
PR
Tantangan menulis hari ke-21
#tantangangurusiana
PR
Mengacu pada akronim di atas, biasanya PR ini disematkan pada pekerjaan rumah yang dibebankan kepada para siswa. PR sendiri bertujuan sebagai sarana berlatih dan pengulangan pembelajaran mereka di sekolah.
Jika diperhatikan lebih luas, sebenarnya makna pekerjaan rumah sendiri bisa disandingkan dengan siapa pun. Bisa pekerjaan rumah seorang anak, pekerjaan rumah seorang ayah, dan yang pasti berlaku adalah pekerjaan rumah ibu rumah tangga. Merupakan rahasia umum, jika pekerjaan rumah ibu rumah tangga pastinya seabreg, tak pernah selesai, dan selalu dibarengi dengan pekerjaan-pekerjaan lainnya.
Layaknya soal uraian yang beranak-pinak, pekerjaan rumah tersebut pun memiliki tahapan, ataupun berkaitan dengan pekerjaan rumah lainnya. Misalnya seperti 'beberes'. PR tersebut sangat mudah diucapkan, padahal dalam pelaksanaanya, tidaklah sesederhana itu. Saya yakin, sebagian besar ibu rumah tangga pasti memahami hal tersebut.
Tidak semua ibu rumah tangga bisa menyukai semua PR-PR itu. Dari sekian banyaknya PR, pastinya ada satu dua PR yang paling tidak disukai oleh ibu rumah tangga (ini berdasarkan pengalaman pribadi saya). Contohnya, ada seorang ibu yang menyukai PR memasak atau 'beberes', tapi tidak menyukai PR lainnya. Bagi saya, hal ini tidak perlu menjadi masalah dan momok menakutkan bagi ibu yang bersangkutan, karena ibu juga manusia biasa, yang ada batas lelahnya. Walaupun orang-orang sering mengatakan, jadi ibu tidak boleh capek, jadi ibu tidak boleh sakit. Hei, ibu juga manusia, bukan robot yang bisa ganti batere jika tenaganya sudah habis.
Seperti saya misalnya. Saya kurang menyukai PR memasak. Bukan murni karena tidak suka, tapi karena tahapan untuk PR tersebut cukup panjang (bagi saya). Dari mulai merencanakan menu, membeli bahan-bahan (jika tidak tersedia), menyiapkan bahan-bahan, proses memasak, mencicipi-ada yang kurang-bumbui lagi, setelah selesai memasak, masih harus membersihkan dapur... Langkah yang panjang bukan? Bagi sebagian ibu mungkin hal ini lah yang paling disukai, mencoba menu baru, dan menemukan kepuasan jika orang terkasih menyukai masakannya. Tapi bagi saya, memikirkannya adalah hal yang melelahkan. Huhuhu...
Selain PR yang kurang saya senangi di atas, tentunya ada juga PR yang saya sukai, bahkan tidak boleh ada yang mengerjakannya kecuali saya. Pekerjaan tersebut adalah mencuci dan menyetrika pakaian. Selalu ada kepuasan saat saya memakai pakaian yang saya cuci dan setrika sendiri, karena harus rapi dan wangi tentunya.
Tulisan ini tidak saya tujukan untuk memojokkan siapa pun dalam peranannya sebagai ibu rumah tangga. Sekali lagi, ini hanya sekedar curhatan kecil emak-emak berdaster remah-remah rempeyek yang hanya manusia biasa.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar