#TantanganGurusiana hari ke-60

Setiap manusia memiliki potensi, namun tidak semua faham tentang potensi diri yang dimiliki.  Banyak manusia yang merasa dirinya bodoh, tidak tahu, tetapi manusia tidak mau mencari tahu agar ia dapat merubah dirinya. Jika merasa bodoh berupaya untuk pintar, jika tidak tahu maka berupaya mencari tahu.  Kesadaran akan potensi diri sebaiknya diwujudkan melalui  memperbaiki diri, dapat  dilakukan melalui proses belajar.

Jangan pernah merasa dirinya sepenuhnya paham, karena ilmu tidak sepenuhnya dapat diterima oleh orang yang sudah merasa paham, layaknya sebuah gelas yang terisi penuh dengan air, jika dipaksa untuk diisi ia akan tumpah.  Namun jangan pula memaksa diri menjadi  orang yang sempurna, karena tidak ada orang sempurna dimuka bumi ini. Namun jadilah orang yang lebih baik dari hari kemarin .

Kita tidak dapat selalu menjadi orang yang unggul,  karena masih banyak orang yang memiliki keunggulan,  begitu pula jika kalah kompetisi, jangan pernah merasa bahwa kita adalah orang yang paling bodoh,  namun jadikan kekalahan itu sebagai upaya untuk memperbaiki diri. Kegagalan adalah ajang belajar  untuk meraih kesuksesan,  jika tetap mendapat kegagalan cobalah introspeksi diri, mungkin kita belum mengenali potensi yang ada didalam diri kita.  Hanya orang yang belajar yang mampu meraih sukses,  John Dewey, tokoh pendidikan mengatakan bahwa “ belajar adalah merefleksikan pengalaman”  Jadi orang yang jatuh ke lubang sama, di karenakan tidak mampu merefleksikan pengalamannya. Oleh sebab itu kenali potensi diri dengan banyak belajar.

Renungkan mutiara kata dari sosok bijak “ Orang yang berhenti belajar hanya dapat membanggakan masa lalu karena masa depan hanya dihadapi oleh orang terus mau belajar karena dunia terus berubah maka belajarlah untuk menghadapi perubahan itu.

Langkat, 16 april 2020