Merdeka Belajar US (Bagian 2)
LANDASAN PERMENDIKBUD NO 43 TAHUN 2019 TENTANG PENYELENGGARAAN UJIAN YANG DISELENGGARAKAN SATUAN PENDIDIKAN DAN UJIAN NASIONAL
Pasal 5
(1) Bentuk Ujian yang diselenggarakan oleh Satuan Pendidikan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 berupa: a. portofolio; b. penugasan; c. tes tertulis; dan/atau d. bentuk kegiatan lain yang ditetapkan Satuan Pendidikan sesuai dengan kompetensi yang diukur berdasarkan Standar Nasional Pendidikan.
(2) Bentuk Ujian yang diselenggarakan oleh Satuan Pendidikan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan pada semester ganjil dan/atau semester genap pada akhir jenjang dengan mempertimbangkan capaian standar kompetensi lulusan.
Jelaslah bahwa ada empat bentuk penyelenggaraan US di SD, dari empat bentuk terdapat 3 bentuk US yang diselenggarakan di SD, diantaranya: portofolio, penugasan, dan tes tertulis. Prinsip merdeka belajar memberikan kebebasan ke stiap satuan pendidikan memilih mana yang akan digunakan dalam US, yang terpenting semua apa yang di ujikan sudah dipelajari oleh peserta didik.
1. Portofolio
( !
Portofolio merupakan kumpulan hasil kerja peserta didik dari pengalaman belajarnya selama periode waktu tertentu.
Lingkup portofolio:
Perkembangan pemahaman siswa pada periode waktu tertentu (misalnya portofolio yang meliputi kerangka awal, draf kasar, kritik struktur, dan finalisasi tulisan); pemahaman dari banyak konsep dan topik yang diberikan (misalnya portofolio meliputi beberapa tulisan pendek, uraian singkat); mendemonstrasikan perbedaan bakat (misalnya portofolio meliputi hasil ilustrasi kemampuan menulis, kombinasi cetak, dan bukan cetak); kemampuan untuk menunjukkan pekerjaan yang original (misalnya portofolio meliputi hasil produksi artistik/estetik seperti sajak, musik, gambar, rencana pelajaran, videotape); kegiatan selama periode waktu tertentu dan rangkuman arti dari kegiatan tersebut (misalnya portofolio meliputi hasil kegiatan selama internsip atau proyek riset dengan menyesuaikan kategori yang ada, catatan harian, jurnal); kemampuan untuk menampilkan dalam suatu variasi konteks tempat tertentu; kemampuan untuk mengintegrasikan teori dan praktek; refleksi nilai-nilai individu, pandangan dunia baru atau orientasi filosofi.Fungsi portofolio:
1. 1. Portofolio berfungsi untuk mengetahui perkembangan kompetensi siswa.
2. Portofolio memberikan bahan tindak lanjut dari suatu pekerjaan yang telah dilakukan siswa, sehingga guru dan siswa berkesempatan untuk mengembangkan kemampuannya.
Tujuan portofolio
Tujuan portofolio ditetapkan berdasarkan apa yang harus dikerjakan dan siapa yang akan menggunakan jenis portofolio. Dalam penilaian di kelas, portofolio dapat digunakan untuk mencapai beberapa tujuan, antara lain:
1 mengetahui perkembangan yang dialami siswa;
2 mendokumentasikan proses pembelajaran yang berlangsung;
3 memberi perhatian pada prestasi kerja siswa yang terbaik;
4 merefleksikan kesanggupan mengambil resiko dan melakukan ekperimentasi;
5 meningkatkan efektifitas proses pembelajaran;
6 bertukar informasi dengan orang tua/wali siswa dan guru lain;
7 membina dan mempercepat pertumbuhan konsep diri positif pada siswa;
8 meningkatkan kemampuan melakukan refleksi diri; dan
9 membantu siswa dalam merumuskan tujuan.
Prinsip portofolio
1. 1. Saling percaya antara guru dan siswa.
