Tantangan menulis hari ke-12

#tantangangurusiana

RUMAH KITA Part.2

Saat awal kami pindah, lantai rumah belum memakai keramik, masih plester kasar. Sebenarnya ada untungnya juga, karena kami tidak perlu repot-repot sering menyapu dan mengepel lantai rumah. Hehehehe... Perabot di rumah kami pun tidak terlalu banyak. Mungkin karena pengalaman beberapa kali berpindah rumah kontrak (sekitar 3 kali), yang membuat mama enggan membeli perabotan yang banyak.

Tapi setelah beberapa tahun tinggal, mama mulai membeli perabotan. Semakin lama semakin banyak, dan semakin memakan banyak tempat, sehingga ruang gerak kami terbatas. Sebenarnya tidak akan sempit jika perabotan lama segera dibuang. Tapi mama dan papa sangat menyayangi perabotannya, jadi tidak banyak yang dibuang. Beberapa ada yang dipindahkan ke rumah nenek dan aki di Garut, karena memang barang-barangnya lebih dari usang dan tidak dapat dipakai. Barang lainnya ada yang dibongkar, seperti tempat tidur, tapi tetap tidak dibuang. Memang saya akui, setiap barang punya cerita dan sejarahnya sendiri, yang pastinya ingin selalu dikenang. Saya sendiri pun, jika diingat-ingat, banyak barang-barang kecil yang tidak saya buang walaupun sudah tidak berfungsi lagi dan kondisinya kurang baik. Saya juga tidak bisa menyimpannya dengan baik. Jadi barang-barang tersebut hanya berada dalam satu kantong besar dalam lemari. Jika saya pulang, saya akan membongkar kantong tersebut dan mengenang satu per satu barang yang saya simpan. Tak terasa waktu yang telah saya habiskan di dunia ini. Kenangan seperti apa yang saya harapkan?