauan orangtua anak dipanggil pulang. Anak dicukupkan alat bermainnya oleh orang tua didalam rumah, sehingga tidak perlu bermian dengan teman-temannya di luar. Jadi, menurut hemat penulis bahwa beri kesempatan dan dukung anak bermain bersama rekan-rekan sebayanya tetapi tetap harus dalam pengawasan. Anak akan bereksplorasi, menuangkan ide-idenya dalam bermain. Salah satu nilai positif yang dapat diambil dari kegiatan bermain bersama adalah anak mampu menjalin hubungan sosial dengan sesama temannya. Hal ini penting sebab perkembangan sosial anak akan mempengaruhi perilakunya sampai pada masa dewasa kelak. Jadi sikap sosial yang positif merupakan unsur penting yang perlu dikembangkan sejak usia dini.
Langkat, 11/04/2020
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Tulisan yang menarik. Saya jarang menemukan tulisan tentang AUD di Gurusiana. Ada tapi tidak banyak. Salam litetasi.
salam kenal kembali bu guru...senang ibu bisa hadir di blog saya.
Keren
Makasih dah mampir di blog saya.
Makasih ilmunya sukses Bu Fitri
makasih kembali bun dah berkunjung ke blog saya
Keren tulisannya bu..Salam kenal dari saya. Sama sama guru PAUD
Salam kenal kembali bunda, trimakasih sudah mampir ke blog saya
Subhanallah bunda, semoga mengajari anak-anak AUD lebih banyak sabar. Inshaa Allah lebih banyak pahala. Barakallah
Dengan AUD memang kudu sabar bunda, kalau ngak sabar ngak bisa jadi guru aud...makasih ya udah mampir ke blog saya