Kerahasiaan bersama antara guru dan siswa. Milik bersama antara siswa dan guru. Kepuasan. Kesesuaian. Penilaian proses dan hasil
2.
vv Ada tiga bentuk penilaian portofolio, diantaranya portofolio kerja, portofolio dokumen, dan portofolio pilihan.
Penilaian Portofolio Kerja
1. Portofolio kerja (working portfolio) merupakan semua koleksi hasil kerja pada suatu mata pelajaran atau kompetensi pada periode waktu tertentu.
Misal:
2. Untuk seniman seperti pelukis atau fotografer, portofolio kerja meliputi misalnya sketsa, catatan, draf setengah jadi, dan produk/lukisan yang telah jadi.
3. Pada dunia pendidikan portofolio kerja siswa pada kompetensi menulis misalnya meliputi semua tulisan siswa baik yang berupa catatan, draf awal, draf setengah jadi, draf sebelum final dan tulisan akhir.
4. Portofolio kerja siswa untuk kompetensi Matematika kelas VII misalnya dapat berupa hasil ulangan atau kuis, laporan suatu tugas, refleksi atau hasil penilaian diri siswa, dan jurnal atau catatan harian siswa.
Fungsi Portofolio Kerja
Mempunyai fungsi formatif dan diagnostik.
1. Untuk siswa portofolio kerja sebagai bahan refleksi siswa;
2. untuk guru sebagai masukan guru untuk membantu siswa mengidentifikasi kelemahan, kelebihan,.
Keberhasilan portofolio kerja tergantung pada:
1 Kemampuan siswa “refleksi diri”, yaitu siswa mampu belajar tentang diri mereka sendiri sebagai pemikir, dan mengembangkan kemampuannya dalam hal-hal khusus.
2 Kemampuan siswa melihat dan mengevaluasi langsung perkembangan yang terjadi dan juga untuk melihat keefektifan proses belajar mengajar yang ia lakukan.
3 Portofolio kerja yang baik akan menunjukkan pencapaian program pengajaran yang optimum selain juga dapat merupakan masukan bagi guru.
4 Portofolio kerja merupakan hal utama dalam kurikulum dan merupakan alat penilaian formatif.
1. Keberhasilan portofolio kerja tergantung pada:
1 Kemampuan siswa “refleksi diri”, yaitu siswa mampu belajar tentang diri mereka sendiri sebagai pemikir, dan mengembangkan kemampuannya dalam hal-hal khusus.
2 Kemampuan siswa melihat dan mengevaluasi langsung perkembangan yang terjadi dan juga untuk melihat keefektifan proses belajar mengajar yang ia lakukan.
3 Portofolio kerja yang baik akan menunjukkan pencapaian program pengajaran yang optimum selain juga dapat merupakan masukan bagi guru.
4 Portofolio kerja merupakan hal utama dalam kurikulum dan merupakan alat penilaian formatif.
1.
1h Komponen Portofolio Kerja
Isi Portofolio, terdiri dari: 1) pengantar, 2) daftar isi, 3) hasil penilaian diri atau refleksi, dan 4) jurnal atau catatan harian atau berkala siswa tentang suatu topik. Pengembangan Portofolio Pertemuan guru dan siswa Buku catatan guru Keterlibatan orangtua
Hambatan Portofolio Kerja
Apabila guru memiliki kecenderungan untuk memperlihatkan hanya pencapaian akhir Apabila guru dan siswa terjebak dalam suasana hubungan top-down, maka inisiatif dan kreativitas siswa akan hilang. Pada akhirnya siswa hanya menjadi manusia penurut dan mengikuti perintah; Penyediaan format yang digunakan secara lengkap dan detail, dapat juga menjebak. Siswa akan terjerumus ke dalam suasana yang kaku dan mematikan, yang pada akibatnya juga akan mematikan kreativitas. Menyita waktu dan memerlukan tempat penyimpanan berkas yang memadai, bila jumlah siswa cukup besar.Bersambung ...
(Hasil Bimtek Penyusunan Soal US Sekolah Dasar Regional Medan, 5-8 Februari 2020)
(day 4)
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Terima kasih infonya Ibu. Barokalloh