CORONA KARENAMU ADA MATAHARIKU
#Tantangan Gurusiana Hari Ke-43
Corona, kau hadir bagai badai, mengguncang dan memporak-poranda seluruh negeri, bagaikan kilat, kau sangat cepat menyebar sehingga membuat panik isi planet bumi. Kau tak kenal kawan dan tak kenal lawan, siapapun siap menjadi mangsamu. Yang lemah jadi korbanmu, yang kuat tersandera karenamu.
Namamu indah, tak seindah hatimu. Kau tak punya hati, lebih kejam dari pembunuh mutilasi. Namamu menyeruak ke pelosok negeri melebihi artis terkini. Kini hadirmu membuat kami ngeri, meskipun semua adalah takdir illahi.
Karenamu, kini kami harus intropeksi diri, di rumah berdiam diri dan selalu berbersih diri. Belajar untuk mengkaji diri, tentang apa yang telah menimpa hingga sampai begini. Bagaimana untuk mensikapi masalah ini. Anak didik yang sudah menanti. Sekolah-sekolah kini menjadi sepi hanya karena wabah belum selesai beraksi.
Jika guru bisa menulis dan membaca sebagai upaya solusi saat ini, agar hidup semangkin berarti, apalagi sahabat MGI sudah menanti bacaan yang jernih nan bergizi. Namun bagaimana dengan anak kami, mereka berjari- jari kecil yang tidak lagi bernyanyi, whatsapp menjadi penyambung silaturahmi.
Tugas membuat matahari dari bahan alam tema hari ini. Semoga anak usia dini mengerti berkreasi, belajar mandiri bersama bunda-bunda yang setia menemani. Dering gawai guru tak berhenti berbunyi, bunda bertanya tentang itu dan ini. Tiada kata yang indah kini, selain ungkapan salam dan sampai ketemu lagi.
Langkat, 30 Maret 2020
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
bersinarlah hai.. matahariku, meski awan sedikit manja,
Keren Bun, ungkapan kerinduan juga pada senyum bocah bocah yang lucu. Semoga mereka tetap semangat, wabah ini segera berakhir
Karenamu kini kami harus intropeksi diri, kalimat yang subgguh dalam. Sukses, sehat dan bahagia selalu bersama keluarga tercinta. Barokallah