Fitri Nefrita

Fitri Nefrita lahir di sebuah desa kecil di Kabupaten Lima Puluh Kota, pada tanggal 21 Oktober 1973. Lulusan Fakultas. Syariah IAIN "IB" Padang. Ibu dari dua or...

Selengkapnya
Navigasi Web

Vina, Janji Itu Tidak Pernah Ada

Bab IV

Dua Saudara

Tiga jam berlalu. Ruang operasi masih tertutup. Belum ada perawat atau dokter yang keluar. Vina dan Farid masih duduk berselonjor di koridor di depan ruang operasi tersebut.

Perjalanan dan kejadian tadi siang membuat Vina kelelahan. Lelah badan dan lelah hati. Akirnya dia tertidur berbantalkan paha adik kesayanggannya, Farid. Vina meringkuk seperti kedinginan walaupun dia sudah memakai jaket. Tempat duduk mereka menghadap ke ruang terbuka, hingga dinginnya angin malam memang sangat terasa.

Farid membiarkan kakaknya beristirahat di pangkuannya. Dipandanginya wajah kakaknya dengan iba. Banyak pertanyaan yang berkecamuk di kepala Farid, tentang apa yang telah dilakukan kakaknya tadi siang. Dalam hati dia berdoa semoga saja kakaknya tidak melakukan hal yang aneh-aneh.

“Maafkan aku Kak, Seharusnya aku sebagai anak laki-laki yang bertanggung jawab dengan ini semua. Tapi ternyata aku belum bisa” Ucapnya.

Farid membuka jaketnya dan menyelimuti kaki Vina dan berkata, “Aku berjanji akan selalu menjaga kakak dan ibu”.

Ikatan persaudaraan kedua kakak beradik ini memang sangat kuat. Keduanya saling menyayangi. Karena memang itulah yang ditanamkan kedua orang tua mereka. Sejak kecil mereka sering diajarkan makan sepiring berdua. Hingga dewasapun mereka tidak canggung untuk minta disuapin satu sama lain. Seperti waktu itu, Vina sedang makan. Farid mau pergi ke kampus. Tapi karena melihat kakaknya makan, dan sambalnya juga menggugah selera, dia minta satu suapan. Vinapun menyuapi adik kesayangannya tersebut walaupun terkadang sambil menggerutu.

Begitupun dengan Vina. Dia juga sering minta sesuatu yang sedang dimakan Farid.

“Ak”. Katanya ke Farid sambil membuka mulutnya. Farid yang sedang makan Soto Padang itu menyuapi dan berkata “Satu aja ya”.

Hampir jam dua belas, pintu ruang operasi terbuka. Farid langsung membangunkan kakaknya dengan pelan. Ditepuk-tepuknya pipi Vina.

“Kak, Kak, Kak Vina bangun!. Operasi ibu sudah selesai”.

Vina langsung terbangun. Mengucek-ngucek matanya sebentar lalu duduk.

“Ya Dek, Ibu sudah keluar?” tanyanya kepada Farid.

“Sudah Kak, ayo kita ke sana. Itu mereka mulai mendorong Ibu ke kamar”.

Farid dan Vina segera mendekati perawat yang mau mendorong tempat tidur ibu.

“Bagaimana keadaan ibu saya Sus?”

“Alhamdulillah, operasinya lancar. Sekarang Ibu masih dalam pengaruh obat bius. Saya akan bawa ibu kembali ke kamar”. Kata perawat itu sambil mendorong dipan ibu bersama dua temannya yang lain. Vina dan Farid mengikuti dari belakang.

Sampai di kamar, perawat menjelaskan ketentuan perawatan ibu pasca operasi. Vina dan Farid mendengar dengan seksama. Tentang penyakit ibu perawat mengatakan nanti akan dijelaskan oleh dokter.

“Jika ibu nanti ada perlu silakan panggil kami di ruang piket” Kata perawat sebelum neninggalkan kamar rawat.

“Ya Suster, terimakasih” kata Vina.

Farid dan Vina mendekat ke dipan ibu. Dicium dan dipeluknya dengan kasih sayang. “Alhamdulillah, Segera sehat ya Bu” bisiknya ke telinga ibu.

“Insyaallah ibu kuat kak. Seperti yang disampaikan perawat tadi. Mudah-mudahan pemulihannya cepat. Tinggal kita menjaga dan mengingatkan ibu untuk meminum obat rutin setelah ini”.

“Ya Dek., Aamiin”.

“Kita gantian saja tidurnya, lagian kamu besok harus ke kampus untuk menyelesaikan urusan wisuda nanti. Sebaiknya kamu istirahat, biar kakak yang jaga”.

“Ya Kak”

Vina duduk di kursi dekat dipan ibu. Sementara Farid mencari tempat untuk merebahkan badannya. Pinggangnya sudah minta diluruskan. Tidak menunggu lama Faridpun lelap dalam tidurnya. Lelah dan mengantuk karena malam sebelumnya dia bisa dikatakan tidak tidur. Yang pertama karena pikirannya susah memikirkan penyakit ibu dan biaya yang dibutuhkannya. Yang kedua dia tidak tega melihat ibu mengerang kesakitan. Walau masih ada beban berat pikirannya tapi setidaknya dua masalah telah terselesaikan.

Bersambung

****

#Novel4

#DrafnovelVina,Janjiitutakpernahada

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Cerita yang keren bu

03 Oct
Balas

Makasih bund..

04 Oct

Mantap ceritanya Bun. Ditunggu lanjutannya ya. Salam sehat dan sukses selalu.

04 Oct
Balas

Makasih bu samsimar..... masih terseok-seok.....

04 Oct

Keren cerita nya langsung terbawa suasana. Salam literasi Sukses selalu

04 Oct
Balas

Makasih bu Yulianti....

04 Oct



search

New Post